Tabel 2.2 Lanjutan Simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama
Penjelasan Simbol Pemrosesan
Pemrosesan komputer
Fungsi pemrosesan yang dilakukan oleh komputer; biasanya menghasilkan
perubahan dalam data atau informasi.
Operasi manual Operasi pemrosesan yang dilakukan
secara manual.
Database Data yang disimpan secara elektronik
dalam database.
Pita Magnetis Data yang disimpan dalam pita
magnetis; pita yang merupakan media penyimpanan backup data yang
populer.
File dokumen kertas
File dokumen kertas; huruf mengidentifikasi file urutan pemesanan,
N = secara numerik, A = secara alfabet, D = berdasarkan tanggal.
Jurnal buku besar Jurnal atau buku besar akuntansi
berbasis kertas.
Simbol Arus dan Lain- Lain
Arus dokumen atau pemrosesan
Mengarahkan arus pemrosesan atau dokumen; arus normal ke bawah dan ke
kanan.
Hubungan komunikasi
Transmisi data dari satu lokasi geografis ke lokasi lainnya via garis komunikasi.
Konektor dalam- halaman
Menghubungkan arus pemrosesan pada halaman yang sama; penggunaannya
menghindari garis yang melintasi halaman.
Tabel 2.2 Lanjutan Simbol Bagan Alir Dokumen
Simbol Nama
Penjelasan Simbol Arus dan Lain- Lain
Konektor luar- halaman
Entri dari, atau keluar ke, halaman lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik interupsi dalam
proses; juga digunakan untuk mengindikasikan pihak luar.
Keputusan Langkah pembuatan keputusan.
Anotasi Catatan tambahan
Penambahan komentar deskripsi atau catatan penjelasan sebagai klarifikasi.
Sumber: Marshall B. Romney 2014: 67
D. Model Sampel Statistik
Menurut Mulyadi 2002: 253, “Statistical sampling adalah salah satu cara
yang  dapat  digunakan  untuk  menentukan  sampel  yang  akan  diperiksa ”.
Statistical sampling dibagi menjadi dua yaitu attribute sampling dan variable sampling.  Attribute  sampling  atau  disebut  pula  proportional  sampling
digunakan  terutama  untuk  menguji  efektivitas  pengendalian  internal  dalam pengujian pengujian, sedangkan variabel sampling digunakan terutama untuk
menguji nilai rupiah yang tercantum dalam akun dalam pengujian substantif. Ada tiga model attribute sampling:
1. Fixed-sample-size attribute sampling
Menurut  Mulyadi  2002:  253, “Model  Fixed-sample-size  attribute
sampling  digunakan  jika  auditor  melakukan  pengujian  pengendalian terhadap  suatu  unsur  pengendalian  internal,  dan  auditor  tersebut
memperkirakan akan menjumpai beberapa penyimpangan atau kesalahan ”.
Model  pengambilan  sampel  ini  adalah  model  yang  paling  banyak
digunakan  dalam  audit.  Pengambilan  sampel  dengan  model  ini  ditujukan untuk  memperkirakan  persentase  terjadinya  kualitas  tertentu  dalam  suatu
populasi. Prosedur pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
a. Penentuan  attribute  yang  akan  diperiksa  untuk  menguji  efektivitas
pengendalian  internal.  Attribute  adalah  karakteristik  yang  bersifat kualitatif  suatu  unsur  yang  membedakan  unsur  tersebut  dengan  unsur
yang  lain.  Dalam  hubungannya  dengan  pengujian  pengendalian, attribute  adalah  penyimpangan  dari  atau  tidak  adanya  unsur  tertentu
dalam suatu pengendalian internal yang seharusnya ada. b.
Penentuan  populasi  yang  akan  diambil  sampelnya.  Apabila  attribute telah  ditentukan,  auditor  harus  menentukan  populasi  yang  akan
diambil, misalnya kelompok dokumen apa yang akan diambil. c.
Penentuan besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil dari populasi tersebut secara statistik, maka auditor harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut: 1
Penentuan  tingkat  keandalan  realibility  level  atau  confidence level R
Tingkat  keandalan  ditentukan  berdasarkan  indikator  risiko transaksi, yang dijabarkan pada tabel berikut.
Tabel 2.3 Indikator untuk menilai kualitas manajemen risiko transaksi Indikator
Kuat strong Memuaskan
satisfactory Lemah weak
Efektivitas proses
operasi, sistem
informasi, pengendalian
intern, dan cakupan audit.
Manajemen telah
mengimplemen -tasikan proses
operasi, sistem informasi,
pengendalian intern, dan
cakupan audit yang baik.
Proses operasi, sistem
informasi, pengendalian
intern, dan cakupan audit
yang ada cukup memuaskan
walaupun terdapat sedikit
kelemahan. Terdapat
kekurangan yang signifikan
dalam proses operasi, sistem
informasi, pengendalian
intern, dan cakupan audit.
Sumber: Robert 2005: 270
2 Rumus Slovin dalam perhitungan jumlah sampel
Menurut  Husein  2003:  102,  “Untuk  menentukan  berapa minimal    sampel  yang  dibutuhkan  jika  ukuran  populasi  diketahui,
dapat  menggunakan  rumus  Slovin”. Setelah  mengetahui  besarnya risiko  kesalahan  maka  sudah  dapat  dihitung  banyaknya  sampel
menggunakan rumus Slovin. Berikut ini perhitungannya:
Keterangan: n  = ukuran sampel
N  = ukuran populasi e   =  kelonggaran  ketidaktelitian  karena  kesalahan  pengambilan
sampel yang dapat ditolerir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI