Penggunaan Antibiotika PENELAAHAN PUSTAKA

4 Mempengaruhi sintesis atau metabolisme asam nukleat, misalnya kuinolon dan nitrofurantoin.

C. Penggunaan Antibiotika

Penggunaan antibiotika di klinik bertujuan membasmi bakteri yang menyebabkan infeksi. Penggunaan antibiotika ditentukan berdasarkan indikasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut Setiabudy, 2007 : 1. Gambaran klinik penyakit infeksi yaitu efek yang ditimbulkan oleh adanya bakteri dalam tubuh hospes. 2. Efek terapi antibiotika pada penyakit infeksi diperoleh hanya sebagai akibat kerja antibiotika terhadap biomekanisme bakteri dan tidak terhadap biomekanisme tubuh hospes. 3. Antibiotika dapat dikatakan bukan merupakan obat penyembuh penyakit infeksi karena antibiotika dalam pengertian sebenarnya merupakan senyawa obat yang menyingkatkan waktu yang diperlukan tubuh hospes untuk sembuh dari suatu penyakit infeksi dengan cara menghambat bakteri penyebab penyakit infeksi. Menurut Kakkilaya 2008, indikasi penggunaan antibiotika dapat digolongkan menjadi antibiotika untuk terapi definitif, terapi empiris dan terapi profilaksis. Penggunaan antibiotika berdasarkan jenis mikroorganisme penyebab yang telah teridentifikasi disebut dengan terapi definitif. Terapi empiris dilakukan pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebabnya dan seharusnya diberikan tidak lebih dari 72 jam, sedangkan terapi profilaksis merupakan suatu terapi antibiotika yang diberikan untuk pencegahan pada pasien yang rentan terkena infeksi. Misalnya antibiotika profilaksis bedah, hanya dibenarkan untuk kasus dengan risiko infeksi pasca bedah yang tinggi. Waktu pemberian antibiotika profilaksis untuk bedah optimal pada 30 menit sebelum dilakukan insisi, misalnya saat induksi anastesi. Terapi profilaksis biasanya jenis antibiotika yang diberikan adalah antibiotika yang berspektrum sempit dan spesifik. Klinisi tidak boleh memberikan terapi secara sembarangan tanpa mempertimbangkan indikasi pemberian ataupun menunda pemberian antibiotika. Pada beberapa kasus infeksi yang telah ditegakkan diagnosanya secara klinis, meskipun tanpa hasil pemeriksaan mikrobiologi, harus segera ditangani dan diberikan terapi antibiotika. Pada kasus infeksi yang tergolong gawat seperti sepsis, demam disertai neutropenia, dan meningitis bakterial terapi dengan menggunakan antibiotika tidak boleh ditunda walaupun belum diperoleh hasil dari pemeriksaan kultur mikrobiologinya Leekha, Terrel, dan Edson, 2011.

D. Penggunaan Antibiotika Secara Rasional

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI NYERI PADA PASIEN KANKER SERVIKS RAWAT INAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JULI TAHUN 2009.

1 5 23

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode PDD (Prescribed Daily Dose) dan DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di sebuah Rumah Sakit Pemerintah di Yogyakarta periode Januari – Juni 2014.

46 319 99

Penggunaan antibiotika dengan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pasien anak rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman periode Juli 2012 – Juni 2013.

10 26 65

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari-Juni 2013.

0 1 25

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari Juni 2013

0 1 9

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 75

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di Bangsal Anak Rumah Sakit Panti Nugroho pada periode Februari – Juli 2013 - USD Repository

0 0 85

Kajian literatur rasionalitas peresepan antibiotika berdasarkan kriteria gyssens pada pasien pediatrik rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013 - USD Repository

0 1 230

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Defined Daily Dose (DDD) pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman Periode Juli 2012-Juni 2013 - USD Repository

0 0 88

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak di Rawat Inap Bangsal Inska II RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 113