Evaluasi Kesesuaian Prosedur Pengendalian Internal Penerimaan Kas
                                                                                tidak dicantumkan otorisasi oleh pihak yang terkait dianggap tidak sah. Dengan demikian terdapat ketidaksesuaian antara teori dengan praktik
yang dijalankan Rumah Sakit Panti Rini. c.
Struktur organisasi yang dibentuk oleh pihak Rumah Sakit Panti Rini sudah diatur dengan jelas dan telah dijalankan dengan baik oleh semua
karyawan.  Pembagian  tugas  telah  berjalan  sesuai  dengan  tanggung jawab
masing-masing karyawan.
Dengan demikian
terdapat ketidaksesuaian  antara  teori  dengan  praktik  yang  dijalankan  Rumah
Sakit Panti Rini. 2.
Pemisahan Tugas Tabel  5.9  Perbandingan  antara  teori  dan  praktik  terkait  pemisahan  tugas  dalam
Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan  Kas  Pasien  Rawat  Inap  Non  BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Fungsi
pencatatan terpisah dari
fungsi penyimpanan.
Fungsi Pencatatan dilakukan oleh Bagian Kassa dan Bagian Akuntansi
sedangkan Fungsi Penyimpanan dilakukan oleh Bagian Kassa dan
Bagian Keuangan. √
b. Fungsi
penyimpanan terpisah dari
fungsi otorisasi. Fungsi Penyimpanan dilakukan oleh
Bagian Kassa dan Bagian Keuangan sedangkan Fungsi Otorisasi
dilakukan oleh Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi.
√
c. Fungsi otorisasi
terpisah dari fungsi
pencatatan. Fungsi Otorisasi dilakukan oleh
Bagian Keuangan dan Bagian Akuntansi sedangkan Fungsi
Pencatatan dilakukan Bagian Kassa dan oleh Bagian Akuntansi.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
Dalam praktiknya Fungsi Pencatatan dilakukan oleh dua bagian  yaitu Bagian  Kassa  dan  Bagian  Akuntansi.  Bagian  Kassa  memiliki  tugas
menyiapkan dokumen sumber dan memasukkan data secara online. Bagian Akuntansi  memiliki  tugas  memelihara  jurnal,  buku  besar,  file,  dan
database; menyiapkan rekonsiliasi dan menyiapkan laporan. Fungsi  Penyimpanan  dilakukan  oleh  dua  bagian  yaitu  Bagian  Kassa
dan  Bagian  Keuangan.  Bagian  Kassa  bertugas  menangani  kas  dalam  hal penerimaan dan pencatatan bukti transaksi yang memiliki tugas menangani
kas  fisik  serta  menyimpan  sementara  ke  brankas;  menangani  persediaan, peralatan,  dan  aktiva  tetap;  dan  menerima  cek  dari  pasien.  Bagian
Keuangan memiliki tugas menangani kas  dengan menyimpan kas fisik ke bank; menangani persediaan, peralatan, atau aktiva tetap; dan menulis cek.
Fungsi  Otorisasi  dilakukan  oleh  Bagian  Keuangan  dan  Bagian Akuntansi.  Bagian  Keuangan  memiliki  tugas  melakukan  otorisasi  atas
catatan  transaksi  atas  Bukti  Kas  Masuk  dan  laporan  Kas  Harian  yang dibuat  oleh  Bagian  Kassa.  Bagian  Akuntansi  juga  memiliki  tugas
melakukan  otorisasi  atas  catatan  transaksi  atas  Bukti  Kas  Masuk  dan laporan  Kas  Harian  yang  dibuat  oleh  bagian  Kassa  dan  membuat
pembukuan  atas  transaksi  yang  telah  diperiksa.  Dengan  demikian  dapat disimpulkan:
a. Berdasarkan  praktik  yang  telah  dilakukan  Rumah  Sakit  Panti  Rini
dapat  disimpukan  bahwa  terdapat  ketidaksesuaian  pemisahan  tugas antara  Fungsi  Pencatatan  dengan  Fungsi  Penyimpanan  karena  Bagian
Kassa  memiliki  tugas  yang  berada  dalam  kedua  fungsi  tersebut. Namun  demikian  prosedur  tersebut  dapat  berjalan  tanpa  adanya
kecurangan  karena  Fungsi  Pencatatan  juga  dikerjakan  oleh  Bagian Akuntansi  sedangkan  Fungsi  Penyimpanan  juga  dikerjakan  oleh
Bagian Keuangan sehingga masih terdapat pengawasan antar bagian. b.
Berdasarkan  praktik  yang  telah  dilakukan  Rumah  Sakit  Panti  Rini dapat  disimpukan  bahwa  terdapat  ketidaksesuaian  pemisahan  tugas
antara  Fungsi  Penyimpanan  dengan  Fungsi  Otorisasi  karena  Bagian Keuangan  memiliki  tugas  yang  berada  dalam  kedua  fungsi  tersebut.
Namun  demikian  prosedur  tersebut  dapat  berjalan  tanpa  adanya kecurangan  karena  Fungsi  Penyimpanan  juga  dikerjakan  oleh  Bagian
Kassa  sedangkan  Fungsi  Otorisasi  juga  dilakukan  oleh  Bagian Akuntansi sehingga masih terdapat pengawasan antar tiap bagian.
c. Berdasarkan  praktik  yang  telah  dilakukan  Rumah  Sakit  Panti  Rini
dapat  disimpukan  bahwa  terdapat  ketidaksesuaian  pemisahan  tugas antara  Fungsi  Otorisasi  dengan  Fungsi  Pencatatan  karena  Bagian
Akuntansi  memiliki  tugas  yang  berada  dalam  kedua  fungsi  tersebut. Namun  demikian  prosedur  tersebut  dapat  berjalan  tanpa  adanya
kecurangan  karena  Fungsi  Otorisasi  juga  dilakukan  oleh  Bagian Keuangan  sedangkan  Fungsi  Pencatatan  juga  dikerjakan  oleh  Bagian
Kassa sehingga masih terdapat pengawasan antar tiap bagian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Pengembangan Proyek dan Pengendalian Akuisisi Perolehan
Tabel 5.10 Perbandingan antara teori dan praktik terkait pengembangan proyek dan  pengendalian  akuisisi  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan
Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a.
Adanya komite pengarahan, rencana
induk strategis, rencana pengembangan proyek,
jadwal pengolahan data, pengukuran kinerja
sistem, dan tinjauan pasca-implementasi.
Terdapat komite pengarahan, rencana
induk strategis, rencana pengembangan proyek,
jadwal pengolahan data, pengukuran kinerja
sistem, dan tinjauan pasca-implementasi pada
Rumah Sakit Panti Rini.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
e. Pada  Rumah  Sakit  Panti  Rini  terdapat  komite  pengarahan,  rencana
induk  strategis,  rencana  pengembangan  proyek,  jadwal  pengolahan data,  pengukuran  kinerja  sistem,  dan  tinjauan  pasca-implementasi.
Namun  terdapat  kendala  dimana  peneliti  tidak  dapat  memperoleh informasi  tersebut  secara  lebih  rinci  dikarenakan  informasi  tersebut
cukup  pribadi  dan  hanya  diperuntukan  untuk  pihak  internal  Rumah Sakit Panti Rini.
4. Mengubah Pengendalian Manajemen
Tabel  5.11  Perbandingan  antara  teori  dan  praktik  terkait  mengubah pengendalian  manajemen  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan
Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Adanya pembaharuan
sistem mengikuti perkembangan teknologi.
Rumah Sakit Panti Rini menggunakan Program
Sistem dari Budi Darmojo.
√ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 5.11 Lanjutan Perbandingan antara teori dan praktik terkait mengubah pengendalian  manajemen  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan
Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No.  Teori Praktik
Sesuai Tidak
Sesuai
b. Karyawan pada bagian
penerimaan kas mampu menguasai teknologi
informasi. Setiap karyawan
menguasai teknologi informasi yang
dijalankan Rumah Sakit Panti Rini.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Pada  tahun  2014  program  sistem  yang  dijalankan  oleh  Rumah  Sakit
Panti  Rini  adalah  Program  Sistem  oleh  Budi  Darmojo.  Program  ini digunakan  sebagai  sistem  pencatatan  dan  pembukuan  dalam  aktivitas
penerimaan kas Rumah Sakit Panti Rini. Selama tahun 2014 tidak ada perubahan  sistem  yang  terjadi  pada  pihak  rumah  sakit.  Ada  sedikit
kendala  pada  program  ini  karena  data  yang  ada  belum  dapat terintegrasi ke seluruh bagian yang terkait.
b. Karyawan bagian kassa, bagian keuangan, dan bagian akuntansi telah
menggunakan  teknologi  informasi  pada  setiap  kegiatan  pencatatan transaksi.  Seluruh  data  transaksi  atas  biaya  pasien  telah  tersimpan  di
dalam  komputer.  Sehingga  penguasaan  karyawan  terhadap  teknologi dalam  upaya  meningkatkan  keamanan  penerimaan  kas  telah
dilaksanakan dengan baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Penggunaan dokumen dan catatan
Tabel  5.12  Perbandingan  antara  teori  dan  praktik  terkait  menggunakan dokumen  dan  catatan  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan
Kas Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Pencatatan
dilakukan secara terkomputerisasi.
Penggunaan program Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Panti Rini sebagai sistem
pencatatan. √
b. Tiap dokumen
menyediakan ruang untuk otorisasi.
Terdapat ruang otorisasi dalam dokumen BKM dan
LKH. √
c. Dalam dokumen
terdapat sebuah ruang untuk tanda
tangan pihak penerima.
Terdapat ruang untuk tanda tangan bagi pihak
penerima kuitansi. √
d. Dokumen dinomori
secara urut, sehingga masing-
masing dapat dibukukan.
Tiap dokumen kuitansi dan dokumen
pendukungnya sudah terdapat nomor urut
tercetak sedangkan BKM nomor urutnya ditulis
secara manual. √
e. Jejak audit dalam
penelusuran transaksi individu
melalui sistem, memperbaiki
kesalahan, dan memverifikasi
output sistem. Program Sistem oleh
Darmojo dapat melakukan pencarian data
berdasarkan nomor register rawat inap.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Dalam  praktiknya  Rumah  Sakit  Panti  Rini  telah  memiliki  program
khusus  yaitu  Sistem  Informasi  Manajemen  Rumah  Sakit  Panti  Rini, program  ini  telah  didesain  untuk  sistem  pencatatan  penerimaan  kas
yang  dikhususkan  untuk  rumah  sakit  Panti  Rini  sehingga  kebutuhan pencatatan  yang  belum  ada  di  sistem  sebelumnya  dapat  teratasi.
Namun  demikian  masih  terdapat  kelemahan  dalam  program  ini  yaitu masih  kurang  mampunya  program  dalam  mencari  data  pasien
berdasarkan nomor kuitansi. Hal ini sedikit menyulitkan peneliti dalam mencari  data  yang  dibutuhkan  dalam  penelitian  efektivitas
pengendalian  internal.  Dengan  demikian  pencatatan  yang  dilakukan secara terkomputerisasi telah dijalankan oleh pihak Rumah Sakit Panti
Rini. b.
Dalam  dokumen  Bukti  Kas  Masuk  terdapat  empat  ruang  untuk otorisasi;  ruang pertama ditandatangani oleh Kasir sebagai orang yang
mencatat  Bukti  Kas  Masuk,  ruang  kedua  ditandatangani  oleh  bagian Akuntansi  yang  telah  melakukan  pembukuan,  ruang  ketiga
ditandatangi  oleh  KaSubsi  Keuangan  yang  telah  melakukan pengecekan pencatatan transaksi dengan kas  yang ada di brankas, dan
untuk  ruang  terakhir  diisi  oleh  bagian  Akuntansi  untuk  selanjutnya dokumen  diarsipkan.  Sedangkan  untuk  Laporan  Kas  Harian  terdapat
lima  ruang  untuk  otorisasi;  ruang  pertama  ditandatangani  oleh  bagian Akuntansi  yang  telah  melakukan  pembukuan,  ruang  kedua
ditandatangi  oleh  KaSubsi  Keuangan  yang  telah  melakukan pengecekan pencatatan transaksi dengan kas yang telah diterima, ruang
ketiga,  keempat,  dan  kelima  ditandatangi  oleh  Kasir  sehingga  jika terjadi kesalahan penulisan dapat langsung dikonfirmasi dengan Kasir
yang  terkait.  Dengan  demikian  praktik  yang  dilakukan  oleh  Rumah Sakit  Panti  Rini  telah  sesuai  dengan  teori  karena  terdapat  ruang
otorisasi  untuk  pihak  yang  berkaitan  dengan  otorisasi  sebuah  bukti transaksi.
c. Pihak pasien yang telah dinyatakan sembuh dan sudah menyelesaikan
administrasi  diberi  kuitansi  atas semua biaya selama masa perawatan. Dokumen  yang  telah  ditandatangani  oleh  pihak  keluarga  ini  sebagai
bukti  bahwa  keluarga  pasien  telah  melakukan  kewajibannya.  Dengan demikian  praktik  yang  dilakukan  oleh  Rumah  Sakit  Panti  Rini  telah
sesuai  dengan  teori  karena  terdapat  ruang  otorisasi  untuk  pihak penerima.
d. Setiap  kuitansi  dan  dokumen  pendukung  yang  lain  sudah  terdapat
nomor  urut  tercetak  untuk  memastikan  tidak  adanya  kuitansi  yang memiliki  nomor  kuitansi  ganda.  Namun  untuk  BKM,  nomor  urut
dokumennya  tidak  tercetak,  sehingga  bagian  yang  bertugas  mengisi BKM  menulis  secara  manual  nomor  urutnya  dan  tanggal  dokumen
tersebut dibuat. Untuk dokumen LKH tidak ada nomor urutnya namun digantikan dengan tanggal dokumen tersebut dibuat. Dengan demikian
praktik  yang  dilakukan  oleh  Rumah  Sakit  Panti  Rini  telah  sesuai dengan  teori  karena  terdapat  jejak  audit  di  setiap  dokumen  bukti
transaksi. e.
Sebagai  auditor  sangat  penting  mengetahui  arus  kas  yang  dijalankan suatu instansi maka auditor akan mengecek bagaimana program sistem
yang  telah  dijalankan.  Dengan  menggunakan  program  sistem  oleh Darmojo  dapat  melakukan  pencarian  data  berdasarkan  nomor  register
rawat inap. Namun ada sedikit kelemahan dimana pencariannya belum dapat  melakukan  pencarian  berdasarkan  nomor  kuitansi  sehingga
sedikit  memakan  waktu  dalam  melakukan  pencarian  dokumen berdasarkan nomor kuitansi.
6. Pengamanan Aset, Catatan, dan Data
Tabel 5.13 Perbandingan antara teori dan praktik terkait pengamanan aset, catatan,  dan  data  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan  Kas
Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Menciptakan dan
menegakkan kebijakan dan
prosedur yang tepat.
Kasi Administrasi Umum dan Keuangan melakukan
pengawasi terhadap setiap kegiatan yang dilakukan
oleh karyawan. √
b. Memelihara
catatan akurat dari seluruh aset.
Bagian akuntansi telah merekonsiliasi jumlah yang
tercatat atas aset perusahaan ke perhitungan
fisik dari aset tersebut. √
c. Membatasi akses
terhadap aset. Adanya brankas untuk
penyimpanan sementara sebelum di setor ke bank.
√
d. Akses atas cek
dan dokumen bank dibatasi ke
personel berwenang.
Akses terhadap cek dan dokumen bank dilakukan
oleh KaSubsi Keuangan dan Kasi Administrasi
Umum dan Keuangan. √
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Segala  kegiatan  operasional  yang  dilakukan  oleh  semua  yang  terkait
dengan  bagian  keuangan  telah  dilaksanakan  dengan  baik  dan  runtut. Hal  ini  tidak  lepas  dari  peran  Manajer  dan  Kasi  Administrasi  Umum
dan Keuangan dalam melakukan pengawasan terhadap kebijakan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
harus  dilakukan  oleh  setiap  karyawan  dalam  melakukan  setiap pekerjaan yang telah ditugaskan.
b. Pencatatan  rekonsiliasi  ini  dilakukan  secara  periodik  selama  1  bulan
sekali.  Pencatatan  rekonsiliasi  ini  dilakukan  oleh  KaSubsi  Akuntansi. Rekonsiliasi ini membandingkan apakah jumlah kas yang dicatat telah
sama  dengan  perhitungan  fisik  dari  semua  aset.  Dengan  demikian praktik  pemeliharaan  terhadap  catatan  akuntansi  yang  akurat  telah
sesuai dengan teori. c.
Terdapat  brankas  dalam  kantor  bagian  keuangan  untuk  menjamin keamanan  dari  aset  yang  dimiliki  rumah  sakit  Panti  Rini.  Dengan
adanya  tempat  penyimpanan  yang  aman  dapat  mengurangi  tindakan seorang  karyawan  dalam  mengakses  kas  dan  aset  kertas  seperti  cek.
Dengan demikian praktik terhadap adanya pembatasan akses terhadap kas telah sesuai dengan teori.
d. Untuk  menjaga  surat  berharga  berupa  cek  dan  dokumen  bank  agar
tidak  disalahgunakan  maka  akses  terhadap  cek  hanya  dibatasi  oleh KaSubsi  Keuangan  dan  Kasi  Administrasi  Umum  dan  Keuangan
sehingga perpindahan aset dapat selalu terkontrol. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Pengecekan kinerja yang independen
Tabel 5.14 Perbandingan antara teori dan praktik terkait pengecekan kinerja yang  independen  dalam  Prosedur  Pengendalian  Internal  Penerimaan  Kas
Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Manajer melakukan
pengawasan terhadap kinerja karyawan
secara periodik. Secara periodik manajer
melakukan pengawasan terhadap hasil yang telah
dicapai dengan kinerja karyawan.
√
b. Rekonsiliasi catatan
yang dikelola secara independen.
Bagian akuntansi membuat laporan
rekonsiliasi bank. √
c. Terdapat orang kedua
yang bertugas meninjau pekerjaan
orang pertama terhadap transaksi
yang diproses. Pada bagian kassa
terdapat Kepala Kassa yang bertugas meninjau
pekerjaan karyawan kassa terhadap dokumen
kuitansi dan pendukungnya.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Manajer  selalu  melakukan  pengawasan  secara  periodik  yaitu  satu
bulan  sekali  dengan  cara  membandingkan  kinerja  karyawan  Rumah Sakit  Panti  Rini  dengan  kinerja  yang  direncanakan  seperti  yang
ditunjukkan  di  dalam  anggaran,  target,  perkiraan.  Kinerja  karyawan juga  dibandingkan  dengan  kinerja  periode  sebelumnya.  Dengan
demikian  pengawasan  kinerja  karyawan  oleh  manajemen  telah dijalankan sesuai dengan teori.
b. Rekonsiliasi  bank  dibuat  oleh  KaSubsi  Akuntansi  sebagai  bukti
verifikasi  bahwa  saldo  rekening  yang  dibuat  pihak  Panti  Rini  yaitu Buku  Bank  telah  sesuai  dengan  saldo  Rekening  Koran  salinan
rekening bank untuk tiap nasabah dari Bank. Dengan adanya laporan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ini dapat diketahui kesesuaian saldo kas dan bank yang ada di Laporan Keuangan benar-benar ada dan dimiliki perusahaan. Dengan demikian
rekonsiliasi yang dibuat secara independen telah dijalankan oleh pihak Rumah Sakit sesuai dengan teori.
c. Dalam praktiknya transaksi yang telah dicatat dan dibuat laporan oleh
karyawan  kassa  selanjutnya  diserahkan  kepada  kepala  Kassa  untuk dicek kesesuaian antara kas fisik yang ada di brankas dengan saldo kas
yang  dicatat.  Dengan  demikian  adanya  orang  kedua  yang  bertugas meninjau  pekerjaan  orang  pertama  terhadap  transaksi  yang  diproses
telah dilakukan sesuai dengan teori yang ada.
                