Daftar ini terdiri dari 5 blok, yaitu: Pelarut Vaksin 3. Vitamin

45 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Jenis KegiatanUsaha pada subsektor peternakan:

1. Pembibitan adalah usaha pemeliharaan ternakunggas dengan tujuan

memperoleh anakan ternak muda dan pullet siap bertelur.

2. Pengembangbiakan adalah usaha pemeliharaan ternakunggas dengan

tujuan memperbanyak ternak. Termasuk usaha pemeliharaan ternakunggas dengan tujuan menghasilkan susu atau telur.

3. Penggemukan adalah usaha pemeliharaan ternakunggas dengan tujuan

meningkatkan bobot ternakunggas dalam waktu yang relatif singkat.

4. Pengembangbiakan dan Penggemukan bila peternak melakukan

kegiatan pengembangbiakan dan penggemukan sekaligus. Lama pemeliharaan ternak besarkecil berkisar antara 3 – 6 bulan. Ayam ras pedaging lama pemeliharaannya antara 28 – 42 hari. Sapi perah dikategorikan pengembangbiakan apabila yang dihasilkan produksinya adalah susu dan dikategorikan pembibitan apabila yang dihasilkanproduksinya adalah anakanbakalan. Ayam ras petelur dikategorikan pengembangbiakan bila yang dihasilkan atau produksinya adalah telur dan dikategorikan pembibitan bila yang dihasilkanproduksinya adalah anak ayam. Blok III dibagi menjadi 3 subblok, yaitu: a. Mutasi TernakUnggas untuk sapi perah dan ayam petelur Kolom 4 tidak ditanyakan. b. Produksi TernakUnggas yang menghasilkan telur dan susu. c. Status TernakUnggas. Harap berhati-hati dalam mengisi rincian mutasi ini karena kesalahan dalam menaksir nilai harga ternakunggas di kolom nilai kolom4 akan berakibat fatal pada perhitungan Nilai Produksi Penggemukan ternakunggas pada rincian 12. Nilai ternakunggas yang diisikan adalah nilai ternak pada saat terjadinya mutasi ternakunggas, bukan nilai ternakunggas pada saat pencacahan. 46 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12

A. Mutasi ternakunggas Mutasi ternakunggas

adalah perubahan jumlah ternakunggas yang diusahakan yang terjadi selama setahun kalender. Subblok ini dimaksudkan untuk mengetahui mutasi ternakunggas dan memperoleh nilai produksi ternakunggas yang dilakukan untuk penggemukan selama setahun kalender. Blok III.A. terdiri dari 4 kolom, yaitu: - Kolom 1: Rincian - Kolom 2: Satuan Ekor - Kolom 3: Banyaknya - Kolom 4: Nilai Rp 000 Khusus ternak Sapi Perah Betina dan Ayam Petelur pada Blok III.A Mutasi Ternak hanya dicatat banyaknya ternak pada kolom 3, sedangkan nilai produksinya dicatat pada Blok B Produksi ternak yang menghasilkan telur dan susu. Subblok III.A ini terdiri dari 12 rincian: Rincian 1: Stok akhir saat pencacahan Nilai yang dimaksud adalah taksiran harga jual ternakunggas pada kondisi saat pencacahan. Rincian 2: Penjualan Nilai yang dimaksud adalah harga jual ternakunggas pada saat transaksi pada periode referensi waktu. Rincian 3: Pemotongan Pemotongan yang dimaksud disini adalah pemotongan ternakunggas baik untuk tujuan dikonsumsi sendiri maupun dijual sebagian atau seluruhnya. Rincian 4: Kematian Kematian yang dimaksud disini adalah ternakunggas karena sakit atau kecelakaan seperti ditabrak kendaraan, terbenam, dimakan binatang 47 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 buas. Mati karena dipotongdisembelih tidak termasuk dalam kategori mati, tetapi termasuk kategori pemotongan. Rincian 5: Pengurangan Lain Pengurangan lain adalah pengurangan ternakunggas yang disebabkan oleh: 1. Ternakunggas yang diberikan kepada pihak lain sebagai bantuan, hibah atau bagi hasil. 2. Penyerahan kembali ternakunggas yang dibagi hasilkan kepada pemilik. 3. Ternakunggas hilang karena dicuri atau sebab lain. Rincian 6: Jumlah Rincian 1 s.d. 5 Rincian 7: Pembelian Pembelian yang dimaksud adalah banyaknya ternakunggas yang dibeli, dan nilai yang dimaksud adalah harga pembelian ternakunggas pada saat transaksi. Rincian 8: Kelahiranpenetasan Kelahiranpenetasan adalah lahirmenetas hidup, yaitu ternakunggas yang dilahirkanditetaskan hidup selama referensi waktu survei dan pada waktu dilahirkanditetaskan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, antara lain : jantung berdenyut, bernafas, dan bergerak. Kelahiran tetap dicatat walaupun pada saat pencacahan anak maupun induknya sudah tidak ada lagi karena dijual, dipotong, dll. Rincian 9: Penambahan lain Penambahan lain adalah penambahan ternakunggas selain penambahan diatas, misalnya : Tidak semua kematian ternakunggas dicatat nilainya, hanya ternakunggas yang mati dan masih mempunyai nilai jual. Untuk ternakunggas yang mati tetapi tidak mempunyai nilai jual, isikan angka 0 pada nilai kolom. 48 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 1. Ternakunggas yang diterima dari pihak lain sebagai bantuan, hibah, bagi hasil digaduhkan. 2. Penerimaan dari pengembalian ternakunggas bagi hasil. 3. Ternakunggas yang ditemukan. Rincian 10: Jumlah TernakUnggas stok Awal setahun kalender Jumlah TernakUnggas stok Awal setahun kalender adalah jumlah ternakunggas yang dikuasai oleh rumah tangga setahun kalender dihitung saat pencacahan. Contoh: Pencacahan dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2012, maka yang dimaksud setahun kalender sampai keadaan pada Oktober 2011. Penghitungan untuk kolom 3 adalah: R6-R7-R8-R9. Sedangkan untuk kolom 4, diperkirakan nilainya pada saat setahun yang lalu. Rincian 11: Jumlah Rincian 7, Rincian 9 dan Rincian 10 Rincian 12: Nilai produksi ternakunggas adalah nilai produksi sebagai akibat pertambahan bobotpenggemukan ternak unggas selama setahun kalender.

B. Produksi Ternak yang menghasilkan telur atau susu.

Subblok ini dimaksudkan untuk mencatat jumlah produksi dan nilainya dari ternak yang menghasilkan telur dan susu. Blok III.B. terdiri dari 4 kolom, yaitu: Kolom 1: Rincian Kolom 2: Satuan Kolom 3: Banyaknya Kolom 4: Nilai Rp 000 Sub blok ini terdiri dari 2 rincian: Rincian 1: Hasil ternakunggas yang diproduksi. Isikan banyaknya produksi yang dihasilkan selama setahun kalender dari ternakunggas yang diusahakan pada Kolom 3, kode satuan pada Kolom 2, dan nilai produksinya pada Kolom 4. 49 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 2: Hasil ternakunggas yang dijual. Isikan banyaknya produksi yang dijual selama setahun kalender dari ternakunggas yang diusahakan pada Kolom 3, kode satuan pada Kolom 2, dan nilai produksinya pada Kolom 4. Contoh 1: Pak Agus memiliki lahan yang diusahakan untuk beternak. Ia menjadi responden Survei SPDT12-TRK untuk jenis komoditas utama susu sapi dan didatangi petugas pencacah lapangan tanggal 16 Oktober 2012. Jenis usaha ternak Pak Agus adalah susu sapi, ayam ras pedaging, dan sapi potong bali. Pada saat petugas pencacah datang, Pak Agus mempunyai Sapi Perah Fries Holland FH sebanyak 3 ekor. Seekor di antaranya baru dia beli 5 bulan yang lalu seharga Rp.5.000.000,- . Setiap hari sapi perahnya menghasilkan susu 10 literekor. Dari hasil produksi susu, setiap hari 1 liternya dikonsumsi sendiri. Maksimal banyaknya hari berproduksi sapi perahnya adalah 295 haritahun, dan 2 ekor sapi perahnya yang lama memiliki masa beristirahat di tahun 2012. Setahun yang lalu, dia biasa menjual susu sapi dengan harga Rp 3.500,-liter, namun sejak bulan Januari 2012 harganya dinaikkan menjadi Rp 4.000,-liter. Cara pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A: Rincian 1 Kolom 3 Banyaknya Stok Akhir: 3 Rincian 6 Kolom 3 Jumlah R1+R2+R3+R4+R5: 3 Rincian 7 Kolom 3 Banyaknya Pembelian: 1 Rincian 10 Kolom 3 Banyaknya Stok Awal: 2 Seluruh Kolom 4 dalam Blok III.A tidak diisi . Nilai produksi diisikan pada Blok III.B. Cara pengisian pada Daftar SPDT12-TRK Blok III.B: Rincian 1: Hasil ternak susu yang diproduksi Kolom 2: kode 3 Untuk komoditas sapi perah, maksimal banyaknya hari berproduksi susu adalah 295 haritahun 50 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Kolom 3: 2 ekor x 10 liter x 295 hari + 1 ekor x 10 liter x 153 hari = 5.900 liter + 1.530 liter = 7.430 liter Kolom 4: 28.800 Sebelum bulan Januari: 2 ekor x 10 liter x 92 hari x Rp 3.500,- = Rp 6.440.000,- Sejak bulan Januari: 2 ekor x 10 liter x 203 hari x Rp 4.000,- + 1 ekor x 10 liter x 153 hari x Rp 4.000 = Rp 16.240.000,- + Rp 6.120.000,- = Rp 22.360.000,- Nilai pada Kolom 4 = Rp 6.440.000,- + Rp 22.360.000,- = Rp 28.800.000,- Rincian 2: Hasil ternak susu yang dijual: Kolom 2: kode 3 Kolom 3: 7.430 liter – 1 liter x 365 hari = 7.065 Kolom 4: 27.666 Diperoleh dari: Rp 28.800.000,- – 92 hari x Rp 3.500,- + 203 hari x Rp 4.000,- = Rp 28.800.000,- – Rp 1.134.000,- = Rp 27.666.000,- Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Contoh 2: Kasus ayam ras pedaging Pak Agus Pada saat petugas datang, Pak Agus sedang tidak memelihara ayam ras pedaging sedang mengosongkan kandang. Selama setahun kalender, Pak Agus pernah menjual ayamnya sebanyak 7 kali siklus dengan rata-rata 300 ekor per siklus. Berat rata-rata ayam yang dijual adalah 1,3 kgekor dan harga per kg-nya Rp 12.000,-. Dari seluruh DOC yang pernah dipelihara dibeli selama setahun, sebanyak 200 ekor ayam mengalami kematian. Diasumsikan selama setahun kalender tidak ada stok awal, kelahiran dan penambahan lain. Harga DOC per ekor Rp.3.000,-. Maka pengisian Pengisian daftar SPDT12-TRK Blok III.A. Mutasi Ternak untuk rumah tangga Pak Agus adalah: 51 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 1 Kolom 3: Banyaknya = - pengosongan kandang Rincian 1 Kolom 4: Nilai = - Rincian 2 Kolom 3: Banyaknya = 300 ekor x 7 siklus = 2100 Rincian 2 Kolom 4: Nilai = 32.760 Diperoleh dari : 2100 x 1,3 Kg x Rp 12.000,- = Rp 32.760.000,- Rincian 3 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 3 Kolom 4: Nilai = - Rincian 4 Kolom 3: Banyaknya = 200 Rincian 4 Kolom 4: Nilai = 0 Rincian 5 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 5 Kolom 4: Nilai = - Rincian 6 Kolom 3: Banyaknya = 0+ 2.100 + 0 + 200 + 0= 2.300 Rincian 6 Kolom 4: Nilai = 0+ 32.760 + 0 + 0 + 0= 32.760 Rincian 7 Kolom 3: Banyaknya = 2.300 Diperoleh dari: 2100 ayam dijual + 200 ayam yang mati = 2300 ekor DOC. Rincian 7 Kolom 4: Nilai = 6.900 Diperoleh dari: 2300 DOC x Rp 3.000,- = Rp 6.900.000,- Rincian 8 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 9 Kolom 3: Banyaknya = - Rincian 9 Kolom 4: Nilai = - Rincian 10 Kolom 3: Banyaknya = 0 Diperoleh dari: 2300 ekor – 2300 ekor – 0 – 0 = 0 Rincian 10 Kolom 4: Nilai = 0 Rincian 11 Kolom 4: Nilai = 6.900 Diperoleh dari : Rp.6.900.000 + 0 + 0 =Rp. 6.900.000 Rincian 12 Kolom 4: Nilai = 25.860 Diperoleh dari : Rp. 32.760.000 - Rp.6.900.000 Rp. 25.860.000 Contoh pengisian Daftar SPDT12-TRK Blok III.A dapat dilihat dalam Lampiran 6: Subblok III.C Status Ternak Unggas Isian subblok ini adalah tentang status ternakunggas yang diusahakan. Sublok ini terdiri dua rincian: 52 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Rincian 1 : Status ternakunggas yang diusahakan: Lingkari kode 1 jika ternakunggas yang diusahakan adalah milik sendiri, lingkari kode 2 jika melakukan bagi hasil, dan lingkari kode 4 lainnya, dan isikan status ternak dalam tanda kurung. Pilihan boleh lebih dari 1, kemudian jumlahkan nilai yang dilingkari dan masukkan kedalam kotak yang ada disebelah kanan. Rincian 2 : Jika melakukan sistem bagi hasil, berapa persen?... Jika kode 2 dalam rincian 1 dilingkari, maka tanyakan rincian 2 tentang besarnya bagi hasil yang dilakukan dalam persen. Selain itu lanjutkan pengisian untuk jenis komoditas berikutnya atau langsung ke Blok IV jika tidak ada lagi komoditas lain yang diusahakan dalam rumah tangga sampel.  Blok IV : Pengeluaran untuk ternakunggas yang diusahakan selama setahun kalender

A. Bibitbenih

Isi subkelompok terdiri dari berbagai jenis bibit ternak dan hewan antara lain: ayam, sapi, kerbau, kambing dan sebagainya. Bibit adalah semua ternak hasil proses penelitian dan pengkajian dan atau ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangkan dan atau untuk berproduksi.

B. Obat-obatan dan Pakan Ternak 1. Obat-obatan

Obat-obatan yang ditanyakan adalah banyak dan nilainya yang berasal dari hasil pembelian dan digunakan untuk usaha ternakunggas selama tahun kalender, tidak termasuk hasil produksi sendiri dan pemberian pihak lain. Vaksinasi adalah usaha pencegahan terhadap penyakit ternakunggas tertentu dengan memberikanmenyuntikkan vaksin viruskuman penyakit yang telah dilemahkan untuk memberikan kekebalan tubuh ternakunggas terhadap penyakit tersebut. Pengobatan adalah usaha menyembuhkan ternakunggas yang sedang sakit dengan menggunakan obat tertentu sesuai dengan penyakitnya. 53 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 Biaya obat-obatan adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak untuk membeli obat-obatan termasuk vaksin yang digunakan untuk menyembuhkan ternakunggas yang sedang sakit atau mencegah ternakunggas agar tidak sakit. Jenis obat ternakunggas yang sering dijumpai pada petani:

1. Obat-Obatan

a. Anastesika Obat bius. b. Antiseptika dan Desinfektansia. c. Antibiotika. d. Anti fungiAnti jamur. e. Anti protozoaparasit darah. f. AntelmintikaObat cacing. g. Ektoparasit:obat kutu. h. Diuretikapelancar kencing. i. Kardiovaskulerobat jantung. j. Anti diare. k. Obat kembung. l. Anti defisiensi vitamin dan mineral. m. Analgesika, anti piretika dan anti inflamasi. n. Hormon reproduksi: chorulon. Enzaprost, improoestradiol. o. Hormon non reproduksi: sanabolicum. p. Obat-obat lokal: supermastikort, vioform aerosol.

2. Vaksin

a. Vaksin unggas. b. Vaksin ternak besarVaksin ternak kecil. c. Vaksin hewan kesayangan. d. Serum e. Diagnostik.

f. Pelarut Vaksin 3. Vitamin

a. Feed additive: albac 100, bayonox, chipox, rhodex, stafac, zinc bacitrasin. 54 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 b. Feed supplement:vitamin dan mineral.

4. Lain-lain

Biaya Inseminasi dan pemeliharaan kesehatan lainnya.

2. Pakan Ternak Pengeluaran pakan ternakunggas

disini adalah pengeluaran untuk pakan yang benar-benar telah di pakai selama setahun kalender, sehingga untuk pakan yang telah dibeli tetapi belum digunakan tidak dimasukan sebagai pengeluaran pakan. Ternak yang merumput sendiri di padang rumput dan tempat lainnya atau unggas yang mencari makan sendiri di ladangsawah dan sebagainya, pakannya dianggap tidak ada. Isi rincian kelompok pakan ternak terdiri dari dedak, bungkil, rumput gajah, makanan ternak jagung, kedelai dan makanan jadi konsentrat serta pakan ternak lainnya. Pakan ternakunggas :

a. Pakan Ternak - Hijauan adalah pakan ternak yang terdiri dari rumput segar,

leguminosa, silage, hijauan keringhay, daun-daunan. - Rumput segar adalah rumput yang diberikan langsung kepada ternak tanpa melalui proses terlebih dahulu, dapat berasal dari lapangan rumput atau rumput yang ditanam secara khusus seperti rumput gajah, rumput benggala dan setaria. - Leguminosa adalah hijauan yang berasal dari tanaman polongan seperti lamtoro, turi, stylosantes dan centrosema. - Silage adalah rumput atau hijauan lainnya yang telah mengalami proses terlebih dahulu sebelum diberikan kepada ternak untuk pengawetan dan peningkatan mutu. - Hijauan keringhay adalah hijauan yang telah dikeringkan dahulu sebelum diberikan kepada ternak, sehingga dapat disimpan lebih lama tanpa merubah nilai gizinya. 55 Pedoman Pencacahan Produksi SPDT12 - Daun-daunan adalah daun-daunan yang dapat diberikan sebagai makanan ternak selain rumput dan leguminosa seperti daun nangka, daun pisang, daun pepaya dan daun jambu. - Limbah pertanian adalah hijauan yang berasal dari sisa-sisa hasil pertanian yang dapat dimakan ternak seperti jerami padi, jerami jagung, sisa tanaman kacang tanahkedelai, daun ubi kayu, daun ubi jalar dan pucuk tebu. - Limbah Industri terdiri dari dedak padi, dedak jagung, tetes tebu, menir, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil gandum, ampas tahu, ampas bir, ampas kelapa, ampas ubi kayu, dan sebagainya. - Pakan lainnya adalah pakan ternak selain diatas misalnya biji-bijian dan umbi-umbian. - Limbah rumah tangga merupakan sampah rumah tangga organik yaitu sampah yang berasal dari hijauan atau sesuatubenda yang bisa diurai oleh mikroorganisme, misalnya sisa-sisa sayuran, makanan dan juga dedaunan. - Pakan buatan pabrik adalah makanan jadi yang dibuat oleh pabrik untuk ternak misalnya starter swine, finisher swine dan concentrate swine. - Dedak adalah hasil sampingan dari proses penggilingan padi yang terdiri dari lapisan sebelah luar dari butiran padi dengan sejumlah lembaga biji. - Bekatul adalah lapisan sebelah dalam dari butiran padi, termasuk sebagian kecil endosperm berpati. - Ampas tahu merupakan hasil ikutan proses pembuatan tahu, yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak ruminansia dan unggas. - Pakan Lainnya adalah pakan ternak selain diatas misalnya biji- bijian dan umbi-umbian.

b. Pakan Unggas Pakan Unggas pakan jadi dari pabrik

adalah makanan jadi yang dibuat oleh pabrik untuk unggas yang terdiri dari: