51
A merupakan pendapatan neto terakumulasi Kontraktor untuk Operasi Minyak
Mentah pada akhir tahun pajak sebelumnya;
B
adalah penerimaan neto Kontraktor untuk Operasi Minyak Mentah pada tahun pajak berjalan;
I
adalah bunga uang dan biaya keuangan lain yang dibayar oleh Kontraktor sehubungan dengan Operasi Minyak Mentah didalam tahun pajak berjalan dan
di masukan kedalam formula sebagai angka negatif; dan r
adalah merupakan tarif pajak perseroan seperti ditetapkan menurut Bab 72.
84.2 Bila pajak Minyak Mentah tambahan terhutang oleh seorang Kontraktor untuk suatu
tahun pajak, jumlah terakumulasi penerimaan neto Kontraktor untuk Operasi Minyak Mentah pada akhir tahun tersebut adalah nol, untuk keperluan perhitungan penerimaan
neto Kontraktor untuk Operasi Minyak Mentah dalam tahun selanjutnya.
84.3 Bila komponen
A x 116.5 dalam formula dalam Bab 84.1 adalah negatif untuk suatu tahun pajak, pengurangan komponen I x 1-r untuk tahun tersebut tidak mengurangi
jumlah dari A x 116.5 – I x 1-r pada suatu jumlah yang kurang dari A. Jumlah suatu kelebihan tidak ditambahkan atau dikurangkan kembali pada suatu tahun pajak.
Bagian 85 Penerimaan Neto
Penerimaan neto seorang Kontraktor untuk Operasi Minyak Mentah untuk suatu tahun pajak adalah penerimaan bruto dari Kontraktor untuk tahun tersebut dikurangi
pengeluaran yang dapat dikurangkan dari Kontraktor untuk Operasi Minyak Mentah dalam tahun tersebut. Penerimaan Neto seorang Kontraktor untuk suatu tahun pajak
dapat merupakan jumlah negatif.
Bagian 86 Penerimaan Bruto
86.1 Penerimaan bruto seorang Kontraktor Operasi Minyak Mentah untuk suatu tahun
merupakan jumlah dari keseluruhan berikut: a
Pendapatan Bruto untuk keperluan pajak pendapatan ditumpuk oleh Kontraktor didalam tahun Operasi Minyak Mentah, termasuk jumlah yang diterima dari
menyewakan atau meminjamkan, atau pemberian hak menggunakan properti tetapi tidak termasuk pendapatan bunga;
b Pertimbangan yang diterima oleh Kontraktor dalam tahun pelepasan, destruksi,
atau kehilangan suatu properti termasuk material, peralatan, mesin-mesin, sarana, dan hak milik intelektual yang digunakan didalam Operasi Minyak
Mentah bila pengeluaran yang terkait dalam akuisisi properti di kurangkan dalam menghitung pendapatan neto Kontraktor dalam suatu tahun;
c Setiap jumlah yang diterima oleh Kontraktor dalam tahun dari pemasukan
informasi atau data yang diperoleh dari suatu survai, penilaian, atau studi berkaitan dengan Operasi Minyak Mentah bila pengeluaran terkait dalam
menjalankan survai, penilaian atau studi dahulu sudah di kurangkan sewaktu menghitung penerimaan neto Kontraktor pada suatu tahun pajak;
52
d Bila suatu jumlah lain yang diterima oleh Kontraktor dalam tahun yang ada
pembayaran kembali, kompensasi, atau penggantian lain atas suatu jumlah yang sebelumnya sudah dipotong dalam menghitung penerimaan neto dari Kontraktor
untuk suatu tahun pajak;
e Bila suatu properti digunakan dalam Operasi Minyak Mentah sudah
dimusnahkan atau dihilangkan oleh Kontraktor, suatu imbalan, ganti rugi, atau perbaikan yang diterima oleh Kontraktor sehubungan dengan properti berdasar
suatu polis asuransi, perjanjian ganti rugi, penyelesaian, atau keputusan pengadilan.
86.2 Meskipun adanya Bab 86.1, dan berdasar pada Bab 88, penerimaan bruto seorang
Kontraktor tidak termasuk suatu jumlah yang diterima atau di tumpuk sebagai pertimbangan untuk transfer kepentingan dalam operasi Minyak Mentah.
86.3 Bila suatu jumlah yang dirujuk dalam Bab 86.1 mengacu pada Operasi Minyak Mentah
dan beberapa kegiatan lain Kontraktor, hanya bagian itu saja yang berkaitan dengan Operasi Minyak Mentah disertakan dalam penerimaan bruto Kontraktor dalam
mengkalkulasi penerimaan neto Operasi Minyak Mentah.
Bagian 87 Pengeluaran Yang Dapat Dikurangkan