Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Kota Medan Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan KotaKabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis Kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi Kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif batas wilayah Kota Medan adalah sebagai berikut : sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, sebelah Selatan, sebelah Barat dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang. Kota Medan secara keseluruhan terdiri dari 21 Kecamatan dengan 151 Kelurahan serta jumlah penduduk sebesar 1.899.327 jiwa.

4.1.2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan nomor 128MENKESSKII2004 tentang kebijakan dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas menyatakan bahwa Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan KabupatenKota yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Universitas Sumatera Utara kerjanya. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, maka petugas kesehatan yang berada di Puskesmas tersebut bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan dan menjalankan tugaskan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas se-Kota Medan dengan kriteria Puskesmas yang mempunyai balita gizi buruk . Jumlah Puskesmas secara keseluruhan yang ada di Kota Medan berjumlah 39 Puskesmas, tetapi Puskesmas yang mempunyai balita dengan status gizi buruk hanya ada 30 Puskesmas, sehingga yang menjadi sampel pada penelitian ini hanya 30 Puskesmas yang mempunyai balita dengan status gizi buruk. Dari 30 Puskesmas tersebut diketahui bahwa jumlah balita dengan status gizi buruk secara keseluruhan ada sebanyak 139 balita dengan kriteria Inklusi sebagai berikut : d. Balita dengan faktor ibu yang mendukung dilakukannya penatalaksanaan gizi terhadap balitanya. e. Balita yang tidak memiliki penyakit penyerta. f. Balita dengan faktor ekonomi menengah keatas. maka di dapat bahwa jumlah balita dengan status gizi buruk yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 119 balita. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.1 : Tabel 4.1.Daftar Puskesmas se-Kota Medan yang Mempunyai Balita Gizi Buruk Universitas Sumatera Utara No Nama Puskesmas Jumlah Balita Gizi Buruk Jumlah Sampel 1 Titi Papan 11 11 2 Teladan 2 2 3 Sering 4 4 4 Mandala 8 6 5 Pulo Brayan Kota 6 6 6 Belawan 8 5 7 Kampung Baru 5 4 8 Darussallam 5 4 9 Desa Lalang 10 10 10 Sukaramai 3 3 11 Medan Area Selatan 2 2 12 P.B. Selayang 5 2 13 Helvetia 8 5 14 Kedai Durian 1 1 15 Terjun 6 6 16 Medan Tuntungan 4 1 17 Glugur Kota 1 1 18 Simpang Limun 2 2 19 Medan Deli 1 1 20 Rantang 3 2 21 Kota Matsum 3 3 22 Binjai 2 2 23 Medan Denai 3 3 24 Medan Johor 7 6 25 Medan Labuhan 7 7 26 Bromo 4 4 27 Martubung 4 4 28 Sentosa Baru 6 6 29 Sunggal 4 2 30 Polonia 4 4 Total 139 119 4.1.3. Karakteristik Tenaga Pelaksana Gizi Puskesmas Karakteristik tenaga pelaksana gizi pada masing-masing Puskesmas di Kota Medan, dapat diketahui gambaran jumlah tenaga pelaksana gizi berdasarkan umur, jenis kelamin, lama bekerja dan latar belakang pendidikan di 30 Puskesmas yang Universitas Sumatera Utara mempunyai balita gizi buruk, karakteristik secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.2 : Tabel 4.2.Karakteristik Tenaga Pelaksana Gizi TPG Puskesmas Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Lama Bekerja dan Latar Belakang Pendidikan di 30 Puskesmas yang Mempunyai Balita Gizi Buruk No Umur n 1 2 3 4 35–40 tahun 41–45 tahun 46–50 tahun 51–55 tahun 8 14 7 1 26,7 46,7 23,3 3,3 Jumlah 30 1 100,0 No Jenis Kelamin n 1 2 Laki-laki Perempuan 1 29 3,3 96,7 Jumlah 30 1 100,0 No Lama Bekerja tahun n 1 2 3 4 5-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun 21-27 tahun 3 3 15 9 10,0 10,0 50,0 30,0 Jumlah 30 1 100,0 No Pendidikan n 1 2 3 4 5 6 D1 Gizi D3 Gizi D4 Gizi D1 BidanPerawat D3 BidanPerawat S1 Kesehatan Masyarakat 2 14 5 1 5 3 6,6 46,7 16,7 3,3 16,7 10,0 Jumlah 30 1 100,0 Distribusi tenaga pelaksana gizi berdasarkan umur yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner penelitian sangat bervariasi dari yang termuda berumur 35 tahun sampai yang tertua berumur 55 tahun. Kelompok umur responden terbanyak pada penelitian ini berada pada kelompok umur 41-45 tahun yaitu sebanyak 14 orang 46,7, seperti tertera pada Tabel 4.2. Universitas Sumatera Utara Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa dari 30 orang tenaga pelaksana gizi hanya 1 orang 3,3 yang laki-laki, yaitu tenaga pelaksana gizi di Puskesmas Kedai Durian. Secara umum berdasarkan lama bekerja bervariasi yang paling kecil yaitu 5 tahun sampai 27 tahun. Distribusi berdasarkan lama bekerja yang paling banyak ada pada kelompok 16-20 tahun yaitu sebanyak 15 orang 50. Pendidikan formal tenaga pelaksana gizi Puskesmas merupakan unsur penting dalam meningkatkan motivasi kinerja petugas kesehatan, dari wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa dari 30 orang tenaga pelaksana gizi Puskesmas di Kota Medan yang terbanyak jumlahnya yaitu 14 orang 46,7 sudah berlatar belakang pendidikan D3 Gizi. 4.2. Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan 4.2.1. Pengorganisasian