b. Memberi nomor induk inventarisasi setiap eksemplar buku dan mencatat
dalam buku yang bersangkutan. c.
Majalah lepas dicatat dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor edisi yang di terima
d. Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku.
e. Memberi cap atau stempel milik pada setiap buku, pada halaman yang
telah ditentukan. Bahan pustaka yang telah di bubuhi cap milik perpustakaan dan cap
inventarisasi dicatat dalam buku inventarisasi atau buku induk. Buku yang diterima didaftar secara berurutan. Setiap buku berjilid maupun tidak harus di
daftar secara berurutan sebagai berikut: 1
Tanggal 2
No induk 3
Pengarang 4
Judul 5
Penerbit 6
Tahun terbit 7
AsalSumber 8
Harga 9
keterangan Contoh lajur buku indukinventarisasi
Tgl No. Induk
Pengarang Judul
Penerbit
Thn
terbit
Asal Sumber
Harga Ktrangn
Sumber : Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 1994, 44
2.3.5 Pemeliharaan koleksi
Peliharaan koleksi perlu di lakukan agar setiap bahan pustaka yang telah dipakai bisa di pakai kembali dalam bentuk utuh dan rapi. Usaha tersebut meliputi
Universitas Sumatera Utara
bentuk fisik bahan pustaka dan kandungan informasi yang ada di dalamnya. Perawatan teratur akan mengahasalkan bahan pustaka yang terjaga kelestarianya
sehingga memunkinkan perpustakaan akan menghemat anggaran untuk pengadaan koleksi. Menurut soetminah 1992, 12 pemeliharaa atau perawatan koleksi
pustaka adalah kegiatan menjaga atau mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan awet dan terawat dengan baik.
Ada beberapa faktor yang menyebapkan kerusakan pada koleksi perpustakaan yaitu:
a. Faktor lingkungan, meliputi:
1. Kelembapan udara.
2. Cahaya pencemaran udara.
3. Biota.
4. Rak dan tempat bahan pustaka lain yang tidak memenuhi syarat.
5. Bencana alam.
b. Faktor kesalahan manusia: 1.
Sala penanganan. 2.
Pencuri. 3.
Membuang sampah atau bahan yang dapat menyebapkan kerusakan bahan pustaka.
4. Merusak langsung atau merobek buku.
Menurut Perpusutakaan Nasional RI 1992, 27 untuk mengatasi kerusakan atau pencegahan kerusakan bahan pustaka dapat dilakukan dengan beberapa cara
yaitu: 1.
Hindarkan bahan pustaka dari cahaya matahari langsung.
Universitas Sumatera Utara
2. Tidak terlalu rapat dalam menetapkan bahan pustaka.
3. Memelihara kebersihan gedung dan lingkungan sekitar perpustakaan.
Faktor kerusakan harus dicegah sejak dini dengan fasilitas perawata yang memadai. Penataan ruang yang bersih dan sirkulasi udara yang sesuai dengan
temperatur akan menjaga kondisi fisik bahan pustaka dari kerusakaan karena faktor lingkungan. Melakukan bimbingan pengguna agar mereka tahu
memperlakukan bahan pustaka dengan baik sehingga kerusakan bahan pustaka karena kesalahan manusia dapat dihindari dan dikurangi.
Salah satu kegiatan perawatana bahan pustaka adalah mengeluarkan bahan pustaka dari koleksi karena keusangan kandungan informasi dan fisiknya.
Kegiatan perpustakaan mengeluarkan bahan pustaka dari koleksi perpustakaan karena informasi yang terkandung didalamnya sudah usang atau fisiknya sudah
rusak disebut penyiangan atau weeding. Kegiatan ini sudah tentu akan menjadikan koleksi perpustakaan akan lebih terjaga akan inforamsi yang
terkandung di dalam buku di perpustakaan tersebut. Dari urain dia atas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan bahan pustaka
tersebut penting agar bahan pustaka dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
2.4 Pelayanan Pengguna Perpustakaan