44
3.7. Definisi Operasional
No Variabel
Definisi Cara dan alat
ukur Kategori
skala 1
Hiperplasia Endometrium
non-atipik Suatu
kondisi patologis
pada endometrium berupa
peningkatan proliferasi
kelenjar endometrium
yang mengakibatkan
perubahan rasio
kelenjar dan stroma. Simpleks: gambaran
kelenjar yang
irregular dengan
bentuk dan ukuran yang bervariasi dan
dijumpai kelenjar
kistik. Kelenjar
dipisahkan oleh
stroma yang masih banyak.
Kompleks: Susunan kelenjar yang padat,
irregular,
saling berdekatan
dan menempel back to
back position
dengan sedikit
stroma yang masih terlihat
Histopatologi 1.simpleks
2.kompleks nominal
2 Usia
Masa hidup pasien sejak tanggal
kelahiran Melihat dari
rekam medis ≤
40 tahun 40 tahun
Ordinal 3
Ekspresi Bcl-2 Hasil imunostaining
Bcl-2 pada jaringan endometrium yang
dinilai berdasarkan pewarnaaan
staining Bcl-2 pada
sitoplasma yang berwarna coklat.
Melihat hasil pemeriksaan
imunohistokim ia dengan
Mikroskop dengan skor
Allerd. 0= tidak dijumpai
sel yang mengikat antibody
1= lemah atau tidak dapat
dibedakan. 2 = sedang,
dijumpai pada beberapa sel.
3= kuat dijumpai pada sebagian
besar atau semua sel
Rasio
Universitas Sumatera Utara
45
Tabel 4.4 Penilaian Proporsi Skor PS dan Intensity Score IS
50
Observasi PS PS atau IS
Observasi IS
tidak ada yang terwarnai tidak terwarnai
kurang dari 1 sel terwarnai 1
intensitas pewarnaan lemah 1 – 10 sel terwarnai
2 intensitas pewarnaan sedang
11 – 33 sel terwarnai 3
intensitas pewarnaan kuat 34 - 66 sel terwarnai
4 67 – 100 sel terwarnai
5
Gambar 2.10
.
Proportion score PS dan intensity score IS
50
Universitas Sumatera Utara
46
3.8. Kerangka Kerja
Data Hiperplasia Endometrium dari Histopatologi
ANALISIS STATISTIK Pewarnaan
imunohistokimia Bcl-2
Hiperplasia endometrium non atipik simpleks
Pewarnaan imunohistokimia Bcl-2
Sampel Parafin blok
Hiperplasia endometrium non atipik kompleks
Review slide
Universitas Sumatera Utara
47
3.9 Analisa Data
Data yang terkumpul ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Untuk menentukkan kelayakkan hasil pemeriksaan
hasil pemeriksaan observer akan dilakukan uji kappa dianggap layak apabila ≥ 75 . Untuk menganalisa perbedaan rerata hasil pemeriksaan
imunohistokimia BCL-2 dilakukan uji statistik menggunakan uji Mann Whitney dengan derajat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan memeriksa 22 blok parafin jaringan hiperplasia endometrium non atipik pada masing – masing
kelompok simpleks dan kompleks berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi di Departemen Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan.
Tabel 4.1 Distribusi
frekuensi hiperplasia
endometrium berdasarkan karakteristik
Berdasarkan karakteristik usia subjek penelitian, pada hiperplasia endometrium non atipik lebih banyak dengan usia 40 tahun . Pada
kelompok hiperplasia endometrium non atipik simpleks sebanyak 12 orang 54,5, dengan rerata 42.14 ± 10.106 dan 77,3 pada kelompok
hiperplasia endometrium non atipik kompleks juga sebagian besar berusia 40 tahun dengan rerata usia 43.18 ± 7.974. Namun dari hasil uji t
Universitas Sumatera Utara