Evaluasi Kesesuaian Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pasien
                                                                                a. Secara  teori  penggunaan  Kuitansi  dipakai  sebagai  bukti  pembayaran
atas  suatu  transaksi,  Rumah  Sakit  Panti  Rini  menggunakan  dokumen kuitansi  sebagai  bukti  pembayaran  pasien  dan  bukti  atas  penerimaan
kas.  Selain  kuitansi  terdapat  bukti  pembayaran  pendukung  lain  yang berkaitan  dengan  hasil  total  kuitansi.  Dokumen  pendukung  tersebut
seperti  Tacer,  Kartu  Piutang  Pasien,  Data  Pasien  Rawat  Inap,  Kartu Laboratorium,  Rekening  Laboratorium,  Rekening  Radiologi,  Prasat,
Berkas  Permintaan  Obat  Apotek,  dan  Bukti  Penitipan  Uang  Muka. Dengan  demikian  praktik  atas  penggunaan  dokumen  Kuitansi  yang
dilakukan Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori. b.
Secara teori penggunaan Pita Register Kas dihasilkan oleh fungsi kas dengan  cara  mengoperasikan  mesin  register  kas  cash  register.  Pita
register  ini  merupakan  dokumen  pendukung  atas  penerimaan  kas. Dalam  praktiknya  Pita  Register  Kas  digunakan  saat  adanya
pemeriksaan  laboratorium  dan  pemeriksaan  radiologi.  Biaya  atas pemeriksaan tersebut selanjutnya dicetak pada Rekening Laboratorium
atau  Rekening  Radiologi.  Dokumen  ini  nantinya  digunakan  sebagai dokumen pendukung atas Kuitansi pasien yang bersangkutan. Dengan
demikian  praktik  atas  penggunaan  Pita  Register  Kas  yang  dilakukan Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori.
c. Secara  teori  penggunaan  Bukti  Setor  Bank  dipakai  sebagai  bukti
catatan  atas  penyetoran  perusahaan  terhadap  pihak  bank.  Dalam praktiknya Rumah Sakit Panti Rini menerima Bukti Bank Masuk dari
pihak  bank  atas  penyetoran  kas.  Bagian  Keuangan  selanjutnya membuat Buku Bank sebagai catatan internal atas saldo kas yang telah
disetorkan. Penggunaan Bukti Bank Masuk memiliki fungsi yang sama dengan  Bukti  Setor  Bank,  dengan  demikian  praktik  atas  penggunaan
Bukti Setor Bank yang dilakukan Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori.
3. Catatan Akuntansi
Tabel  5.6  Perbandingan  antara  teori  dan  praktik  terkait  Catatan  yang digunakan  dalam  Sistem  Informasi  Akuntansi  Penerimaan  Kas  Pasien
Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Jurnal Umum
Terdapat Jurnal Umum sebagai catatan atas
transaksi data keuangan. √
b. Jurnal
Penerimaan Kas Rumah Sakit Panti Rini
menggunakan Jurnal Harian Bukti Kas Masuk
dan Bukti Kas Keluar. √
c. Buku Pembantu
Piutang Rumah Sakit Panti Rini
menggunakan Rekap Piutang Rawat Inap.
√
d. Buku Besar
Terdapat Buku Besar sebagai ringkasan atas
jurnal yang ada. √
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Secara  teori  pencatatan  transaksi  atas  penerimaan  kas  mengharuskan
adanya  Jurnal  Umum  atas  transaksi  yang  dicatat  oleh  Bagian Akuntansi.  Dalam  praktiknya  Rumah  Sakit  Panti  Rini  menggunakan
Jurnal  Umum  dalam  mencatat  setiap  transaksi  yang  berkaitan  dengan penerimaan  kas.  Dengan  demikian  penggunaan  catatan  Jurnal  Umum
yang dipakai dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori.
b. Secara  teori  pencatatan  transaksi  atas  penerimaan  kas  mengharuskan
adanya Jurnal Penerimaan Kas atas transaksi yang dicatat oleh Bagian Akuntansi.  Dalam  praktiknya  Rumah  Sakit  Panti  Rini  tidak
menggunakan  jurnal  penerimaan  kas  namun  secara  spesifik menggunakan  Jurnal  Harian  Bukti  Kas  Masuk  dan  Bukti  Kas  Keluar
sebagai  pengganti  Jurnal  Penerimaan  Kas.  Hal  ini  digunakan  agar memudahkan  pihak  rumah  sakit  dalam  pencatatan  jurnal  penerimaan
terhadap kas. Dengan demikian penggunaan catatan Jurnal Penerimaan Kas  yang  dipakai  dalam  sistem  informasi  akuntansi  penerimaan  kas
Rumah Sakit Panti Rini tidak sesuai dengan teori. c.
Secara  teori  pencatatan  transaksi  atas  penerimaan  kas  mengharuskan adanya  Buku  Pembantu  Piutang  atas  transaksi  yang  dicatat  oleh
Bagian  Akuntansi.  Buku  pembantu  ini  digunakan  sebagai  rincian lanjutan  dari  Buku  Besar.  Dalam  praktiknya  Rumah  Sakit  Panti  Rini
tidak  menggunakan  Buku  Pembantu  Piutang  namun  secara  spesifik menggunakan  Rekap  Piutang  Rawat  Inap  sebagai  pengganti  Buku
Pembantu Piutang. Dan untuk piutang dari instansi lain menggunakan dokumen  Rekap  Piutang  Asli  sebagai  pencatatan  untuk  mengetahui
piutang  tersebut  telah  dibayar  atau  belum.  Dengan  demikian penggunaan  catatan  Buku  Pembantu  Piutang  yang  dipakai  dalam
sistem  informasi  akuntansi  penerimaan  kas  Rumah  Sakit  Panti  Rini tidak sesuai dengan teori.
d. Secara  teori  pencatatan  transaksi  atas  penerimaan  kas  mengharuskan
adanya Buku Besar atas transaksi yang dicatat oleh Bagian Akuntansi. Buku  Besar  terdiri  dari  akun-akun  yang  digunakan  untuk  meringkas
jurnal  yang  telah  dicatat  sebelumnya.  Dalam  praktiknya  Rumah  Sakit Panti  Rini  menggunakan  Buku  Besar  sebagai  ringkasan  catatan  atas
jurnal  dari  setiap  transaksi  yang  berkaitan  dengan  penerimaan  kas. Dengan demikian penggunaan catatan Buku Besar yang dipakai dalam
sistem  informasi  akuntansi  penerimaan  kas  Rumah  Sakit  Panti  Rini telah sesuai dengan teori.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Tabel 5.7 Perbandingan antara teori dan praktik terkait Jaringan Prosedur yang  digunakan  dalam  Sistem  Informasi  Akuntansi  Penerimaan  Kas
Pasien Rawat Inap Non BPJS Rumah Sakit Panti Rini
No. Teori
Praktik Sesuai
Tidak Sesuai
a. Prosedur
Penerimaan Kas Prosedur ini dilakukan oleh
Bagian Kassa √
b. Prosedur
Penerimaan Kas dari Piutang.
Prosedur ini dilakukan oleh Bagian Kassa.
√
c. Prosedur
Penyetoran Kas ke Bank
Penyetoran Kas ke bank dilakukan oleh Bagian
Keuangan. √
d. Prosedur
Pencatatan Penerimaan Kas
Prosedur ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi.
√
Sumber: Wawancara dan Observasi
a. Secara  teori  prosedur  penerimaan  kas  mengharuskan  adanya
pemberian  bukti  transaksi  beserta  cap  lunas  saat  pembayaran  telah dilunasi.  Dalam  praktiknya  saat  pasien  telah  menyelesaikan  seluruh
biaya  pemeriksaan  dan  perawatan  selama  menjalani  rawat  inap  maka pasien  akan  diberikan  kuitansi  dan  cap  lunas  sebagai  bukti  bahwa
pasien  telah  melunasi  seluruh  biaya  administrasi.  Dengan  demikian praktik  atas  prosedur  penerimaan  kas  yang  dilakukan  Rumah  Sakit
Panti Rini telah sesuai dengan teori. b.
Secara  teori  prosedur  penerimaan  kas  dari  Piutang  mengharuskan bagian  kassa  untuk  memberikan  bukti  transaksi  atas  pembayaran
piutang  tersebut  dan  selanjutnya  dicatat.  Pada  praktiknya  Setelah bagian  kassa  menerima  pembayaran  piutang  pasien  maka  selanjutnya
dibuatkan  Bukti  Penitipan  Uang  Muka  kepada  pasien.  Bukti  ini selanjutnya  dicatat  ke  dalam  Pendapatan  Uang  Muka.  Dengan
demikian  praktik  atas  prosedur  penerimaan  kas  dari  piutang  yang dilakukan Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori.
c. Secara  teori  prosedur  penyetoran  kas  ke  bank  mengharuskan  Fungsi
Kas untuk segera menyetorkan kas yang ada di brankas ke bank guna mengamankan  aset  yang  sudah  masuk.  Kas  yang  masuk  ke  bank
disetorkan  secara  penuh  oleh  Fungsi  Kas.  Dalam  praktiknya  setelah kas  yang  ada  di  brankas  dicek  kesesuaian  antara  catatan  dengan  kas
fisik maka dilakukan penyetoran kas ke bank. Bagian Keuangan yang secara  teratur  melakukan  penyetoran  kas  ke  bank  dan  nantinya
membuat  Buku  Bank  atas  penyetoran  kas  tersebut.  Dengan  demikian praktik  atas  prosedur  penyetoran  kas  ke  bank  yang  dilakukan  Rumah
Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori. d.
Secara  teori  prosedur  pencatatan  penerimaan  kas  mengharuskan adanya  pencatatan  penerimaan  kas  dengan  meng-input  ke  dalam
komputer  untuk  selanjutnya  dilakukan  pencatatan  jurnal  penerimaan kas  oleh  Bagian  Akuntansi.  Dalam  praktiknya  prosedur  pencatatan
penerimaan  kas  Rumah  Sakit  Panti  Rini  dilakukan  oleh  Bagian Akuntansi atas bukti pembayaran yang telah dibuat oleh Bagian Kassa.
Sebelum  pencatatan  jurnal  penerimaan  kas,  Bagian  Keuangan melakukan pengecekan terhadap kas yang ada di brankas dengan saldo
kas  yang  dicatat.  Dengan  demikian  prosedur  pencatatan  penerimaan kas yang dilakukan Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan teori.
                