Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan 1. Pengorganisasian

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat diketahui bahwa dari 30 orang tenaga pelaksana gizi hanya 1 orang 3,3 yang laki-laki, yaitu tenaga pelaksana gizi di Puskesmas Kedai Durian. Secara umum berdasarkan lama bekerja bervariasi yang paling kecil yaitu 5 tahun sampai 27 tahun. Distribusi berdasarkan lama bekerja yang paling banyak ada pada kelompok 16-20 tahun yaitu sebanyak 15 orang 50. Pendidikan formal tenaga pelaksana gizi Puskesmas merupakan unsur penting dalam meningkatkan motivasi kinerja petugas kesehatan, dari wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa dari 30 orang tenaga pelaksana gizi Puskesmas di Kota Medan yang terbanyak jumlahnya yaitu 14 orang 46,7 sudah berlatar belakang pendidikan D3 Gizi. 4.2. Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan 4.2.1. Pengorganisasian Pengorganisasian penatalaksanaan gizi di wilayah kerja Puskesmas se-kota Medan disusun sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada Tabel 4.3 : Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Pengorganisasian Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Pengorganisasian Jawaban Ya Tidak n n Universitas Sumatera Utara 1 2 3 4 5 Ada tim asuhan gizi yang sudah terlatih tatalaksana anak gizi buruk di Puskesmas Ada petunjuk teknisbuku pedoman tatalaksana anak gizi buruk Dilakukan sosialisasi tentang tatalaksana anak gizi buruk Ada koordinasi antara Dinas Kesehatan tentang surveilens gizi dan KLB gizi buruk Kerjasama antara sesama Tim Asuhan Gizi di puskesmas 18 5 15 2 9 60,0 16,7 50,0 6,7 30,0 12 25 15 28 21 40,0 83,3 50,0 93,3 70,0 Hasil pengukuran pengorganisasian penatalaksanaan gizi kemudian dikategorikan. Pengorganisasian penatalaksanaan gizi lebih banyak dengan kategori tidak baik yaitu sebanyak 16 orang 53,3 karena dari 5 standar pengorganisasian yang harus ada pada penatalaksanaan gizi, ternyata sebagian besar 50 tidak sesuai standar yang telah ditetapkan dan dengan kategori baik yaitu sebanyak 14 orang 46,7, seperti pada Tabel 4.4: Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Kategori Pengorganisasian Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Pengorganisasian n 1 2 Baik Tidak Baik 14 16 46,7 53,3 Jumlah 30 100,0 4.2.2.Tatacara Tatacara penatalaksanaan gizi di wilayah kerja Puskesmas se-kota Medan disusun sebanyak 15 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada Tabel 4.5 : Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Tatacara Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Tatacara Jawaban Ya Tidak Universitas Sumatera Utara n n 1 2 3 4 5 6 Identitas anak dicatat dengan lengkap nama, tgl lahir, umur, jenis kelamin, anak ke berapa, BB lahir Identitas orang tua dicatat dengan lengkap nama orang tua, alamat, pekerjaan orang tua, pendidikan orang tua, tanggal masuk Anamnesis awal ditulis dengan lengkap Dilakukan penentuan status gizi berdasarkan tipe, tanda dan gejala klinis Dilakukan penentuan status gizi berdasarkan antropometri Dilakukan penentuan status gizi melalui pemeriksaan laboratorium 30 29 28 29 30 3 100 96,7 93,3 96,7 100 10 1 2 1 27 3,3 6,7 3,3 90,0 7 8 9 10 Dilakukan pemeriksaan tanda bahaya dan tanda penting untuk menentukan kondisi IIIIIIIVV Dilakukan pemeriksaan tanda dan gejala penyakit pesertapenyulit Ditegakkan diagnosis berdasarkan diagnosa penyakit, diagnosa gizi dan kondisi anak Ada rujukan ke puskesmas perawatanRS 6 27 15 24 20,0 90,0 50,0 80,0 24 3 15 6 80,0 10 50,0 20,0 11 12 13 14 15 Ada rujukan kembali ke posyandu pustu poskesdes pengirim Pernah menerima rujukan balik dari puskesmas perawatanrumah sakit Dilakukan rencana dan tindakan pemberian imunisasi sesuai dengan pedoman Ada penyuluhan dan konseling gizi untuk ibu atau keluarga Ada jadwal kunjungan rumahpendampingan anak gizi buruk 8 13 19 28 26 26,7 43,3 63,3 93,3 86,7 22 17 11 2 4 73,3 56,7 36,7 6,7 13,3 Hasil pengukuran tatacara penatalaksanaan gizi kemudian dikategorikan. Tata cara penatalaksanaan gizi pada kategori tidak baik sebanyak 17 orang 56,7 dikarenakan dari 15 langkah yang harus dilaksanakan dalam penatalaksanaan gizi, ternyata tidak secara keseluruhan dilaksanakan dan dengan kategori baik hanya sebanyak 13 orang 43,3, seperti pada Tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Kategori Tatacara Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Tatacara n 1 2 Baik Tidak Baik 13 17 43,3 56,7 Jumlah 30 100,0 4.2.3.Tindak Lanjut Tindak lanjut penatalaksanaan gizi di wilayah kerja Puskesmas se-kota Medan disusun sebanyak 3 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada Tabel 4.7 : Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Tindak Lanjut Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Tindak Lanjut Jawaban Ya Tidak n n 1 2 3 Dilakukan perawatan sesuai Tatalaksana Anak Gizi Buruk Makanan hanya diberikan untuk PMT pemulihanMP-ASI kepada balita gizi buruk Keduanya dilakukan untuk perawatan dan PMT pemulihanMP-ASI kepada balita gizi buruk 16 27 16 53,3 90,0 53,3 14 3 14 46,7 10,0 46,7 Hasil pengukuran tindak lanjut penatalaksanaan gizi kemudian dikategorikan. Apabila dilihat dari Tabel 4.7 hanya sebagian kecil saja Puskesmas yang melakukan perawatan terhadap balita gizi buruknya. Tindak lanjut penatalaksanaan gizi lebih banyak dengan kategori tidak baik yaitu sebanyak 17 orang 56,7 , dan dengan kategori baik hanya sebanyak 13 orang 43,3, seperti pada Tabel 4.8: Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Kategori Tindak Lanjut Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Tindak Lanjut n 1 Baik 13 43,3 Universitas Sumatera Utara 2 Tidak Baik 17 56,7 Jumlah 30 100,0 . 4.2.4.Pengawasan Pengawasan penatalaksanaan gizi di wilayah kerja Puskesmas se-Kota Medan disusun sebanyak 5 pertanyaan dan dapat dijabarkan pada Tabel 4.9 : Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Pengawasan Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Pengawasan Jawaban Ya Tidak n n 1 2 3 4 5 Pencatatan dan pelaporan jumlah kasus gizi buruk yang dirujuk Pencatatan dan pelaporan jumlah kasus gizi buruk yang menolak dirujuk Pencatatan dan pelaporan jumlah kasus gizi buruk yang sembuh Pencatatan dan pelaporan jumlah kasus gizi buruk yang meninggal dan penyebabnya Pencatatan dan pelaporan jumlah kasus gizi buruk yang dilakukan kunjungan rumahpendampingan 24 17 24 19 24 80,0 56,7 80,0 63,3 80,0 6 13 6 11 6 20,0 43,3 20,0 36,7 20,0 Hasil pengukuran pengawasan penatalaksanaan gizi kemudian dikategorikan. Pengawasan penatalaksanaan gizi lebih banyak dengan kategori baik, yaitu sebanyak 16 orang 53,3 dan hanya sedikit dengan kategori tidak baik, yaitu sebanyak 14 orang 46,7, seperti pada Tabel 4.10: Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Kategori Pengawasan Penatalaksanaan Gizi di Puskesmas se-Kota Medan No Pengawasan n 1 2 Baik Kurang Baik 16 14 53,3 46,7 Universitas Sumatera Utara Jumlah 30 100,0

4.3. Pengetahuan Tenaga Pelaksana Gizi di Puskesmas se-Kota Medan