Tarif BPHTB Cara Perhitungan BPHTB Saat Terutangnya BPHTB

96 termasuk suamiistri, Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak untuk Kota Pematangsiantar ditetapkan sebesar Rp.300.000.000,- tiga ratus juta rupiah.

5. Tarif BPHTB

Menurut Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB untuk Kota Pematangsiantar ditetapkan sebesar 5 lima persen .

6. Cara Perhitungan BPHTB

Besaran pokok Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terutang menurut Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Daerah dihitung dengan cara mengalikan tarif 5 dengan dasar pengenaan pajak setelah dikurangi Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak. Contoh : Wajib pajak BPHTB tuan Ahmad membeli tanah dan bangunan dengan Nilai Perolehan Objek Pajak = Rp. 65.000.000,00 Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak = Rp. 60.000.000,00 - Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak = Rp. 5.000.000,00 Pajak Yang Terutang = 5 X Rp. 5.000.000,00 = Rp. 250.000,00 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan yang terutang dipungut di Wilayah Kota Pematangsiantar. Universitas Sumatera Utara 97

7. Saat Terutangnya BPHTB

Menurut Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, saat terutangnya pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah danatau Bangunan ditetapkan untuk : a.Jual beli adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. b.Tukar menukar adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. c.Hibah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. d.Hibah wasiat adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. e.Waris adalah sejak tanggal yang bersangkutan mendaftarkan peralihan haknya ke Kantor Pertanahan Kota Pematangsiantar. f.Pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. g.Pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. h.Putusan hakim adalah sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap. i.Pemberian hak baru atas Tanah sebagai kelanjutan dari pelepasan hak adalah sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan pemberian hak. j.Pemberian hak baru diluar pelepasan hak adalah sejak tanggal diterbitkannya surat keputusan pemberian hak. k.Penggabungan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. Universitas Sumatera Utara 98 l.Peleburan usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. m.Pemekaran usaha adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta. n.Hadiah adalah sejak tanggal dibuat dan ditandatanganinya akta dan o.Lelang adalah sejak tanggal penunjukan pemenang lelang. Menurut Peraturan Daerah Kota Pematangsiantar Nomor 6 tahun 2011 tentang Pajak Daerah, pajak yang terutang harus dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak.

8. Ketentuan Bagi Pejabat Yang Terkait Dalam BPHTB.

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Yang Mengacu Kepada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Serta Pejabat Negara Yang Berperan Dalam Peralihan Hak Atas Tanah Dan Ban

1 41 152

Mekanisme Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Dalam Kaitannya Dengan Pendaftaran Hak Atas Tanah Atau Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah Oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Binjai

3 77 78

Analisis Perbedaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Sebelum dan Sesudah Dilaksanakan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 di Kota Bandung.

1 6 68

Analisis Perbedaan Pemungutan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan Sebelum dan Sesudah Dilaksanakan Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 di Kota Cimahi.

0 0 16

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 16

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 2

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 2 30

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 55

Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Hibahwasiat Pasca Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah

0 0 7

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

0 0 20