Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

5.3.6. Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang

Proporsi penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang penderita GGK yang dirawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 5.16. Tabel 5.16. Distribusi Proporsi Penatalaksanaan Medis Berdasarkan Keadaan Sewaktu Pulang Penderita GGK yang Dirawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2011 Keadaan Sewaktu Pulang Penatalaksanaan Medis Total Obat + Diet Obat + Diet + Hemodialisis f f f PBJ PAPS Meninggal 49 26 15 43,8 74,3 27,8 63 9 39 56,2 25,7 72,2 112 35 54 100,0 100,0 100,0 X 2 = 18,684 df= 2 p= 0,001 Berdasarkan tabel 5.16. dapat dilihat bahwa dari 112 orang yang pulang berobat jalan PBJ terdapat 43,8 dengan penatalaksanaan medis obat + diet dan 56,2 dengan penatalaksanaan medis obat + diet + hemodialisis. Dari 35 orang yang pulang atas permintaan sendiri PAPS terdapat 74,3 dengan penatalaksanaan medis Obat + Diet dan 25,7 dengan penatalaksanaan medis obat + diet + hemodialisis. Dari 54 orang yang meninggal terdapat 27,8 penatalaksanaan medis obat + diet dan 72,2 dengan penatalaksanaan medis obat + diet + hemodialisis. Berdasarkan hasil uji Chi-square diperoleh p=0,001 dimana p0,05 maka dapat disimpulkan ada perbedaan antara penatalaksanaan medis berdasarkan keadaan sewaktu pulang. Proporsi penderita GGK yang mendapatkan penatalaksanaan medis Obat + Diet paling tinggi pada penderita yang pulang atas permintaan sendiri PAPS dibandingkan dengan pulang berobat jalan PBJ dan meninggal. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Penderita Gagal Ginjal Kronik GGK 6.1.1. Sosiodemografi

a. Umur dan Jenis Kelamin

Proporsi penderita GGK yang dirawat inap di RS Martha Friska Medan tahun 2011 berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 6.1. Diagram Bar Distribusi Proporsi Penderita GGK Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin yang Dirawat Inap di RS Martha Friska Medan Tahun 2011 Berdasarkan gambar 6.1. dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi adalah umur 49-55 tahun 24,8 laki-laki 12,4 dan perempuan 12,4 dan terendah 14-20 tahun dan 21-27 tahun yaitu 1,0 laki-laki 1,0 dan perempuan tidak ada. Penderita dengan umur termuda 14 tahun ada 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki, pendidikan SLTP, tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan pulang berobat jalan PBJ. Penderita dengan umur tertua 78 tahun ada 2 orang dengan jenis kelamin Universitas Sumatera Utara