Pupuk dan Obat-obatan Cara Pengisian 1. Blok I dan Blok II : Pengenalan Tempat dan Keterangan Pencacahan

29 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rodentisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan binatang pengerat. Contoh: Dekatit, Fumarin, Racumin, Giserin, Sulmurin, dsb. Bakterisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan bakteri. Contoh: Agrimycin, Stablex, Tenamycin, dsb. Akarisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan tungau. Contoh: Morestan, Ornite, Tedion, Plictran, Kelthane, dsb. Nematisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan nematoda. Contoh: Basamid, Vydate, Sheillede, dsb. Tanyakan jenis bibit, pupuk dan obat-obatan yang dibeli dan telah digunakan , tuliskan kualitasnya pada isian terbuka yang tersedia pada kolom 2, kemudian tuliskan banyaknya pada kolom 5, dan isikan nilainya pada kolom 6 dalam ribuan rupiah Rp.000. Pengeluaran untuk pestisidaobat-obatan yang dituliskan pada Kolom 1 adalah jenis barangnya bukan merknya misalnya insektisida, fungisida, herbisida, akarisida, dsb, sedangkan merknya dituliskan pada Kolom 2. Contoh pengisian Blok IV.A. dan Blok IV.B dapat dilihat didalam lampiran 3.

C. Biaya Sewa, Pajak Pengeluaran lain

Beberapa jenis pengeluaran ini antara lain: sewa ladang, sewa sawah, biaya pengairan, pajakPBB ladang, pajakPBB sawah, bunga modal, sewa garu dan ternak, sewa traktor, sewa bajak, sewa alat penyemprot hama, sewa gerobak, sewa tresher, ongkos perbaikan barang modal dan pengeluaran lainnya. Sewa lahan untuk pertanian adalah biaya yang dibayarkan untuk penggunaan lahan pertanian dalam jangka waktu tertentu dari pihak lain, di mana besarnya sewa lahan sudah ditetapkan terlebih dahulu tanpa melihat besar kecilnya hasil produksi. Pembayaran sewa dapat berupa uang atau barang. Lahan untuk pertanian dapat berupa lahan sawah dan lahan ladang. Lahan sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi pematang galengan dan atau saluran untuk menahanmenyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah. Termasuk di sini adalah lahan rawa yang 30 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 ditanami padi dan lahan bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi maupun palawija. Dalam survei ini yang termasuk lahan ladang adalah pekarangan, huma, ladang, dan tegalankebun. Lahan sawah dapat dikelompokkan menurut jenis pengairannya:  Sawah berpengairan: 1. Sawah dengan Irigasi Teknis yaitu lahan sawah berpengairan yang memperoleh pengairan dari irigasi teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunannya permanen.

2. Sawah dengan Irigasi Setengah Teknis yaitu lahan sawah yang

memperoleh pengairan dari irigasi setengah teknis. Ciri-ciri: air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian primersekunder, bangunan sebagian belum permanen sekundertersier, primer sudah permanen.

3. Sawah dengan Irigasi Non Teknis terdiri dari irigasi sederhana PU

dan lainnya Non PU. Irigasi sederhana PU adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang sebagian jaringannya bendungan dibangun oleh PU. Ciri-ciri: air dapat diatur, bangunan- bangunannya belumtidak permanen mulai dari primer sampai tersier. Irigasi Lainnya Non PU adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari system pengairan yang dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa.  Sawah tak berpengairan bukan irigasi adalah lahan sawah yang tidak memperoleh pengairan dari sistem irigasi tetapi tergantung pada air alam seperti: air hujan, pasang surutnya air sungailaut dan air rembesan.