Sikap terdiri dari berbagai tingkatan, yakni : 1.
Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang
diberikan objek 2.
Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang
diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. 3.
Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusika dengan orang lain
terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga 4.
Bertanggungjawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilhnya dengan segala resiko
merupakan sikap yang paling tinggi. Menurut Maarif 2011, setiap orang yang bekerja dalam penanggulangan
bencana atau agen membutuhkan sikap kepemimpinan dan 3 tiga kriteria atau nilai yang melekat pada dirinya. Ketiga kriteria itu adalah skill, sosial responsibility, dan
spirit of corp.
2.7. Landasan Teori
Menurut Notoatmodjo 2010, bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah Rabies adalah faktor
pengetahuan dan sikap, disamping itu juga yang mendukung dari faktor-faktor yang
Universitas Sumatera Utara
mempengaruhi yaitu karakteristik individu yaitu agama, suku, umur, pendidikan, pekerjaan, dan pemberi pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan yaitu
ketersediaan pelayanan kesehatan, keterjangkauan dan kualitas, faktor budaya yaitu keyakinan, tradisi, nilai dan agama, faktor informasi yaitu tenaga kesehatan, media
massatelevisi, kelompok masyarakat, keluarga dan pengalaman orang lain. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya, konsumen akan
memutuskan melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana wabah Rabies.
Gambar 2.3. Kerangka Teori Menurut Notoatmodjo 2010
Karakter individu: - Umur
- Pendidikan - Pekerjaan
- Sosial ekonomi - Pengetahuan
- Pengalaman - Sikap
- Keahlian
Kesiapsiagaan dalam Menghadapi bencana
wabah Rabies Petugas Kesehatan
dan Petugas Dinas Pertanian Sub
Bagian Hewan Ternak
Budaya - Keyakinan
- Tradisi - Agama
- Nilai Informasi dan komunikasi
- Tenaga kesehatan - Kelompok masyarakat
- Keluargasuami - Pengalaman orang lain
Fasilitas pelayanan kesehatan :
- Ketersediaan - Keterjangkauan
- Kualitas
Universitas Sumatera Utara
2.8. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori yang telah dijelaskan, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.4. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat dijelaskan bahwa melihat hubungan antara karakteristik responden dengan pengetahuan dan sikap, dan
hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana Wabah Rabies di Kecamatan Medan Tuntungan yang
merupakan variabel terikat variabel dependen. Kesiapsiagaan Masyarakat dalam
Menghadapi Bencana Wabah Rabies
Karakteristik responden : -
Umur -
Agama -
Suku -
Pendidikan -
Pekerjaan
Pengetahuan Sikap
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah rapid survei survey cepat dengan menggunakan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel
melalui analisis statitik. Dalam penelitian ini akan digali hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah Rabies
di Kecamatan Medan Tuntungan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian