Sumber Biaya Lama Rawatan Rata-rata Keadaan Sewaktu Pulang

6.1.6. Sumber Biaya

Proporsi penderita GGK yang dirawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2011 berdasarkan sumber biaya dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6.11. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita GGK Berdasarkan Sumber Biaya yang Dirawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2011 Berdasarkan 6.11. dapat dilihat bahwa proporsi penderita GGK berdasarkan sumber biaya tertinggi adalah Askes 73,6 dan terendah perusahaan 7,5. Tingginya proporsi penderita GGK dengan sumber biaya Askes dikarenakan sebagian besar penderita GGK yang datang berobat adalah pekerja PNS. Dari seluruh penderita yang menggunakan Askes proporsinya paling tinggi pada penderita yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNSpensiunan 76,4. Sedangkan dari seluruh penderita yang menggunakan sumber biaya perusahaan proporsinya paling tinggi pada penderita IRT tidak bekerja 53,3. Universitas Sumatera Utara

6.1.7. Lama Rawatan Rata-rata

Lama rawatan rata-rata penderita GGK adalah 12,2 hari 12 hari dan standar deviasi 10,7. Lama rawatan minimum 1 hari sedangkan maksimum 58 hari. Terdapat 5 orang penderita GGK yang menjalani hanya 1 hari perawatan dengan keadaan sewaktu pulang PAPS 1 orang dan meninggal 4 orang. Penderita GGK dengan lama rawatan 58 hari ada 1 orang dengan karakteristik penderita menggunakan sumber biaya perusahaan, memiliki riwayat penyakit sebelumnya adalah hipertensi, kadar ureum darah 100 mg100 mL, kadar kreatinin darah 4 mg100 mL dan keadaan sewaktu pulang meninggal.

6.1.8. Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penderita GGK yang dirawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2011 berdasarkan keadaan sewaktu pulang dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6.12. Diagram Pie Distribusi Proporsi Penderita GGK Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang yang Dirawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2011 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 6.12 dapat dilihat bahwa proporsi penderita GGK berdasarkan keadaan sewaktu pulang yang tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ 55,7 dan yang terendah adalah pulang atas permintaan sendiri PAPS 17,4. Proporsi penderita GGK paling tinggi pulang berobat jalan karena penyakit GGK membutuhkan pengobatan ulang yang berkelanjutan. Proporsi penderita GGK yang meninggal 26,9 dengan karakteristik: proporsi tertinggi adalah umur 40 tahum 92,6, laki-laki 57,4, suku Batak 61,1, Kristen protestan 48,1, SLTA 51,9, pegawai negeri PNS dan TNIPOLRI Pensiunan 51,9, tempat tinggal kota Medan 61,1, riwayat penyakit sebelumnya tercatat 63,0, riwayat penyakit sebelumnya Diabetes Melitus DM 44,2, kadar ureum tercatat 92,6, kadar ureum darah tercatat 100 mg100 mL 78,0, kadar kreatinin darah tercatat 92,6, kadar kreatinin darah tercatat 4 mg100 mL 78,0, penatalaksanaan medis obat + diet + hemodialisis 72,2 dan sumber biaya Askes 66,7. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Wiwin Handayani 2006 di Rumah Sakit Tembakau Deli PTP Nusantara II Medan dengan desain case series, proporsi keaadaan sewaktu pulang penderita GGK tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ sebesar 61,9. 43 Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian E. Suranta Tarigan 2005 di Rumah Sakit Haji Medan dengan desain case series, proporsi keadaan sewaktu pulang penderita GGK tertinggi adalah pulang berobat jalan PBJ sebesar 50,3. 44 Universitas Sumatera Utara 6.2. Analisis Statistik 6.2.1. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Kadar Ureum Darah