Produksi Ternak yang menghasilkan telur atau susu.

49 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 2: Hasil ternakunggas yang dijual. Isikan banyaknya produksi yang dijual selama setahun kalender dari ternakunggas yang diusahakan pada Kolom 3, kode satuan pada Kolom 2, dan nilai produksinya pada Kolom 4. Contoh 1: Pak Agus memiliki lahan yang diusahakan untuk beternak. Ia menjadi responden Survei SPDT12-TRK untuk jenis komoditas utama susu sapi dan didatangi petugas pencacah lapangan tanggal 16 Oktober 2012. Jenis usaha ternak Pak Agus adalah susu sapi, ayam ras pedaging, dan sapi potong bali. Pada saat petugas pencacah datang, Pak Agus mempunyai Sapi Perah Fries Holland FH sebanyak 3 ekor. Seekor di antaranya baru dia beli 5 bulan yang lalu seharga Rp.5.000.000,- . Setiap hari sapi perahnya menghasilkan susu 10 literekor. Dari hasil produksi susu, setiap hari 1 liternya dikonsumsi sendiri. Maksimal banyaknya hari berproduksi sapi perahnya adalah 295 haritahun, dan 2 ekor sapi perahnya yang lama memiliki masa beristirahat di tahun 2012. Setahun yang lalu, dia biasa menjual susu sapi dengan harga Rp 3.500,-liter, namun sejak bulan Januari 2012 harganya dinaikkan menjadi Rp 4.000,-liter. Cara pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A: Rincian 1 Kolom 3 Banyaknya Stok Akhir: 3 Rincian 6 Kolom 3 Jumlah R1+R2+R3+R4+R5: 3 Rincian 7 Kolom 3 Banyaknya Pembelian: 1 Rincian 10 Kolom 3 Banyaknya Stok Awal: 2 Seluruh Kolom 4 dalam Blok III.A tidak diisi . Nilai produksi diisikan pada Blok III.B. Cara pengisian pada Daftar SPDT12-TRK Blok III.B: Rincian 1: Hasil ternak susu yang diproduksi Kolom 2: kode 3 Untuk komoditas sapi perah, maksimal banyaknya hari berproduksi susu adalah 295 haritahun 50 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Kolom 3: 2 ekor x 10 liter x 295 hari + 1 ekor x 10 liter x 153 hari = 5.900 liter + 1.530 liter = 7.430 liter Kolom 4: 28.800 Sebelum bulan Januari: 2 ekor x 10 liter x 92 hari x Rp 3.500,- = Rp 6.440.000,- Sejak bulan Januari: 2 ekor x 10 liter x 203 hari x Rp 4.000,- + 1 ekor x 10 liter x 153 hari x Rp 4.000 = Rp 16.240.000,- + Rp 6.120.000,- = Rp 22.360.000,- Nilai pada Kolom 4 = Rp 6.440.000,- + Rp 22.360.000,- = Rp 28.800.000,- Rincian 2: Hasil ternak susu yang dijual: Kolom 2: kode 3 Kolom 3: 7.430 liter – 1 liter x 365 hari = 7.065 Kolom 4: 27.666 Diperoleh dari: Rp 28.800.000,- – 92 hari x Rp 3.500,- + 203 hari x Rp 4.000,- = Rp 28.800.000,- – Rp 1.134.000,- = Rp 27.666.000,- Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Contoh 2: Kasus ayam ras pedaging Pak Agus Pada saat petugas datang, Pak Agus sedang tidak memelihara ayam ras pedaging sedang mengosongkan kandang. Selama setahun kalender, Pak Agus pernah menjual ayamnya sebanyak 7 kali siklus dengan rata-rata 300 ekor per siklus. Berat rata-rata ayam yang dijual adalah 1,3 kgekor dan harga per kg-nya Rp 12.000,-. Dari seluruh DOC yang pernah dipelihara dibeli selama setahun, sebanyak 200 ekor ayam mengalami kematian. Diasumsikan selama setahun kalender tidak ada stok awal, kelahiran dan penambahan lain. Harga DOC per ekor Rp.3.000,-. Maka pengisian Pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A. Mutasi Ternak untuk rumah tangga Pak Agus adalah: 51 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 1 Kolom 3: Banyaknya = - pengosongan kandang Rincian 1 Kolom 4: Nilai = - Rincian 2 Kolom 3: Banyaknya = 300 ekor x 7 siklus = 2100 Rincian 2 Kolom 4: Nilai = 32.760 Diperoleh dari : 2100 x 1,3 Kg x Rp 12.000,- = Rp 32.760.000,- Rincian 3 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 3 Kolom 4: Nilai = - Rincian 4 Kolom 3: Banyaknya = 200 Rincian 4 Kolom 4: Nilai = 0 Rincian 5 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 5 Kolom 4: Nilai = - Rincian 6 Kolom 3: Banyaknya = 0+ 2.100 + 0 + 200 + 0= 2.300 Rincian 6 Kolom 4: Nilai = 0+ 32.760 + 0 + 0 + 0= 32.760 Rincian 7 Kolom 3: Banyaknya = 2.300 Diperoleh dari: 2100 ayam dijual + 200 ayam yang mati = 2300 ekor DOC. Rincian 7 Kolom 4: Nilai = 6.900 Diperoleh dari: 2300 DOC x Rp 3.000,- = Rp 6.900.000,- Rincian 8 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 9 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 9 Kolom 4: Nilai = - Rincian 10 Kolom 3: Banyaknya = 0 Diperoleh dari: 2300 ekor – 2300 ekor – 0 – 0 = 0 Rincian 10 Kolom 4: Nilai = 0 Rincian 11 Kolom 4: Nilai = 6.900 Diperoleh dari : Rp.6.900.000 + 0 + 0 =Rp. 6.900.000 Rincian 12 Kolom 4: Nilai = 25.860 Diperoleh dari : Rp. 32.760.000 - Rp.6.900.000 Rp. 25.860.000 Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Subblok III.C Status Ternak Unggas Isian subblok ini adalah tentang status ternakunggas yang diusahakan. Sublok ini terdiri dua rincian: 52 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 1 : Status ternakunggas yang diusahakan: Lingkari kode 1 jika ternakunggas yang diusahakan adalah milik sendiri, lingkari kode 2 jika melakukan bagi hasil, dan lingkari kode 4 lainnya, dan isikan status ternak dalam tanda kurung. Pilihan boleh lebih dari 1, kemudian jumlahkan nilai yang dilingkari dan masukkan kedalam kotak yang ada disebelah kanan. Rincian 2 : Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen?... Jika kode 2 dalam rincian 1 dilingkari, maka tanyakan rincian 2 tentang besarnya bagi hasil yang dilakukan dalam persen. Selain itu lanjutkan pengisian untuk jenis komoditas berikutnya atau langsung ke Blok IV jika tidak ada lagi komoditas lain yang diusahakan dalam rumah tangga sampel.  Blok IV : Pengeluaran untuk ternakunggas yang diusahakan selama setahun kalender

A. Bibitbenih

Isi subkelompok terdiri dari berbagai jenis bibit ternak dan hewan antara lain: ayam, sapi, kerbau, kambing dan sebagainya. Bibit adalah semua ternak hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangkan dan atau untuk berproduksi.

B. Obat-obatan dan Pakan Ternak 1. Obat-obatan

Obat-obatan yang ditanyakan adalah banyak dan nilainya yang berasal dari hasil pembelian dan digunakan untuk usaha ternakunggas selama tahun kalender, tidak termasuk hasil produksi sendiri dan pemberian pihak lain. Vaksinasi adalah usaha pencegahan terhadap penyakit ternakunggas tertentu dengan memberikanmenyuntikkan vaksin viruskuman penyakit yang telah dilemahkan untuk memberikan kekebalan tubuh ternakunggas terhadap penyakit tersebut. Pengobatan adalah usaha menyembuhkan ternakunggas yang sedang sakit dengan menggunakan obat tertentu sesuai dengan penyakitnya. 53 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Biaya obat-obatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk membeli obat-obatan termasuk vaksin yang digunakan untuk menyembuhkan ternakunggas yang sedang sakit atau mencegah ternakunggas agar tidak sakit. Jenis obat ternakunggas yang sering dijumpai pada petani:

1. Obat-Obatan

a. Anastesika Obat bius. b. Antiseptika dan Desinfektansia. c. Antibiotika. d. Anti fungiAnti jamur. e. Anti protozoaparasit darah. f. AntelmintikaObat cacing. g. Ektoparasit:obat kutu. h. Diuretikapelancar kencing. i. Kardiovaskulerobat jantung. j. Anti diare. k. Obat kembung. l. Anti defisiensi vitamin dan mineral. m. Analgesika, anti piretika dan anti inflamasi. n. Hormon reproduksi: chorulon. Enzaprost, improoestradiol. o. Hormon non reproduksi: sanabolicum. p. Obat-obat lokal: supermastikort, vioform aerosol.

2. Vaksin

a. Vaksin unggas. b. Vaksin ternak besarVaksin ternak kecil. c. Vaksin hewan kesayangan. d. Serum e. Diagnostik.

f. Pelarut Vaksin 3. Vitamin

a. Feed additive: albac 100, bayonox, chipox, rhodex, stafac, zinc bacitrasin.