Sejarah Batik Tulis Giriloyo

dengan batik Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Batik di daerah Yogyakarta dikenal sejak jaman Kerajaan Mataram ke-I pada masa raja Panembahan Senopati. Plered merupakan desa pembatikan pertama. Proses pembuatan batik pada masa itu masih terbatas dalam lingkungan keluarga kraton dan dikerjakan oleh wanita-wanita pengiring ratu. Pada saat upacara resmi kerajaan, keluarga kraton memakai pakaian kombinasi batik dan lurik. Melihat pakaian yang dikenakan keluarga kraton, rakyat tertarik dan meniru sehingga akhirnya batikan keluar dari tembok kraton dan meluas di kalangan rakyat biasa.

2. Sejarah Batik Tulis Giriloyo

Asal-usul Batik Tulis Giriloyo dalam wawancara yang dilakukan dengan Ketua Paguyuban Batik Tulis Giriloyo berawal seiring dengan berdirinya makam raja-raja di Imogiri yang terletak di Bukit Merak pada tahun 1654. Pada waktu itu, ketika Sultan Agung Hanyokrokusumo, cucu Panembahan Senopati, berniat membangun makam. Beliau menemukan bukit yang tanahnya berbau harum dan dirasa cocok untuk dibuat makam, namun ketika pemakaman sedang dibangun, pamannya yang bernama Gusti Panembahan Juminah menyatakan keinginannya untuk turut dimakamkan di tempat itu, dan ternyata yang meninggal terlebih dahulu adalah pamannya tersebut. Oleh karena itu, yang pertama kali menempati makam tersebut adalah Gusti Panembahan Juminah, bukan Sultan Agung Hanyokrokusumo. Sultan Agung Hanyokrokusumo pun kecewa karena sebagai penguasa atau raja seharusnya yang pertama kali dimakamkan di tempat itu adalah dirinya. Untuk menghilangkan rasa kecewanya, Sultan Agung Hanyokrokusumo pun mengalihkan pembangunan calon makam untuk dirinya di bukit lain yang oleh penduduk setempat dinamakan “Bukit Merak” yang berada di wilayah Girirejo. Sejalan dengan proses pembangunan makam raja-raja tersebut, maka diperlukan tenaga yang bertugas untuk memelihara dan menjaganya, oleh karena itu pihak Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menugaskan para Abdi Dalem, yang dikepalai oleh seseorang berpangkat Bupati. Banyaknya abdi dalem yang bertugas memelihara komplek makam membuat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kraton mulai sering terjadi di wilayah sekitar makam termasuk kegiatan membatik. Kegiatan membatik merupakan kegiatan tradisi kraton di mana para pengrajinnya bertugas membuat bahan dasar busana keluarga kraton dengan menggunakan malam cair yang dilukis pada selembar kain. Pada waktu itu kegiatan membatik dilakukan oleh kaum hawa dari kalangan abdi dalem kraton saja. Seiring berjalannya waktu, jumlah permintaan batik juga semakin banyak, sementara jumlah pengrajin batik yang ada ternyata tidak memadai, kemudian para pengrajin batik di Dusun Girirejo mendatangkan tenaga dari Dusun Giriloyo. Hubungan kerja sama yang terjadi saat itu adalah: warga Giriloyo mengambil kain yang akan dibatik dari Girirejo, kemudian pengerjaannya dilakukan di rumah masing-masing di Giriloyo, dan setelah jadi barulah dibawa kembali ke Girirejo. Berawal dari kegiatan inilah akhirnya warga Giriloyo mulai belajar keahlian membatik dan diturunkan kepada generasi di bawahnya secara turun-temurun.

3. Perkembangan dan Profil Paguyuban Batik Tulis Giriloyo

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Perbandingan Profitabilitas Sebelum dan Sesudah Penerapan Program Corporate Social Responsibilities (Studi Kasus pada PT. Pelabuhan Indonesia I Medan

8 78 105

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menunjang kinerja UMKM (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo).

3 28 120

Analisis penerapan corporate social responsibility dan hambatan penerapan corporate social responsibility pada UMKM Batik

0 3 162

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) dalam menunjang kinerja UMKM (studi kasus pada sentra industri Kampoeng Batik Laweyan Solo)

3 10 118

Pelaksanaan Bina Lingkungan Dalam Program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) PT. Petrokimia Gresik (PERSERO) (Studi Kasus Tentang Program Kampung Sehat di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik).

5 13 92

Pelaksanaan Bina Lingkungan Dalam Program Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) PT. Petrokimia Gresik (PERSERO) (Studi Kasus Tentang Program Kampung Sehat di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik)

0 0 22

PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY MELALUI PROGRAM KEMITRAAN TELKOM COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER SURABAYA TIMUR DALAM PEMBERDAYAAN USAHA KECIL PADA PENGRAJIN BATIK DI JETIS - SIDOARJO SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh G

0 1 21