Peresepan Antibiotika HASIL DAN PEMBAHASAN

Tiga urutan teratas penyakit penyerta yang sering ditemui adalah diare, anemia dan sepsis dengan persentase masing-masing sebesar 7; 5,2; dan 5,0 seperti tercantum pada Tabel IV. Tabel IV. Distribusi Sepuluh Teratas Penyakit Penyerta Pada Pasien Anak di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Periode Januari - Juni 2013 Penyakit Penyerta Diagnosis Penyerta Jumlah Kejadian Persentase Diare 39 7,0 Anemia 29 5,2 Sepsis 28 5,0 Gizi Buruk Tipe Marasmik 25 4,5 ISK 20 3,6 Leukemia Limfoblastik Akut 18 3,2 Pneumonia 16 2,9 Sepsis Neonatal 16 2,9 Trombositopenia 16 2,9 Neonatal Jaudince 14 2,5 Penyakit lain 339 60,5 Total 560 100

B. Peresepan Antibiotika

Selama periode penelitian yaitu Januari – Juni 2013 di bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito terdapat 24 jenis antibiotika yang diresepkan serta terdapat 621 kali pemakaian antibiotika. Antibiotika yang paling banyak diresepkan adalah golongan sefalosporin generasi ketiga dengan jumlah peresepan sebesar 170 peresepan dan antibiotika yang menempati urutan kedua adalah antibiotika yang berasal dari golongan beta laktam penisilin dengan jumlah peresepan sebesar 120 peresepan, diurutan ketiga adalah golongan aminoglikosida dengan jumlah peresepan sebesar 109 peresepan dan urutan keempat adalah golongan beta laktam lainnya yaitu jenis antibiotika ampisilin sulbaktam dengan jumlah peresepan sebesar 37 peresepan. Data hasil pengamatan peresepan golongan dan jenis antibiotika dapat dilihat dalam Tabel V. Tabel V. Frekuensi dan Persentase Penggunaan Antibiotika pada Pasien Anak Rawat Inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Periode Januari - Juni 2013 Berdasarkan Golongan dan Jenis Antibiotika Golongan Antibiotika Kode ATC Jenis Antibiotika Frekuensi Peresepan Frekuensi Jumlah Peresepan Sefalosporin Generasi Ketiga J01DD Sefotaksim P 45 170 27,38 Seftazidim P 59 Seftriakson P 42 Sefiksim O 24 β-Laktam Penisilin J01CA Ampisilin P 92 120 19,32 Amoksisilin O 28 Aminoglikosida J01GB Gentamisin P 65 109 17,55 Amikasin P 38 Nefilmisin P 6 β-Laktam lainnya Kombinasi J01CR Ampisilin Sulbaktam 37 37 5,96 Ampenikol J01BA Kloramfenikol P 30 34 5,48 Kloramfenikol O 4 Imidazol J01XD Metronidazol P 24 33 5,31 P01AB Metronidazol O 9 Karbapenem J01DH Meropenem P 10 26 4,19 Imipenem P 16 Flourokuinolon J01MA Siprofloksasin P 14 26 4,19 Siprofloksasin O 10 Levofloksasin O 2 Kombinasi TMP-SMX J01EE Kotrimoksasol O 23 23 3,7 Makrolida J01FA Eritromisin O 7 21 3,38 Azitromisin 14 … Lanjutan Tabel V Golongan Antibiotika Kode ATC Jenis Antibiotika Frekuensi Peresepan Frekuensi Jumlah Peresepan Linkosinamid J01FF Klindamisin O 10 10 1,61 Antibiotika lain J04AB Rifampisin O 6 9 1,45 Fosfomisin P 3 Sefalosporin Generasi Keempat J01DE Sefepim P 2 2 0,32 Sefalosporin Generasi Pertama J01DB Sefadroksil O 1 1 0,16 TOTAL 621 100 Penelitian serupa yang dilakukan oleh Febiana 2012 tentang Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotika di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus – Desember 2011 ditemukan bahwa antibiotika yang paling banyak digunakan adalah ampisilin 22,8, selanjutnya terbanyak kedua adalah seftriakson 20,6 dan yang terbanyak ketiga adalah kloramfenikol 14,1. Hasil tersebut serupa dengan hasil yang diperoleh pada penelitian ini, karena hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa antibiotika golongan sefalosporin dan beta laktam penisilin merupakan antibiotika yang paling banyak diresepkan. Antibiotika golongan sefalosporin generasi ketiga dan ampisilin banyak digunakan, hal ini kemungkinan disebabkan karena penggunaannya ditujukan sebagai terapi empiris untuk penyakit yang belum diketahui penyebabnya, sehingga digunakan antibiotika yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin dan sefalosporin karena aktivitasnya yang dapat melawan bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Pada penelitian ini juga banyak ditemukan peresepan antibiotika dari golongan aminoglikosida. Hal ini dikarenakan golongan aminoglikosida merupakan antibiotika yang memiliki spektrum luas dan merupakan antibiotika pilihan yang digunakan terutama untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri Gram seperti E. coli, Salmonella spp., Shigela spp., Enterobacter spp., Citrobacter spp.,, Acinetobacter spp., Proteus spp., Klebsiella spp., Morganella spp., Pseudomonas spp., dan mikrobakteria. Pada penggunaan terapi, antibiotika golongan ini jarang digunakan secara tunggal biasanya dikombinasikan dengan antibiotika golongan penisilin untuk menangani penyakitinfeksi seperti pneumonia, ISK dan sepsis yang banyak terjadi selama periode penelitian yang biasanya disebabkan oleh bakteri Gram-negatif.

C. Nilai Prescribed Daily Dose PDD

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTI NYERI PADA PASIEN KANKER SERVIKS RAWAT INAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA PERIODE JANUARI-JULI TAHUN 2009.

1 5 23

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode PDD (Prescribed Daily Dose) dan DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di sebuah Rumah Sakit Pemerintah di Yogyakarta periode Januari – Juni 2014.

46 319 99

Penggunaan antibiotika dengan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pasien anak rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman periode Juli 2012 – Juni 2013.

10 26 65

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari-Juni 2013.

0 1 25

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan motede DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak rawat inap di sebuah Rumah Sakit pemerintah di Yogyakarta periode Januari Juni 2013

0 1 9

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode Prescribed Daily Dose (PDD) pada pasien anak rawat inap di Bangsal INSKA II RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 75

Evaluasi penggunaan antibiotika berdasarkan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien rawat inap di Bangsal Anak Rumah Sakit Panti Nugroho pada periode Februari – Juli 2013 - USD Repository

0 0 85

Kajian literatur rasionalitas peresepan antibiotika berdasarkan kriteria gyssens pada pasien pediatrik rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013 - USD Repository

0 1 230

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode Defined Daily Dose (DDD) pada pasien pediatrik rawat inap di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman Periode Juli 2012-Juni 2013 - USD Repository

0 0 88

Evaluasi penggunaan antibiotika dengan metode DDD (Defined Daily Dose) pada pasien anak di Rawat Inap Bangsal Inska II RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode Januari - Juni 2013 - USD Repository

0 0 113