Kriteria berdasarkan Tahun Pendirian UMKM Kriteria berdasarkan Jumlah Karyawan

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden Penelitian

Karakteristik responden dalam penelitian ini terbagi menjadi empat kriteria, yaitu; berdasarkan tahun berdirinya UMKM batik, jumlah karyawan dan rata-rata penjualan perbulan. Deskripsi mengenai karakteristik responden dalam penelitian adalah sebagai berikut;

1. Kriteria berdasarkan Tahun Pendirian UMKM

Kerajinan Batik di Giriloyo memang sudah ada sejak ratusan tahun lalu, tetapi baru pada awal tahun 2000an, para pengrajin memulai untuk membentuk badan usaha yaitu UMKM batik. Di Giriloyo, UMKM batik sendiri mulai didirikan pada tahun 2000 hingga pada tahun 2009. Berikut ini adalah tabel yang memuat tahun pendirian UMKM batik di Giriloyo. Tabel 5.1 Karakteristik UMKM berdasarkan Tahun Pendirian Tahun Pendirian Frekuensi Persentase 2000-2002 2 8,33 2003-2004 6 25,00 2005-2007 13 54,17 2008-2010 3 12,50 Jumlah 24 100 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar UMKM batik digiriloyo didirikan antara tahun 2005-2007. Direntang waktu tersebut ada sebanyak 7 UMKM batik yang berdiri pada tahun 2006 dan 6 UMKM batik yang berdiri pada tahun 2007. Banyaknya jumlah UMKM batik yang berdiri pada 51 tahun 2006 dan 2007 ini dikarenakan adanya paguyuban batik yang berdiri paska gempa besar yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Berdirinya paguyuban memicu pertumbuhan perekonomian warga Giriloyo yang sebagian besarnya bekerja sebagai pengrajin batik. Hal ini sesuai dengan tujuan didirikannya paguyuban batik tulis Giriloyo. Setelah berdirinya paguyuban, maka banyak UMKM batik yang lahir. Tercatat ada 16 66,67 UMKM batik yang menjadi responden dalam penelitian ini berdiri setelah adanya paguyuban batik tulis Giriloyo.

2. Kriteria berdasarkan Jumlah Karyawan

Jumlah karyawan atau pengrajin batik yang dimiliki oleh UMKM sangatlah beragam. Kriteria berdasarkan jumlah karyawan ini penting diketahui untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah penyerapan tenaga kerja yang dilakukan UMKM batik di Giriloyo. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah tenaga kerja yang ada pada UMKM batik. Tabel 5.2 Karakteristik UMKM berdasarkan Jumlah Karyawan Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Pria 573 86 Wanita 95 14 Jumlah 668 100 Penyerapan tenaga kerja oleh 24 UMKM batik di Giriloyo adalah 668 orang. Melalui angka yang diperoleh tersebut terdapat sebanyak 86 atau 573 orang adalah tenaga kerja wanita, sedangkan 14 atau 95 orang tersisa adalah tenaga kerja pria. Bukan tanpa alasan kecenderungan pemilihan karyawanpengrajin berjenis kelamin wanita ini dipilih oleh semua UMKM batik Berikut ini adalah alasan yang diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Batik Tulis Giriloyo Pak Nurahmadi dalam wawancara berkaitan dengan kecenderungan UMKM batik melakukan pemilihan karyawan wanita; “Alasannya memang karena kelebihannya Mas. Jadi kalau membatik dilakukan oleh ibu-ibu atau wanita, hasilnya berbeda mas dengan yang dilakukan oleh bapak-bapak. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa hasil batik yang dilakukan oleh para ibu-ibu lebih rapi, lebih bagus juga dari hasil motif yang dihasilkan itu memiliki ketepatan yang sangat tinggi Mas dengan motif desain awal ketika menggunakan pensil. Kelebihannya ibu-ibu kan juga sabar, penuh perasaan kalau membatik. Membatik sendiri membutuhkan proses yang lama Mas. Ya sama mas, kalau membatik itu yang dibutuhkan keuletan dan kesabaran mas, jadi memang yang cocok ya untuk ibu- ibu”. hasil wawancara minggu 26 Februari 2017, pukul 10.40-12.00 WIB. Tentu alasan etos kerja serta hasil kerja yang rapi dan maksimal menjadi faktor utama penentuan dalam memilih karyawanpengrajin. Dalam membatik sangat dibutuhkan ketelitian serta kesabaran. Batik terkenal dengan coraknya yang rumit dan waktu pengerjaannya yang lama.

3. Kriteria berdasarkan Rata-rata Penjualan Bulanan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan

8 78 105

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menunjang kinerja UMKM (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo).

3 28 120

Analisis penerapan corporate social responsibility dan hambatan penerapan corporate social responsibility pada UMKM Batik

0 3 162

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menunjang kinerja UMKM (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo)

3 10 118

Pelaksanaan Bina Lingkungan Dalam Program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) PT. Petrokimia Gresik (PERSERO) (Studi Kasus Tentang Program Kampung Sehat di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik).

5 13 92

Pelaksanaan Bina Lingkungan Dalam Program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) PT. Petrokimia Gresik (PERSERO) (Studi Kasus Tentang Program Kampung Sehat di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik)

0 0 22

PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI PROGRAM KEMITRAAN TELKOM COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER SURABAYA TIMUR DALAM PEMBERDAYAAN USAHA KECIL PADA PENGRAJIN BATIK DI JETIS - SIDOARJO SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh G

0 1 21