BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kesiapsiagaan
2.1.1. Definisi
Menurut Undang Undang No 24 Tahun 2007 kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan proses internal untuk mengantisipasi masalah
melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Menurut Ditjen Binkesmas Depkes 2005, kesiapsiagaan preparednes adalah upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana, melalu pengorganisasian langkah- langkah yang tepat guna dan berdayaguna.
Berdasarkan hal diatas, maka kesiapsiagaan petugas dan masyarakat dalam mitigasi potensial bencana penyakit Rabies melalui instansi terkait Kota Medan
adalah untuk menurunkan angka kejadian Rabies pada masyarakat. Disamping menurunkan angka kejadian juga memberikan pengetahuan dan informasi ini bisa
dikembangkan di daerah lain.
2.1.2. Kesiapsiagaan Masyarakat terhadap Wabah Rabies
Masyarakat sebagai subjek dari penelitian ini memang selayaknya harus mendapatkan informasi dari petugas Dinas Pertanian kesehatan hewan yaitu dengan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan terhadap anjing agar tidak
Universitas Sumatera Utara
terkontaminasi dengan anjing liar yang diduga Rabies dengan cara anjing tidak boleh lepas berkeliaran atau anjing harus diikat dengan rantai yang panjangnya tidak lebih
dari 2 meter jika dibawa keluar dengan pemiliknya. Sosialisasi petugas kepada masyarakat kepada pemilik anjing yaitu harus
memvaksinasi anjingnya dan melakukan pengawasan terhadap sumber makanan di tempat terbuka agar tidak terkontaminasi dengan anjing dari luar. Dan masyarakat
memberitahu kepada Petugas Dinas Peternakan cq Kesehatan Hewan agar melaporkan jika ditemukan anjing liar, karena dikhawatirkan mengidap Rabies dan
bisa menularkan kepada anjing yang sehat. Jepang salah satu negara yang bebas penyakit Rabies, tetapi Jepang tetap
melaksanakan program vaksinasi Rabies. Di Jepang terdapat peraturan yang mewajibkan setiap pemilik hewan kesayangan anjing mendaftarkan anjingnya sekali
dalam seumur hidup anjing dan memvaksin anjingnya terhadap penyakit anjing gila Rabies antara bulan April dan Juni sekali dalam setahun. Jika penduduk memiliki
anjing berumur lebih dari 90 hari, diwajibkan untuk memvaksinkan anjingnya terhadap penyakit rabies sekali dalam setahun dan menyimpan sertifikasi vaksinasi
yang diterima. Disinilah bentuk kesiapsiagaan masyarakat Jepang untuk menghindari bahaya bencana kejadian luar biasa Rabies, masyarakatnya sudah sadar dan taat pada
peraturan yang dibuat oleh pemerintah, hal ini berhasil karena sudah ada dana yang telah disiapkan Pudjiatmoko, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Kesiapsiagaan masyarakat juga diperlukan, apabila ada anggota keluarganya di gigit anjing maka segera di bawa ke Puskesmas agar diberi pertolongan pertama
oleh petugas kesehatan. Kesiapsiagaan petugas Dinas Kesehatan yaitu setelah mendapat laporan dari petugas Dinas Pertanian Kesehatan Hewan bahwa anjing yang
di evaluasi mati sebelum 2 minggu maka orang tersebut segera diberi Vaksinasi Anti Rabies VAR. Apabila anjing yang menggigit tidak mati setelah 2 dua minggu
maka tidak dilakukan VAR.
2.2. Masyarakat 2.2.1. Definisi