Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

oleh Fungsi Akuntansi. Dalam struktur organisasi Fungsi Pemeriksa Internal berada di tangan Bagian Pemeriksa Intern. 2. Dokumen atas Penerimaan Kas Menurut Mulyadi 2016: 407 Dokumen yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Kuitansi Dokumen ini merupakan bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut untuk kemudian dijadikan bukti transaksi. b. Pita register kas cash register tape Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesin register kas cash register. Pita register ini merupakan dokumen pendukung atas penerimaan kas. c. Bukti Setor Bank Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor bank diserahkan oleh fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk mencatat transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas. 3. Catatan Akuntansi Menurut Mulyadi 2016: 391 Catatan akuntansi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Jurnal Umum Dalam transaksi penerimaan kas jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat segala penerimaan kas yang terjadi dan meringkas data keuangannya. b. Jurnal Penerimaan Kas Digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat jurnal khusus penerimaan kas dari berbagai sumber. c. Buku Pembantu Piutang Buku pembantu ini terdiri dari kartu piutang yang digunakan untuk mencatat mutasi dan saldo piutang kepada tiap debitur. Buku pembantu ini merupakan rincian akun piutang usaha yang diselenggarakan dalam buku besar. d. Buku Besar Buku besar merupakan tempat untuk menampung informasi- informasi rekening yang dicatat dalam jurnal yang akan disajikan dalam laporan keuangan. 4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Menurut Mulyadi 2016: 392 jaringan prosedur yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut: a. Prosedur Penerimaan Kas Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran dan memberikan tanda pembayaran berupa pita register kas dan cap lunas pada bukti pembayaran yang berarti telah diselesaikannya transaksi pembayaran. b. Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran atas piutang. Bagian kassa selanjutnya memberikan bukti transaksi atas pembayaran piutang tersebut. Pembayaran atas piutang tersebut selanjutnya dicatat dan dibukukan. c. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank Sistem pengendalian internal terhadap kas mengharuskan dengan segera menyetorkan kas ke bank pada hari yang bersangkutan. Uang yang diterima disetorkan ke bank dalam jumlah penuh. d. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank. 5. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Internal Menurut Mulyadi 2016: 130 unsur pokok sistem pengendalian internal atas penerimaan kas yaitu: a. Oganisasi Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini: 1 Fungsi Penerimaan Kas harus terpisah dari Fungsi Akuntansi Fungsi Penerimaan Kas yang memiliki tugas untuk menerima pembayaran dan menyimpan uang harus terpisah dari Fungsi Akuntansi yang bertugas mencatat pembukuan keuangan perusahaan. Hal ini untuk menghindari kecurangan dalam manipulasi penerimaan dan pencatatan. 2 Transaksi penerimaan kas harus dilaksanakan oleh Fungsi Penerimaan Kas, Fungsi Kas, dan Fungsi Akuntansi Tidak ada transaksi penerimaan kas yang dilakukan secara lengkap hanya oleh satu fungsi tersebut, maka perlu adanya beberapa fungsi yang memiliki tugas terpisah. Dengan dilaksanakannya setiap transaksi oleh berbagai fungsi tersebut akan tercipta adanya pengecekan internal pekerja setiap fungsi tersebut oleh fungsi lainnya. b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan 1 Penerimaan Kas diotorisasi oleh fungsi Kas dengan cara membubuhkan cap “Lunas”. 2 Penerimaan kas dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit kartu kredit. 3 Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada bukti pembayaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Pencatatan dalam jurnal penerimaan kas harus didasarkan pada Bukti Kas Masuk yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang yang dilampiri dengan dokumen pendukung. c. Praktik yang Sehat 1 Jumlah kas yang diterima dari penerimaan kas disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama dengan transaksi atau hari kerja berikutnya. 2 Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa keuangan. 3 Saldo kas yang disimpan di perusahaan harus dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya. 4 Penggunaan rekening Koran bank statement, yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi pemeriksa internal internal audit function yang merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam pencatatan dan penyimpanan kas. 5 Kas yang ada di perusahaan cash in safe dan kas yang ada dalam perjalanan cash in transit diasuransikan dari kerugian. 6 Kasir dilengkapi dengn alat yang mencegah terjadinya pencurian terhadap kas yang disimpan di perusahaan. misalnya lemari besi atau brankas. 7 Semua nomor kuitansi harus dipertanggungjawabkan oleh bagian Kassa.

C. Sistem Teknik Dokumentasi

Menurut Romney 2014: 59, “Dokumentasi merupakan narasi, bagan alir, diagram, tabel dan representasi grafis lainnya dari data dan informasi yang menjelaskan cara sistem bekerja ”. Ada beberapa alat dokumentasi yang ada yaitu bagan alir data data flow chart dan bagan alir dokumen document flowchart.Secara rinci dijabarkan sebagai berikut: 1. Bagan Alir Data Menurut Mulyadi 2016: 45, “Bagan alir data adalah suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem ”. Berikut simbol diagram arus data: Tabel 2.1 Simbol Diagram Arus Data Sumber: Mulyadi 2016: 45 2. Bagan Alir Dokumen Menurut Romney 2014: 67 , “Bagan alir dokumen dikembangkan untuk mengilustrasikan arus dokumen dan data antar-area pertanggungjawaban dalam organisasi ”. Bagan ini menelusuri dokumen dari awal hingga akhir, menunjukkan setiap dokumen dimulai, didistribusikan, tujuan, disposisi, dan semua hal yang terjadi saat mengalir melewati sistem. Berikut simbol bagan alir dokumen: Tabel 2.2 Simbol Bagan Alir Dokumen Simbol Nama Penjelasan Simbol Input Output Dokumen Dokumen atau laporan elektronik atau kertas. Berbagai salinan dokumen kertas Diilustrasikan dengan melebihi simbol dokumen dan mencetak nomor dokumen pada muka dokumen di sudut kana atas. Output elektronik Informasi ditampikan oleh alat output elektronik seperti terminal, monitor, atau layar. Entri data elektronik Alat entri data elektronik seperti komputer, terminal, tablet atau telepon. Alat input dan output elektronik Entri data elektronik dan simbol output digunakan bersama untuk menunjukkan alat yang digunakan untuk keduanya. Tabel 2.2 Lanjutan Simbol Bagan Alir Dokumen Simbol Nama Penjelasan Simbol Pemrosesan Pemrosesan komputer Fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh komputer; biasanya menghasilkan perubahan dalam data atau informasi. Operasi manual Operasi pemrosesan yang dilakukan secara manual. Database Data yang disimpan secara elektronik dalam database. Pita Magnetis Data yang disimpan dalam pita magnetis; pita yang merupakan media penyimpanan backup data yang populer. File dokumen kertas File dokumen kertas; huruf mengidentifikasi file urutan pemesanan, N = secara numerik, A = secara alfabet, D = berdasarkan tanggal. Jurnal buku besar Jurnal atau buku besar akuntansi berbasis kertas. Simbol Arus dan Lain- Lain Arus dokumen atau pemrosesan Mengarahkan arus pemrosesan atau dokumen; arus normal ke bawah dan ke kanan. Hubungan komunikasi Transmisi data dari satu lokasi geografis ke lokasi lainnya via garis komunikasi. Konektor dalam- halaman Menghubungkan arus pemrosesan pada halaman yang sama; penggunaannya menghindari garis yang melintasi halaman.

Dokumen yang terkait

Evaluasai sistem informasi akutansi penerimaan dan pengeluaran kas dana program bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional pendidikan (BOP) sebagai penyedia informasi untuk pengendalian internal pada sekolah menengah pertama negeri (SMPN) 1

8 61 142

Pengaruh kualitas pelayanan kepuasan dan citra terhadap Loyalitas pasien pada Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta : studi kasus mahasiswa uin jakarta pasien rawat jalan poli umum

3 38 144

Pengaruh efektivitas penggunaan dan kepercayaan atas teknologi sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor internal : studi pada auditor di Jakarta

1 28 121

Pengaruh internal audit dan sistem informasi akuntansi terhadap pengendalian internal : (studi kasus pada Bank BUMN di Wilayah Bandung yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 15 65

Analisis sistem registrasi rawat inap di Rumah Sakit ST.Borromeus Bandung : laporan kerja praktek

0 6 56

Peranan akuntansi pendapatan rawat inap umum dalam meningkatkan efisiensi penerimaan fungsional di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung

0 5 56

Peranan sistem informasi akuntansi tabungan Batara terhadap penerimaan kas di PT.Bank Tabungan Negara (persero) Cabang Bandung

1 6 9

Tinjauan atas prosedur akuntansi penerimaan kas pada Hafidz Pro Ard

0 4 1

Pengaruh sistem informasi akuntansi dan audit sistem informasi terhadap pengendalian internal :(studi kasus pada PT.Telkom, tbk)

34 203 107

Sistem pengendalian intern penerimaan kas pada PT.Asuransi Kesehatan Regional Jabar

1 7 32