rabies. Pada tahun 1950, dilaporkan dua kasus rabies terjadi pada penjelajah gua di Frio Cave, Texas yang menghirup udara di mana ada jutaan kelelawar hidup di
tempat tersebut.
2.5.3. Patogenesis Rabies
Mereka diduga tertular lewat udara karena tidak ditemukan sama sekali adanya tanda-tanda bekas gigitan kelelawar.
Setelah virus Rabies masuk melalui luka gigitan, selama 2 minggu virus masih dapat ditemukan di daerah sekitar luka gigitan. Dan sebagian besar sudah
mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan- perubahan fungsinya. Masa inkubasi bervariasi yaitu berkisar antara 2 minggu sampai
2 tahun, tetapi pada umumnya 3-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang harus ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak.
Sesampainya di otak virus kemudian memperbanyak diri dan menyebar luas
dalam semuia bagian neuron, terutama mempunyai predileksi khusus terdapat sel-sel
sistem limbik, hipotalamus dan batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral virus berjalan kea
rah perifer dalam serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraaf otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh,
dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan, seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya Depkes RI, 2011.
2.5.4. Cara Penularan
Penyakit Rabies yang disebabkan oleh virus Lysavirus dari family Rhapdoviridae. Virus Rabies ini masuk kedalam tubuh manusia atau hewan melalui
Universitas Sumatera Utara
luka gigitan hewan penderita Rabies dan luka terkena air liur hewan atau manusia dan didekatnya, kemudian bergerak mencapai ujung-ujung serabut syaraf posterior tanpa
menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya. Masa inkubasi bervariasi yaitu antara 2 minggu sampai 2 tahun, tetapi pada
umumnya 2-8 minggu, berhubungan dengan jarak yang ditempuh oleh virus sebelum mencapai otak. Sesampainya di otak, virus memperbanyak diri dan menyebar luas
dalam semua bagian neuron sentral, kemudian ke arah perifer kedalam serabut syaraf eferen dan pada syaraf volunter maupun syaraf otonom. Virus ini menyerang setiap
organ dan jaringan dalam tubuh dan berkembang biak dalam jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal dan sebagainya Depkes RI, 2000.
2.5.5. Pola Penyebaran