30
42.6 Kantor Pajak dapat, melalui pemberitahuan secara tertulis, mencabut izin seorang wajib
pajak pendapatan untuk menggunakan suatu tahun pajak subsitusi. 42.7
Kantor Pajak harus merinci: a tanggal dimana keputusan Kantor Pajak atas permohonan dalam bab ini
diberlakukan dan mulai berlaku serta periode antara tanggal terakhir dari tahun pajak lama wajib pajak pendapatan :
b peraturan transisi yang memadai untuk pelaksanaan undang-undang ini pada suatu bagian dari tahun pajak bila wajib pajak memulai suatu tahun pajak subsitusi atau
mengakhiri menggunakan suatu tahun pajak subsitusi 42.8
Bila Kantor Pajak mengizinkan seorang wajib pajak pendapatan untuk menggunakan suatu tahun pajak subsitusi, semua rujukan dalam undang-undang ini mengenai tahun
pajak tertentu dibaca sebagai rujukan tahun pajak subsitusi dimana akhir pajak tahun tertentu berakhir.
DIVISI III Peratuan Umum Tentang Pendapatan Kena Pajak
Bagian 43 Kerugian
43.1 Dalam penentuan pendapatan kena pajak dari seorang wajib pajak pendapatan yang
menghasilkan suatu kerugian yang dapat dikurangkan sebagai biaya dalam pendapatan kena pajak dari wajib pajak didalam tahun pajak yang akan datang dan sebagainya
hingga, kerugian tersebut terhapus.
43.2 Bila seorang wajib pajak melakukan suatu kerugian berkaitan dengan Bab 30c dalam
suatu tahun pajak, jumlah kerugian dapat dikurangkan terhadap keuntungan yang dirujuk dalam Bab 28.3b yang diperoleh dalam tahun tersebut.
43.3 Setiap kelebihan kerugian diatas pendapatan untuk suatu tahun dapat dialihkan sebagai
suatu kerugian dalam mengkalkulasikan pendapatan kena pajak, wajib pajak untuk tahun pajak mendatang, dan sebagainya sehingga kerugian tersebut terhapus.
Bagian 44 Penggantian Pemotongan
Bila suatu biaya, kerugian, atau piutang ragu-ragu yang dahulu sudah dipotong dipulihkan oleh seorang wajib pajak pendapatan, jumlah yang dipulihkan dimasukkan
dalam pendapaan bruto pada kalkulsi pendapatan wajib pajak untuk tahun pajak dimana jumlah tersebut dipulihkan.
Bagian 45 Aset
45.1 Keperluan untuk mengkalkulasi pendapatan terkena pajak:
31
a setiap keuntungan yang didapatkan dari pengalihan suatu aset merupakan ekses
dari pertimbangan bruto yang diterima selama biaya aset terkait; b
setiap kerugian yang timbul dari pengalihan suatu aset merupakan ekses dari biaya atas pertimbangan bruto yang diterima.
45.2 Mengacu pada Bab ini dan Bab-bab 36 dan 37, biaya suatu aset adalah total jumlah
yang dibayarkan berkaitan dengan suatu wajib pajak dalam akuisisi, penciptaan, atau konstruksi aset. Hal itu mencakup biaya insidentil yang tidak dapat dipotongkan dalam
akuisisi aset dan nilai pasar dari setiap jenis pertimbangan yang diberikan terhadap aset. Pengeluaran yang tidak dapat dikurangkan yang terjadi untuk merubah atau
memperbaiki suatu aset ditambahkan pada biaya aset tersebut.
45.3 Merujuk pada Bab ini, pertimbangan yang diterima menyangkut peralihan suatu aset
adalah aset dalam jumlah total yang diterima atau dapat diterima untuk aset tersebut. 45.4
Jumlah yang dirujuk dalam Bab 45.3 diatas termasuk setiap pengeluaran insidentil yang tidak dapat dikurangkan menyangkut perubahan aset dan nilai pasar setiap jenis
pertimbangan yang ada pada aset tersebut. 45.5
Bila suatu bagian dari suatu aset dialihkan dan dibagi, secara layak antara bagian aset yang dikandung dalam bagian yang dialihkan.
45.6 Bila suatu aset ditransfer antara mitra dalam suatu transaksi yang agak jauh, pentransfer
diperlakukan sebagai pihak penerima, dan tertransfer diperlakukan sebagai yang memberikan nilai pasar aset sebagai ganti atas transfer.
DIVISI IV Perorangan
Bagian 46 Subjek Hukum