Definisi Antibiotika Penggolongan Antibiotika

10

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Definisi Antibiotika

Antibiotika merupakan zat kimiawi yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme atau dapat juga secara semisintesis, yang dalam mekanisme kerjanya dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba jenis lain tetapi bersifat kurang toksik bagi pejamunya Dorland, 2011. Pengertian lain dari antibiotika yaitu suatu zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi, yang dapat menghambat atau membunuh mikroba jenis lain Sukandar, 2008. Sekarang ini, banyak antibiotika yang dibuat secara semisintetik ataupun secara sintetik penuh. Antibiotika dapat didefinisikan sebagai obat yang digunakan untuk membunuh mikroba, khususnya yang merugikan manusia. Obat yang digunakan untuk membunuh mikroba penyebab infeksi pada manusia ditentukan harus memiliki sifat toksisitas yang selektif setinggi mungkin, artinya obat tersebut haruslah bersifat sangat toksik bagi mikroba tetapi relatif tidak toksik bagi manusia Setiabudy, 2007.

B. Penggolongan Antibiotika

Penggolongan antibiotika dapat diklasifikasikan berdasarkan empat mekanisme, yaitu berdasarkan aktivitas antibiotika, struktur kimia antibiotika, sifat toksisitas selektif, dan mekanisme aksi antibiotika. a. Berdasarkan aktivitas antibiotika Berdasarkan aktivitasnya, antibiotika dapat dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu antibiotika berspektrum luas Broad Spectrum dan antibiotika berspektrum sempit Narrow Spectrum. Definisi antibiotika berspektrum luas yaitu antibiotika yang dapat menghambat atau membunuh bakteri dari dua jenis golongan, seperti Gram-negatif ataupun Gram-positif. Antibiotika berspektrum sempit memiliki arti yaitu antibiotika yang hanya mampu menghambat satu jenis golongan bakteri, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh jenis bakteri dari Gram-negatif atau hanya dapat menghambat atau membunuh jenis bakteri dari Gram-positif Pratiwi, 2008. b. Berdasarkan struktur kimia antibiotika Berdasarkan struktur kimianya, antibiotika dapat diklasifikasikan kedalam 10 golongan, yaitu sebagai berikut : Tabel II. Penggolongan Antibiotika Berdasarkan Struktur Kimia WHO, 2013 Golongan Antibiotika Jenis Antibiotika Golongan penisilin Amoksisilin, ampisilin, metampisilin, bacampisilin Golongan aminoglikosida Streptomisin, tobramisin, gentamisin, kanamisin, neomisin Golongan tetrasiklin Doksisiklin, tetrasiklin, minosiklin, oksitetrasiklin Golongan makrolida Eritromisin, spiramisin, klaritromisin Golongan kuinolon Ofloksasin, siprofloksasin, levofloksasin, trovafloksasin Golongan sulfonamide Kotrimoksazol, trimetoprim, sulfametoksazol Golongan amfenikol Kloramfenikol, tiamfenikol Antibiotika lain Metronidazol, tinidazol, ornidazol c. Berdasarkan toksisitas selektif Berdasarkan sifat toksisitas selektifnya, antibiotika terdiri dari dua jenis yaitu bakteriostatik dan bakterisid. Antibiotika yang memiliki aktivitas bakteriostatik artinya memiliki sifat menghambat pertumbuhan mikroba, sedangkan antibiotika yang memiliki aktivitas bakterisid artinya memiliki sifat membunuh mikroba. Kadar minimal yang diperlukan untuk menghambat dan atau membunuh pertumbuhan mikroba biasanya disebut kadar hambat minimal KHM dan kadar bunuh minimal KBM. Pada antibiotika tertentu aktivitasnya dapat meningkat dari bakteriostatik menjadi bakterisid apabila kadar antibiotika tersebut ditingkatkan melebihi KHM- nya Gunawan et al., 2007. d. Berdasarkan mekanisme aksi Berdasarkan mekanisme aksi, antibiotika dapat dibagi menjadi lima kelompok yaitu sebagai berikut Menteri Kesehatan RI, 2011 : 1 Menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri, seperti beta laktam penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, inhibitor beta laktamase, basitrasin dan vankomisin. 2 Memodifikasi atau menghambat sintesis protein, misalnya aminoglikosida, kloramfenikol, tetrasiklin, makrolida eritromisin, azitomisin, klaritromisin, klindamisin, mupirosin dan spektinomisin. 3 Menghambat enzim-enzim esensial dalam metabolisme folat, misalnya trimetoprin dan sulfonamid. 4 Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon dan nitrofurantoin.

C. Penggunaan Antibiotika

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI NYERI PADA PASIEN KANKER SERVIKS RAWAT INAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JULI TAHUN 2009.

1 5 23

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode PDD (Prescribed Daily Dose) dan DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di sebuah Rumah Sakit Pemerintah di Yogyakarta periode Januari – Juni 2014.

46 319 99

Penggunaan antibiotika dengan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pasien anak rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman periode Juli 2012 – Juni 2013.

10 26 65

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari-Juni 2013.

0 1 25

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari Juni 2013

0 1 9

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 75

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di Bangsal Anak Rumah Sakit Panti Nugroho pada periode Februari – Juli 2013 - USD Repository

0 0 85

Kajian literatur rasionalitas peresepan antibiotika berdasarkan kriteria gyssens pada pasien pediatrik rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013 - USD Repository

0 1 230

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Defined Daily Dose (DDD) pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman Periode Juli 2012-Juni 2013 - USD Repository

0 0 88

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak di Rawat Inap Bangsal Inska II RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 113