Tugas Pencacah PCS Hubungan Antara PCS dan PMS Alur Dokumen

8 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12

2.4 Hubungan Antara PCS dan PMS

a. PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah PCS. b. PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan, harus segera melaporkan kepada Kepala BPS Kabupaten.

2.5 Alur Dokumen

1. PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS 2. PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki. 3. Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan, dikirimkan oleh Kepala Seksi Statistik Distribusi ke BPS Provinsi cq Bidang Statistik Distribusi, setelah dilakukan pemeriksaan. 4. Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas. 5. Setelah proses data entri selesai, seluruh hasilnya segera dikirimkan via email ke BPS RI cq Subdit Statistik Harga Perdesaan. 9 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 10 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 11 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12

3.1. Metode Pengambilan Sampel

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilaksanakan di seluruh provinsi di wilayah Indonesia, kecuali provinsi DKI Jakarta. Dari sisi materi, survei ini mencakup produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang dibedakan menurut empat subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan. Kecamatan yang dicakup dalam kegiatan ini adalah semua kecamatan di wilayah kabupaten. Rancangan sampel yang digunakan dalam Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 adalah rancangan sampel dua tahap. Masing-masing tahapan pemilihan sampel adalah sebagai berikut: - Tahap I : di masing-masing provinsi dipilih kabupaten-kabupaten yang memiliki potensi untuk suatu komoditas tertentu berdasarkan besaran produksi komoditas tersebut. - Tahap II : dari kabupaten terpilih, dipilih kecamatan yang memiliki potensi untuk komoditas yang telah ditentukan besaran sampelnya. Dari kecamatan tersebut dipilih sampel rumah tangga tani secara purposif bersyarat sesuai usaha utama yang telah ditentukan komoditasnya.

3.2. Cakupan Rumah Tangga

Responden dalam survei ini adalah rumah tangga tani Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan. Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain. BAB III Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian . 12 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam: 1. Rumah tangga biasa 2. Rumah tangga khusus Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa. Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisiksensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur. Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu. Rumah tangga tani adalah rumah tangga biasa yang salah satu atau lebih anggota rumah tangganya berusaha di sektor pertanian. Petani adalah orang yang mengusahakanmengelola usaha pertanian baik pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, dan peternakan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja disawahladang orang lain dengan menerima upah buruh tani bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak. Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila: a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari 1 dan kurang dari 11 1jumlah ART11. b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih. c. Penghasilan rata-rata per bulan rumah tangga dari sektor pertanian harus lebih dari 50 persen dari total penghasilan rumah tangga. d. Komoditas jenis usaha subsektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha BMU. e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei. Referensi waktu survei ini adalah 12 bulan kalender sebelum pencacahan.