Analisis Bivariat drh. Rasmaliah, M.Kes 3. Teguh Supriyadi, S.K.M., M.Kes

4.2. Analisis Bivariat

Untuk mengetahui hubungan dua variabel yaitu antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen maka digunakan analisis bivariat. Pada penelitian ini analisis bivariat yang digunakan adalah Chi Square, masing-masing variabel independen dan dependen yang sudah diuji apakah ada hubungan antara variabel karakteristik responden agama, suku, umur, pendidikan dan pekerjaan, variabel independen responden pengetahuan dan sikap dengan variabel dependen kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Jika nilai p 0,05 maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima. 4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah Rabies diperoleh data bahwa dari 12 responden 12,9 yang berpengetahuan baik terdapat yang siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 81 responden 87,1 yang mempunyai pengetahuan baik, tetapi kurang siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 2 responden 1,7 yang mempunyai pengetahuan kurang, tetapi siap menghadapi bencana wabah Rabies, sedangkan sebanyak 115 responden 98,3 mempunyai pengetahuan yang kurang, dan tidak siap menghadapi bencana wabah Rabies. Hasil uji Chi-Square didapat nilai p = 0,011. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam bencana wabah Rabies. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai Rasio Prevalensi Universitas Sumatera Utara RP=7,548 95 CI = 1,732 – 32,895, artinya responden dengan pengetahuan baik mempunyai hubungan 7,548 kali siapsiaga dibandingkan responden dengan pengetahuan kurang. Tabel 4.14. Tabulasi Silang Pengetahuan dengan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012 No Variabel Pengetahuan Kesiapsiagaan Total RP 95 CI p value Tidak Siap Siap f f f 1. Kurang 115 98,3 2 1,7 117 100 7,548 0,011 2. Baik 81 87,1 12 12,9 93 100 1,732 – 32,895 4.3.2. Hubungan Sikap dengan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012 Berdasarkan hasil analisis hubungan antara sikap dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah Rabies diperoleh data bahwa sebanyak 11 orang 11,3 responden mempunyai sikap yang baik dan siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 86 orang 88,7 responden mempunyai sikap yang baik, tetapi tidak siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 3 orang 2,7 responden yang mempunyai sikap kurang baik tetapi siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Sedangkan sebanyak 110 orang 97,3 responden mempunyai sikap yang kurang baik, tetapi tidak siap dalam menghadapi bencana wabah Rabies. Hasil uji Chi-Square didapat nilai p = 0,018. Hal ini berarti ada hubungan sikap terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam bencana wabah Rabies. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai Universitas Sumatera Utara Rasio Prevalensi RP=4,271 95 CI = 1,227-14,871, artinya responden dengan sikap yang baik mempunyai hubungan 4,271 kali siapsiaga dibandingkan responden dengan sikap kurang. Tabel 4.15. Tabulasi Silang Sikap dengan Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Wabah Rabies di Wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012 No Variabel Sikap Kesiapsiagaan Total RP 95 CI p value Tidak Siap Siap f f f 1. Kurang 110 97,3 3 2,7 113 100 4,271 2. Baik 86 88,7 11 11,3 97 100 1,227 – 14,871 0,018

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan dan Sikap terhadap Kesiapsiagaan Tenaga Kesehatan Puskesmas Kampung Baru Menghadapi Bencana Banjir di Kecamatan Medan Maimun

30 175 194

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI DESA KRAGILAN, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempabumi Di Desa Kragilan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA NGOMBAKAN KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

1 14 16

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU Pengetahuan Geografis Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

0 2 20

PENGETAHUAN GEOGRAFIS DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BULU Pengetahuan Geografis Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Di Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN BANYUANYAR, KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun 2009.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI KECAMATAN WEDI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.

0 2 14

SKRIPSI Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 0 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyotakan Kecamatan Serengan Kota Surakarta.

0 0 13