Tulisan Penulisan Ruang Lingkup Metode Pengumpulan Data Pengguna perpustakaan

pelayanan serta kegiatan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang perpustakaan tersebut, maka penulis mengambil judul tulisan kertas karya “GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SMAN 11 MEDAN”

1.2 Tulisan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana gambaraun umum perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. 2. Untuk mengetahui sejauh mana gambaran perkembangan pada perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. 3. Untuk mengetahui pengaruh perpustakaan terhadap kegiatan teknis maupun sikap pustakawan pada perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan

1.3. Ruang Lingkup

Sesuai dengan latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, penulis membatasi ruang lingkup kertas karya ini pada pengembanga perpustakaan di Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan, bagaimana gambaran umum dan penerapan pada perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. Pelaksanaanya yaitu dalam bidang pengadaan, pengatalokan dan pengawasan sirkulasi. Gambaran umum berpengaruh pada kegiatan teknis maupun sikap pustakawan pada perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. Pembatasan ruang lingkup tersebut bertujuan untuk dapat di pedomani dalam penulisan kertas karya ini. Universitas Sumatera Utara

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan melalui: 1. Penelitian kepustakaan library research, dengan mempelajari literarur, baik dalam bentuk buku maupun lainya yang ada hubunganya dengan masalah yang di bahasa. 2. Penelitian lapangan field research, dimana penulis langsung melakukuan pengamatan dan wawancara dengan kepala bagian perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan 3. Penulis juga mengadakan pengamatan melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan PKL pada Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan merupakan salah satu sarana untuk menunjang dan memperlancar proses belajar dan mengajar di sekolah. Dengan adanya perpustakaan di sekolah akan menambah minat baca siswa. Perpustakaan sekolah merupakan sebuah perpustakaan di selenggarakan di sekolah, untuk mendukung kurikulum pendidikan dan pengajaran di sekolah. Menurut Soethimah 1992, 37 adalah: perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidik untuk menunjang pecapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Ada pun jenis-jenis perpustakaan sekolah antara lain : 1. Perpustakaan Taman Kanak-Kanak. 2. Perpustakaan Sekolah Dasar SD. 3. Perpustakaan Sekolah Lanjut Tingakat Pertama SLTP. 4. Perpustakaan Sekolah Lanjut Tingakat Atas SMA. Dari urain di atas dapan di nyatakan bahwa perpustakaan sekolah merupakan suatu unit kerja yang berada di sekolah untuk menunjang keberhasilan kurikulim dan proses belajar mengajar di sekolah.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan

Bafadal 1992, 5 menyatakan bahwa: Penyelanggaran perpustakaan sekolah bukan hanya mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tapi dengan menyelenggarakan perpustakaan sekolah diharapkan dapat membantu siswa siswi dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar, oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahwa pustaka hendakanya mempertimbangkan kurikulum sekolah. Universitas Sumatera Utara Perpustakaan sekolah bertujuan menunjang proses belajar mengajar sesuai kurikulum sekolah adalah: 1. Mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasan membaca yang menuju kebiasan belajar mandiri. 2. Mengembangakan kemampuan mencari, mengolah serta memaanfatkan informasi. 3. Mendidik murid agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat dan berhasil guna. 4. Memupuk bakat dan minat siswa. 5. Meletakaan dasar-dasar minat kearah belajar mandiri Perpustakaan Nasional RI, 1998, 18 Dari kutipan di atas telah dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara perpustakaan dan pendidikan. Dalam pengadaan bahan pustaka haruslah menunjang kurikulum sekolah, sehingga siswa dapat mencari bahan pustaka sesuai dengan kebutuhannya. Koleksi bahan pustaka berguna untuk menambah informasi dan ilmu pengetahuan yang dapat juga mempertinggi daya serap dan memperluas cakrawala pengetahuan guru dalam sebuah kegiatan. Demikian juga dengan pegawai perpustakaan juga dapat membantu mereka untuk lebih menghayati tugas masing-masing di lingkungan pendidikan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan perpustakaan sekolah yaitu mempertinggi daya serap dan kemampuan siswa siswi dalam proses pendidikan serta membantu memperluas pengetahuan pustakawan dalam lingkungan pendidikan.

2.1.2 Fungsi dan Tugas Perpustakaan Sekolah

Apabila ditinjau secara umum fungsi perpustakaan sekolah adalah pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada setiap kunjungan murid-murid ke perpustakaan adalah belajar. Baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberi di kelas maupun buku lain yang tidak ada hubungannya dalam mata pelajaran. Perpustakaan harus dapat membantu para pelajar mengasah otak, memperluas dan memperdalan pengetahuan, serta menambah keterampilan. Perpustakaan tersebut juga harus dapat membantu Universitas Sumatera Utara anak-anak dalam menyelesaikan dan menambah wawasan mereka dalam aktifitas- aktifitas mereka sehari-hari. Fungsi perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki 1991, 51 adalah: 1. Fungsi edukatif Fungsi perpustakaan sekolah untuk meningkatkan minat baca murid- murid, sehingga teknik membaca semakin dikuasai murid dan menunjang pendidikan sekolah. 2. Fungsi informatif Perpustakaan menyediakan informasi melalui menyediakan buku dan juga non-buku material seperti, majalah, buleting dan alat-alat audio visual. 3. Fungsi tanggung jawab administrasi Perpustakaan sekolah memberikan pinjaman dan pengembalian bahan pustaka yang selalu di catat petugas. Setiap murid yang masuk perpustakaan sekolah, harus menunjukkan kartu anggota dan memberi sanksi atau pelarangan peraturan perpustakaan. Sedangkan menurut Perpustakaan Nasional RI 1999, 5 Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral sekolah berfungsi sebagai: 1. Pusat Kegiatan belajar mengajar Pusat sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka untuk mendukung proses belajar mengajar 2. Pusat penelitian sederhana Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk melaksanakan penelian sederhana bagi peserta didik. 3. Pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi bahan pustaka yang bermanfaat untuk menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta rekreasi intelektual bagi peserta didik dan tenaga kependidikan. Universitas Sumatera Utara Perpustakaan sekolah sebagai perangkat pendidikan dan terpadu dalam sistem kurikulum, mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Menghimpun informasi untuk kebutuhan belajar mengajar. b. Menyediakan sumber rujukan yang efektif untuk kegiatan belajar mengajar. c. Meletakkan dasar-dasar belajar mandiri. d. Mendidik siswa mampu mencari dan mengolah informasi sesuai kebutuhan. e. Melaksanakan layanan perpustakaan sehingga siswa dan pengajar terbiasa memakai fasilitas perpustakaan, yang selanjutnya sebagai bekal pengetahuan untuk mendidik lebih lanjut. Pengelola Perputastakaan Sekolah Menengah Umum, 1998, 1 Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa fungsi perpustakaan sekolah adalah membantu para sisiwa didalam proses mengajar di sekolah. Meningkatkan minat, menambah wawasan dan memperdalam ilmu pengetahuan serta sebagai rekreasi bagi siswa.

2.1.3 Srtuktur Organisasi

Pengertian umum organisasi adalah segenap proses kegiatan menetapkan dan membagi pekerjaan yang dilaksanakan, mengelompokkan indifidu yang akan mengerjakaan pekerjaan, menetapkan wewenang dan tanggung jawab serta hubungan antara unit dan orang sebagai pelaksana dari pekerjaan itu untuk mencapai tujuan tertentu dari organisasi tersebut. Organisasi adalah suatu kelompok sosial yang dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, yang terdapat pembagian wewenang secara hirarkhis. Kadang-kadang perpustakaan maupun badan induk perpustakaan menjadi anggota sebuah perhimpunan atau organisasi. Biasanya, anggota organisasi atau perhimpunan tersebut memperoleh terbitan perhimpunan atau organisasi secara cuma-cuma, terbitan organisasi dapat diperoleh oleh anggota dengan harga sangat murah, jaul lebih murah daripada harga untuk bukan anggota. Sebagai contoh bila perpustakaan menjadi anggota IFLA, terbitan IFLA dapat diperoleh dengan harga sangat murah. Universitas Sumatera Utara Menurut Bafadal 1992, 10 struktur organisasi perpustakaan sekolah dapat di gambarkan dalam skema berikut: Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah Sesuai dengan skema struktur organisasi di atas pembagian tugas adalah sebagai berikut: Tugas kepala perpustakaan sekolah adalah mengkordinasi penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala perpustakaan sekolah berusaha menggerakkan segenap tenaga dan mengerahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan sekolah dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya. Tugas unit tata usaha adalah berhubungan dengan masalah surat-menyurat, personalia, keuangan, pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana perpustakaan sekolah. Tugas pelayanan teknis adalah memproses atau mengolah bahan-bahan pustaka secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku. Kegiatan-kegiatan unit ini antara lain berupa pengadaan bahan-bahan pustaka, infentarisasi klasifikasi, katalogisasi, membuat perlengkapan-perlengkapan buku seperti label buku atau call number, cantong buku, slip tanggal, dan akhirnya menyusun buku- buku yang telah selesai diproses tersebut kelemari atau kerak buku yang telah disediakan. Sedangkan tugas pelayanan pembaca adalah melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku, memberikan bimbingan membaca pada murid-murid, Kepala Perpustakaan Unit Tata Usaha Unit Pelayanan Pembaca Unit Pelayanan Teknis Universitas Sumatera Utara serta memberikan bantuan informasi kepada siapa daja yang memerlukannya khususnya warga sekolah. Bafadal, 1992: 10 Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa struktur organisasi menggambarkan pengelompokan kerja setiap bagian yang ada pada perpustkaan.

2.1.4 Fasilitas Fisik

Fasilitas fisik yang dimiliki sebuah perpustakaan meliputi perabotan dan peralatan yang ada dan digunakan pada sebuah perpustakaan. Perabotan dan perlengkapan perpustakaan mencakup barang-barang untuk keperluan pengunjung atau pemakai perpustakaan dan keperluan dalam memberikan jasa layanan dan keperluan kerja petugas seperti: 1. Meja sirkulasi. 2. Rak penitipan loker. 3. Rak buku. 4. Rak majalah. 5. Rak surat kabar. 6. Meja baca dan kursi. 7. Meja belajar study carrel. 8. Catalog kabinet. 9. Rak atlas. 10. Rak kamus. 11. Papan pengumuman papan panjang. 12. Mobile dan perlengkapan untuk ruang pengolahan: a Rak untuk buku yang sedang diproses. b Meja kursi putakawan. c Mesin ketikkomputer. d Lemari persediaan. e Tempat cucu tangan dan lain-lain Perpustakaan Nasional, 1999 , 6. Dari urain diatas dapat dinyatakan bahwa fasilitas yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pemakainya. Universitas Sumatera Utara

2.2 Jenis koleksi

Jenis koleksi perpustakaan sekolah pada dasarnya dapat dibedakan atas koleksi buku dan non-buku. 1 Koleksi buku, dapat berupa koleksi fisik dan non fisik. a. Buku non fisik adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan, Buku-buku yang termasuk kedalam jenis ini antara lain buku teks utama, buku teks perlengkapan dan buku bacaan yang bukan temasuk fiksi, buku referensi atau buku sumber yang dapat dirinci lebih lanjut sebagai: 1. Buku utama teks adalah buku yang berisi bahan pelajaran suatu bidang studi yang digunakan sebagai buku pokok, baik untuk murid maupun untuk guru. 2. Buku teks perlengkapan adalah buku yang sifatnya membatu atau merupakan buku tambahan yang dipakai oleh murid dan guru. 3. Buku bacaan non-fiksi adalah buku yang digunakan sebagai bacaan yang menunjang kurikulum dan buku bacaan yang bersifat umum. 4. Buku referensi ialah buku buku seperti kamus, ensiklopedia, kamus geografi, daftar istilah, buku tahunan, panduan direktori, indeks, bibliografi, dan atlas yang dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk mendapatkan kejelasan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan tanpa membaca keseluruhan isi buku. 2 Koleksi bukan buku Koleksi bukan buku terdi dari dari terbitan berkala, pamplet, brosur booklet dan bahan-bahan lain. 1. Terbitan berkala ialah terbitan dalam waktu tertentu dan membuat tulisan artikel dari beberapa pengarang yang masa terbiannya ditetapkan secara teratur dan ditandai dengan nomor urut. Jenis terbitan ini antara lain surat kabar, bulletin, dan majalah. 2. Pamplet ialah barang cetakan yang tidak dijilid, berisikan pembahasan singkat mengenai masalah mutakhir. Universitas Sumatera Utara 3. Brosur ialah karya tulis pendek yang dicetak, memuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembagabadanorang yang menerbitkanya. Perpustakan Nasional RI, 1999, 3-4 Dari urain diatas dapat disimpulkan bahwa jenis koleksi perpustakaan terdiri dari buku fiksi, non fiksi, dan bahan bukan buku.

2.2.1 Pembinaan koleksi

Pembinaan koleksi merupakan salah satu kegiatan kerja dalam sebuah perpustakaan yang harus dilaksanakan dalam usaha menyediakan dan memenuhi informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan oleh penggunanya. Menurut Soetminah 1992, 66 adalah pembinaan koleksi adalah kegiatan kerja perpustakaan yang bertugas menyediakan sumber informasi dan memberikan layanan informasi kepada pemakai sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembinaan koleksi agar dapat dilaksanakan dengan efisiensi dan efektif, yaitu: 1. Relevansi dan kesesuaian. Perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dan fungsi dan tujuan perpustakaan dan tujuan lembaga induknya. 2. Orientasi kepada penguna. Dalam pengadaan koleksi hendaknya mengutamakan kepentingan pengguna perpustakaan, sehingga kebutuhan pengguna terpenuhi dan tingkat pakaian koleksi dapat ditingkatkan. 3. Unsur kelengkapan. Pengadaan koleksi hendakanya dilakukan dengan berpedoman kepada kelengapan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna, bukan berpedoman kepada jumlah eksemplar koleksinya tetapi dari kelengkapan atau jumlah judul dan kualitasnya yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara 4. Unsur kemutakhiran. Perpustakaan harus berusaha untuk menyediakan sumber-sumber informasi yang paling mutakhir, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Kerja sama dengan berbagai pihak. Perpustakaan sebaiknya menjalani kerjasama dengan pihak seperti para pakar ilmu pengetahuan, pengguna dalam melaksanakan pemilihan bahan pustaka agar relevansi koleksi dengan kebutuhan pengguna dapat dipenuhi. 6. Menggunakan alat bantu pemilihan. Untuk memudahkan dan untuk mengetahui informasi buku secara lengkap, hendaknya pemilihan bahan pustaka dilakukan dengan menggunakan alat bantu pemilihan bahan pustka seperti catalog penerbit. Siregar, Belling, 1997, 8-9 Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa pembinaan koleksi sangat penting di dalam sebuah perpustakaan untuk memberikan informasi-informasi terbaru dan mutakhir kepada pengguna untuk menyukseskan proses belajar mengajar yang lebih objektif sesuai dengan kurikulum yang sedang bejalan.

2.2.1 Pengadaan Koleksi

Menurut Darmono 2001, 57 adalah: Pengadaan bahan pustaka merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan karena menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengadaan bahan pustaka merupakaan rangkaian kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi akhirnya muaranya adalah pengadaan bahan pustaka. Pengadaan bahan pustaka berpedoman pada daftar bahan pustaka hasil pemilihan tim seleksi, dengan tetap memperhatikan koleksi yang sudah tersedia pada perpustakaan sekolah. Jangan sampai terjadi buku yang sudah ada dibeli ulang. Universitas Sumatera Utara Menurut Philips 109-110 kebijakan pengadaan dari suatu organisasi tergantung atas beberapa hal: 1. Anggaran organisasi, suatu organisasi harus menyaksikan dananya untuk pembelian buku dan majalah dari anggaran tahunan. 2. Tujuan dan prioritas dari organisasi, bidang apa saja yang menjadi koleksi perpustakaan karena tidak semua buku bisa di beli. 3. Jenis pemakaian dan kebutuhan, apakah pemakai memerlukan bahan ilmiah atau informasi yang sederahana dan praktis. 4. Staf perpustakaan dalam membeli buku harus dipentingkan jumlah tenaga yang diperlukan atau kemampuanya. 5. Hubangan perpustakaan dengan perpustakaan dan pusat dokumentasi lain, kemanakah pengguna mencari informasi ia inginkan. Sebelum melakukan pengadaan bahan pustaka terlebih dulu dilakukan seleksi bahan pustaka agar koleksi bahan pustaka yang ada benar-benar menunjang proses pendidikan. Sedangkan menurut Milburaga 1992, 75 usaha pengadaan koleksi di perpustakaan sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 1. Pembelian Pengadaan bahan pustaka dengan cara pembelian data dilakukan dengan cara membeli buku langsug kepada penerbit, membeli langsung ditoko maupun memesan langsung kepada penerbitnya. Pengadaan bahan pustaka yang dilakukan dengan pembelian merupakan jalan yang paling ideal dalam pengadaan bahan pustaka, sebab ada kebebasan dalam menentukan pilihan pustaka yang dikehendaki. 2. Hadiah Pengadaan koleksi melalui hadiah adalah bahan pustaka yang diperoleh langsung dari penyumbang atau diminta. Hal-hal yang diperlukan oleh perpustakaan yang menerima hadiah secara langsung adalah: a. Meneliti pustaka hadiah dan mencocokkan dengan surat pengantarnya. b. Memilih pustaka yang diperlukan. c. Menyisikan pustaka yang diperlukan. Universitas Sumatera Utara d. Menyisikan hadiah yang diperlukan. Perpustakaan Nasional RI, 1999 , 17 Hal-hal yang diperlukan oleh perpustakaan apabila menerima hadiah melalui permintaan adalah: a. Menyusun daftar perpustakaan yang dipelukan. b. Mengirim surat permohonan sumbangan. c. Memeriksa dan mencocokkan daftar kiriman dengan surat pengantaran bila pustaka sumbangan sudah diterima. d. Mengirim kembali surat mengantar disertai ucapan terima kasih. Perpustakaan Nasional RI, 1999, 17 Pengadaan bahan pustaka yang bersumber dari hadiah kadang-kadang kurang sesuai dengan tujuan dan fungsi serta ruang lingkup layanan perpustakaan. Pengadaan koleksi perpustakaan melalui hadiah dapat dibagi 2 dua yaitu hadiah atas permintaan dan hadiah tidak atas permintaan. Hadiah atas permintaan lebih menguntungkan karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan, sedangkan hadiah yang diterima tanpa permintaan sering tidak sesuai dengan kebutuhan. 3. Tukar menukar Tukar menukar biasanya dilakukan dengan perpustakaan lain. Untuk pengadaan bahan pustaka melalui cara tukan menukar ini perpustakaan harus mempunyai bahan pustaka yang dapat dipertukarkan seperti terbitan perpustakaan, atau diambil dari koleksi yang jumlah kopyanya lebih . Perpustaakan Nasional RI 1999, 16 4. Titipan Penambahan koleksi dengan titipan adalah penambahan pustaka perorangan atau lembanga lain yang ditetapkan pada suatu perpustakaan agar bisa dimanfaatkan oleh pengguna. Perpustakaan Nasional RI 1999 Perpustakaan juga menerima titipan bahan pustaka dari seseorang dan bahan pustaka yang dititipkan kepada peminjam kepada pengguna perpustakaan tetapi status bahan pustaka tetap milik penitipan. Dalam hal ini perpustakaan sekedar menjaga keberadaanya tanpa memikul resiko karena di perpustakaan harus di daftarkan dan di inventarisasikan setelah itu perpustakaan dan penitip menendatangani surat tanda terima. Universitas Sumatera Utara 5. Terbitan sendiri Perpustakaan hendaknya menghimpun semua bahan pustaka seperti majalah, brosur, laporan yang diterbitkan oleh perpustakaan atau sekolah. Perpustakaan Nasional RI 1999, 18-19 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengadaan koleksi pada perpustakaan dapat dilakukan dengan cara pembelian, hadiah, tukar menukar, titipan, dan terbitan sendiri.

2.3 Pengolahan Buku

Sebelum disusun kerak buku untuk dipinjamkan data dipakai, buku atau koleksi perpustakaan terlebih dahulu diolah menurut ketentuan perpustakaan. Sedangkan menurut Soedibyo 1998, 95 bahwa ada prosedur pengolahan bahan pustaka yang dilakukan dalam pengolahan bahan pustaka. Prosedur penerimaan dan pengolahan bahan pustaka tersebut adalah sebagai berikut: a. Setiapa menerima buku, periksalah buku-buku yang diterima sesuai dengan daftar pesananan, kemudian sesuaikan dengan daftar pengiriman. b. Bubuhkan cap sekolah kepada tiap-tiap eksemplar buku yang diterima sesuai dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing sekolah. c. Catatlah buku-buku tersebut kepada buku pendaftaran buku induk menurut no induk. d. Berilah buku itu nomor klasifikasi dan nomor panggil. e. Bila anda memakaimemilih sistem peminjaman memakai buku tulis, persiapkan lah buku tulisnya , bila anda memilih sintem peminjaman memakai kantong buku, persiapkanlah kantong bukunya. f. Agar buku tahan lama lakukanlah penyampulan buku dengan plastik. Dari urain tersebut dapat dijadikan pedoman dalam penerimaan dan pengolahan bahan pustaka pada perpustakaan. Bahan pustaka yang telah melalui prosedur kerja seperti di atas dapat disusun pada rak buku. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Katalogisasi

Katalogisasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk membuat catalog sebagai wakil buku. Katalogisasi dalam sebuah perpustakaan sekolah penting dikerjakan, karena catalog berfungsi sebagai sarana untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki oleh perpustakaan. Dengan menelusuri catalog pengguna dapat diketahui apakah buku itu diperlukan di perpsustakaan. Buku yang perpedoman pada penyelenggaraan perpustakaan sekolah sekolah 1992 , 10 menyatakaan “ katalogisasi adalah proses pembuatan kartu yang menjadi wakil wakil buku yang mencatat secara lengkap keterangan bibliografi dan fisik buku”. Menurut Soetminah,1992, 82 ialah katalogisasi mencakup kegiatan antara lain adalah: a. Membuat catalog untuk semua judul buku milik perpustakaan. katalog adalah saat untuk mencari dan menemukan buku kembali dengan mudah di perpustakaan, maka setiap judul buku perlu dibuatkan kartu dengan entri pengarang, judul, dan subjek. b. Menyusun kartu katalog yang telah dibuat sesuai dengan susunan yang ditentukan oleh perpustakaan. susunan catalog bermacam-macam antara lain: 1. Susunan kamus. 2. Susunan terbagi. 3. Susunan tiga dimensi. 4. Susunan sistematis. Dengan keterangan tersebut dimaksudkan agar pengguna perpustakaan mendapat gambaran yang jelas tentang koleksi yang di inginkan. Hal ini agar pengguna dapat mencari bahan pustaka yang diinginkanya sesuai dengan yang diketahuinya tentang bentuk fisik buku yang di inginkanya.

2.3.2 Klasifikasi

Dalam mengklasifikasi buku berarti mengelompokkan buku yang topik atau subjeknya berbeda sebagai mana dinyatakaan oleh Soeatminah 1992 , 81 bahwa “ Klasifikasi yaitu kegiatan mengelompokkan buku , buku yang subjeknya atau Universitas Sumatera Utara isinya sama dikumpulkan dan yang berbeda dipisahkan. Untuk melaksanaakan kegiatan ini diperlukan alat yaitu sistem klasifikasi”. Untuk melakukan klasifikasi perpustakaan harus menentukan klasifikasi yang dijadikan landasan dalam penentuan subjek dan nomor klasifikasi bahan pustaka. Penentuan subjek dapat dilakukan dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tajuk yang dikelurkan oleh Perpustakaan Nasional RI, LCSH Library Congres Subjek Heading dan self list. Sedangkan penentuan nomor klasifikasi dapat menggunakan sistim penomoran DDC, UDC, LCC dan lai sebagainya. Menurut Soeatminah 1999 , 81 ada beberapa macam sistem klasifikasi yang banayak digunakaan oleh perpustakaan-perpsutakaan di Dunia yaitu: 1. DDC Dewey Decimal Clasification 2. UDC Universal Decimal Clasification 3. LCC Library of Congres Clasification Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi bertujuan untuk memudahkan penyusunan bahan pustaka di rak dan mempermudah mencari buku atau bahan pustaka yang di inginkan.

2.3.3 Pelabelan

Pelabelan merupakan kegiatan mebuat dan mencantumkan no panggil bahan pustaka call number pada setiap punggung buku dengan ketentuan yang telah di tetapakan. Contoh Gambar 2 Nomor Panggilan Buku call number Menurut Sumardji 1993, 26 kegiatan pelebelan sebagai berikut: a. Membuat kartu buku untuk setiap bahan pustaka dengan memakai blanko tertentu. 800.90 Ido P nama perpustakaan Universitas Sumatera Utara b. Membuat dan menempel kartu buku untuk setiap bahan koleksi pada sampul sisi dalam sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. c. Memasukkan kartu buku kedalam setiap kantong kartu buku yang bersangkutan. d. Menempelkan lembaran blangko tanggal kembali pada halaman setelah sampul belakang sisi dalam buku koleksi yang bersangkutan. 2.3.4 Inventarisasi Inventarisasi adalah kegiatan pencatatan koleksi bahan pustaka ke dalam buku inventarisasi buku induk sebagai bukti perbendaharaan perpustakaan. Bahan pustaka yang sudah di perpustakaan akan diperiksa terlbih dahulu apakah bahan pustaka tersebut sesuai dengan pesanan, baik atau tidak rusak. Setelah dilakukan pemeriksa selanjutnya dibuat cap milik perpustakaan dan cap inventarisasi pada setiap bahan pustaka yang di terima. Gambar 3 cap inventarisasi: Gambar 4 cap kepemilikan: Contoh cap kepemilikan dan cap inventarisasi. Manurut Soeatminah 1992, 82 kegiatan yang dilaksanakan dalam inventarisasi bahan pustaka mencakup: a. Mencatat setiap eksemplar buku dalam buku induk. Tgl. Trima : ……………. Asal dari : ……………. Harga : ……………. Tanda Buku : ……………. No. Induk : ……………. Tgl. Invent : ……………. MILIK PERPUSTAKAAN SEKOLAH Universitas Sumatera Utara b. Memberi nomor induk inventarisasi setiap eksemplar buku dan mencatat dalam buku yang bersangkutan. c. Majalah lepas dicatat dalam kartu majalah agar mudah diketahui volume dan nomor edisi yang di terima d. Majalah yang dijilid diperlakukan sebagai buku. e. Memberi cap atau stempel milik pada setiap buku, pada halaman yang telah ditentukan. Bahan pustaka yang telah di bubuhi cap milik perpustakaan dan cap inventarisasi dicatat dalam buku inventarisasi atau buku induk. Buku yang diterima didaftar secara berurutan. Setiap buku berjilid maupun tidak harus di daftar secara berurutan sebagai berikut: 1 Tanggal 2 No induk 3 Pengarang 4 Judul 5 Penerbit 6 Tahun terbit 7 AsalSumber 8 Harga 9 keterangan Contoh lajur buku indukinventarisasi Tgl No. Induk Pengarang Judul Penerbit Thn terbit Asal Sumber Harga Ktrangn Sumber : Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 1994, 44

2.3.5 Pemeliharaan koleksi

Peliharaan koleksi perlu di lakukan agar setiap bahan pustaka yang telah dipakai bisa di pakai kembali dalam bentuk utuh dan rapi. Usaha tersebut meliputi Universitas Sumatera Utara bentuk fisik bahan pustaka dan kandungan informasi yang ada di dalamnya. Perawatan teratur akan mengahasalkan bahan pustaka yang terjaga kelestarianya sehingga memunkinkan perpustakaan akan menghemat anggaran untuk pengadaan koleksi. Menurut soetminah 1992, 12 pemeliharaa atau perawatan koleksi pustaka adalah kegiatan menjaga atau mengusahakan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan awet dan terawat dengan baik. Ada beberapa faktor yang menyebapkan kerusakan pada koleksi perpustakaan yaitu: a. Faktor lingkungan, meliputi: 1. Kelembapan udara. 2. Cahaya pencemaran udara. 3. Biota. 4. Rak dan tempat bahan pustaka lain yang tidak memenuhi syarat. 5. Bencana alam. b. Faktor kesalahan manusia: 1. Sala penanganan. 2. Pencuri. 3. Membuang sampah atau bahan yang dapat menyebapkan kerusakan bahan pustaka. 4. Merusak langsung atau merobek buku. Menurut Perpusutakaan Nasional RI 1992, 27 untuk mengatasi kerusakan atau pencegahan kerusakan bahan pustaka dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1. Hindarkan bahan pustaka dari cahaya matahari langsung. Universitas Sumatera Utara 2. Tidak terlalu rapat dalam menetapkan bahan pustaka. 3. Memelihara kebersihan gedung dan lingkungan sekitar perpustakaan. Faktor kerusakan harus dicegah sejak dini dengan fasilitas perawata yang memadai. Penataan ruang yang bersih dan sirkulasi udara yang sesuai dengan temperatur akan menjaga kondisi fisik bahan pustaka dari kerusakaan karena faktor lingkungan. Melakukan bimbingan pengguna agar mereka tahu memperlakukan bahan pustaka dengan baik sehingga kerusakan bahan pustaka karena kesalahan manusia dapat dihindari dan dikurangi. Salah satu kegiatan perawatana bahan pustaka adalah mengeluarkan bahan pustaka dari koleksi karena keusangan kandungan informasi dan fisiknya. Kegiatan perpustakaan mengeluarkan bahan pustaka dari koleksi perpustakaan karena informasi yang terkandung didalamnya sudah usang atau fisiknya sudah rusak disebut penyiangan atau weeding. Kegiatan ini sudah tentu akan menjadikan koleksi perpustakaan akan lebih terjaga akan inforamsi yang terkandung di dalam buku di perpustakaan tersebut. Dari urain dia atas dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan bahan pustaka tersebut penting agar bahan pustaka dapat digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.

2.4 Pelayanan Pengguna Perpustakaan

Pelayanan penguna dalam perpustakaan memegang peran paling penting karena pelayanan adalah kegiatan yang memberikanpelayanan kepada pengguna agar dapat meminjam dan memanfaatkan koleksi yang memiliki perpustakaan tersebut. Perpustakaan dapat memberikan bermacam-macam pelayanan kepada Universitas Sumatera Utara para pengguna yaitu pelayanan referensi, pelayanan sirkulasi dan layanan pengguna.

2.4.1 Pelayanan Referensi

Layanan referensi merupakan salah satu bentuk salah satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan dalam memenuhi kebetuhan informasi yang diperlukan oleh penggunanya. Menurut P. Sumardji 1998, 29 adalah kegiatan pelayanan koleksi perpustakaan acuan reference atau koleksi yang tidak boleh dibawa pulang oleh anggota perpustakaan. Koleksi referensi adalah kumpulan atau koleksi perpustakaan yang terdiri dari bahan-bahan pustaka berisi karya- karya yang bersifat memberitahu menunjukkan informative referensial mengenai informas-informasi tertentu, yang di susun secara sistematis biasanya secara alfabetis untuk digunakan untuk alat penunukan atau konsultasi. Macam-macam koleksi referensi menurut Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan: Setiap jenis koleksi referensi dapat dibedakan menurut sifat maupun isi informasinya: a. Menurut sifat informasinya: 1. Koleksi referensi umum. Koleksi referensi yang memberikan informasi umum, ruang lingkupnya luas tanpa batas-batas subjek atau batas lain yang dapat memberikan spesifikasi tertentu. 2. Koleksi feferensi khusus. Koleksi referensi yang memberikan informasi khusus yang mengenai subjek atau pokok pembahasan tertentu. Universitas Sumatera Utara b. Menurut jenis informasinya. 1. Almanak dan buku tahunan. 2. Buku pegangan dan manual. 3. Direktori. 4. Ensiklopedia 5. Kamus sumber biografi 6. Sumber geografi 7. Bibliografi 8. Indek dan abstrak 9. Sumber-sumber informasi lainya

2.4.2 Pelayanan sirkulasi

Menurut Depertemen Pendidikan dan kebudayaan1982, 3 pelayanan sirkulasi adalah salah satu kegiatan pelayanan pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan pemakai. Pelayanan sirkulasi ada beberapa jenis yaitu: 1. Peminjaman. Peminjaman adalah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai meminjam buku pustaka. Koleksi bahan pustaka tidak semua dipinjam, ada sejumlah bahan pustaka yang hanya bisa di pinjam untuk dibaca ditempat tetapi tidak di perbolehkan dibawa pulang. Universitas Sumatera Utara 2. Pengembalian. Pengembalian ialah pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pencatatan bukti bahwa pemakai mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya. 3. Penagihan. Penagihan bahan pustaka merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan meminta kembali bahan pustaka yang dipinjam oleh pemakai setelah batas waktu peminjaman dilampaui. Jika terjadi keterlambatan pengembalaian dari batas yang telah di tentukan perlu diadakan penagihan-penagihan dapat di lakukan maupun lisan. 4. Pemberian sanksi. Pemberian sanksi merupakan pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemerikasaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemakain beserta pemberian sanksi. Ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai bahan pustaka yaitu: a. Terlambat mengembalikan bahan pustaka. b. Mengembalikan bahan pustaka dalam keadaan rusak. c. Membawa bahan pustaka tanpa prosedur yang benar. d. Menghilangkan bahan pustaka. e. Melanggar tata tertib perpustakaan.

2.4.3 Layanan pengguna

Layanan pengguna atau pendidikan pengguna merupakan suatu kajian yang memberi penjelasan atau petunjuk kepada pengguna. Agar setiap pengguna perpustakaan mampu menggunakan koleksi bahan pustaka dan dapat memanfaatkannya dan menemukan kemudahan-kemudahan dalam pemanfaata Universitas Sumatera Utara fasilitas yang ada di perpustakaan, untuk mencapai suatu pelayanan perpustakaan yang efektif dan efisien. Menurut buku pedoman perpustakaan Perguruan Tinggi ada beberapa tujuan layanan pengguna perpustaan yaitu: a. Meningkatkan keterampilan pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan sumber daya perpustakaan secara mandiri. b. Membekali pengguna dengan teknik yang memadai dan sesuai untuk menemukan informasi dalam sabjek tertentu. c. Mempromosikan pelayanan perpustakaan. d. Menempatkan pemanfaatkan sumber daya dan pelayanan perpustakaan. e. Menyiapakan pengguna agar dapat mengantisipasi perkembangan ilmu dan teknologi. Universitas Sumatera Utara BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 11 MEDAN

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan SMA Negeri 11 Medan berdiri pada tanggal 1978 dengan nama SMA Negeri 11 Medan kemudian pada tahun 1997 berdasarkan keputusan menteri pendidikan kebudayaan R.I. tentang perubahaan Nomenklatun SMU menjadi SMA setara organisasi dan tata kerja maka SMU Negeri 11 Medan berubah menjadi Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan sampai sekarang. Perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri SMAN 11 Medan yang beralamat di jalan Pertiwi no. 93 Medan. Perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan di pinpin oleh bapak Drs. K.Lumbantoruan, M.Pd. Pada awalnya perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan berada pada lingkungan sekolah SLTP Negeri 25 medan, karena gedung perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan masih dalam tahap pembangunan. Kemudian pada tahun 1998, perpustakaan SMA SMAN Negeri 11 Medan hanya terdiri dari satu ruangan yang memiliki luas 200m2, semua kegiatan perpustakaan yang ada di lakukan dalam satu ruangan yang sama.

3.1.1 Tujuan, fungsi dan tugas perpustakan SMA Negeri SMAN 11 Medan

Tujuan dan fungsi perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan adalah: 1. mendukung proses belajar mengajar di SMA Negeri SMAN 11 Medan 2. mengembangkan minat, kemampuan dan kebiasaan siswa-siswi siswa SMA Negeri SMAN 11 Medan. 3. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi. 4. Mendidik siswasiswi agar dapat memelihara dan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna. Universitas Sumatera Utara 5. Mengembangkan kemampuan siswa-siswi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam mata pelajaran yang tidak dimengerti. Perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan, pusat kebudayaan dan rekreasi di sekolah, untuk melakukan fungsinya dengan baik, perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan mempunyai beberapa tugas yaitu: 1. Mengumpulkan informasi yang sesuai dengan kegiatan belajar mengajar. 2. Mengolah informasi guna kegiatan belajar dan belajar. 3. Melatankan informasi kepada pengguna. 4. Membantu mengembangkan kegemaran dan hobi siswa. 5. Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang di dapat di dalam kelas. 3.2 Struktur Organisasi dan Personalia 3.2.1 Struktur organisasi perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan. Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan T E K N I S I L A Y A N A N pengadaan Pelayanan Sirkulasi pengelolahan Pelayanan Referensi Layanan membaca penyusunan Universitas Sumatera Utara Dalam suatu lembaga atau instasi perlu adanya susunan stuktur organisasi yang jelas, gunanya untuk memperjelas tugas dan tanggung jawab masing masing unit kerja secara keseluruhan, sedangkan struktur organisasi mikro menggambarkan kegiatan hanya dalam perpustakaan itu sendiri, Pada perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan menggunakan struktur organisasi mikro. Struktur organisasi di atas dapat dilihat fungsi dan tujuannya, bahwa perpustakaan sekolah SMA Negeri SMAN 11 Medan berfungsi sebagai pendukung proses kegiatan belajar mengajar disekolah.

3.2.2 Personalia

Perpustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan dikelolah oleh 2 orang pegawai yaitu ibu Resti Saragih,S.Pd dan ibu Nova Siregar. Tugas merekalah memproses dan mengoperasikan perustakaan SMA Negeri SMAN 11 Medan dibawah naungan Kepala Sekolah.

3.3 Pengguna perpustakaan

Pengguna perpustakaan sekolah SMA Negeri SMAN 11 Medan terdiri dari guru, siswa, dan pegawai sekolah. Jumlah pengguna perpustakaan pada T.A. 20132014 berjumlah 996. Guru berjumalah 93 dan siswa berjumlah 920 Dan pegawai tata usaha berjumlah 6 orang.

3.4 Koleksi Perpustakaan