36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Depok Yogyakarta. Sekolah ini berada di Mrican, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMK Negeri 2
Depok merupakan salah satu sekolah menengah kerjuruan yang menerapkan Kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 20132014, dengan kata lain sekolah ini
merupakan sekolah percontohan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 02 Oktober 2015 sampai dengan 01
Januari 2016.
B. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian kualitatif adalah kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan
individu atau
organisasi ke
dalam variabel
atau hipotesis
tapi perlu
memandangnya sebagai bagian dari keutuhan.
31
Penelitian kualitatif memperoleh data berupa kata-kata, perilaku dan selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan perilaku orang yang diamati, diwawancarai dan terdokumentasi merupakan sumber utama dan dicatat melalui catatan tertulis
atau melalui perekaman video atau tape, pengambilan foto, atau film.
32
Penelitian
31
Lexy J Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. 2004. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hlm 3.
32
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, 1988, Bandung : Transito, hlm. 112.
deskriptif kualitatif
adalah metode
penelitian yang
bertujuan untuk
menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek penelitian sehingga
tergambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari fenomena tersebut.
33
Studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur
pengumpulan databerdasarkan waktu yang telah ditentukan.
34
Penelitian deskriptif studi kasus berusaha memperoleh gambaran secara lengkap dan detail tentang
kejadian dan fenomena tertentu pada suatu objek dan subjek yang memiliki kekhasan. Dengan demikian pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode
studi kasus adalah menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam- dalamnya
kemudian mendeskripsikannya
dalam bentuk
naratif sehingga
memberikan gambaran secara utuh tentang fenomena yang terjadi. Dalam bidang pendidikan studi kasus dapat diartikan sebagai metode
penelitian deskriptif untuk menjawab permasalahan pendidikan yang mendalam dan komperhensif dengan melibatkan subjek penelitian yang terbatas sesuai
dengan jenis kasus yang diselidiki. Subjek penelitian dalam studi kasus bisa individu, kelompok, lembaga, atau golongan masyarakat tertentu. Segala aspek
33
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidik an Jenis, Metode dan Prosedur , 2013, Jakarta : Kencana, hlm. 47
34
Stake 1995, dalam John W. Creswell, Research Design, pendek atan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixsed, edidi ke-3, 2013, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, hlm.20.
yang berkaitan dengan kasus dianalisis secara mendalam, sehingga diperoleh generalisasi yang utuh.
35
C. Sumber Data
Yang dimkasud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh.
36
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain.
37
Adapun yang dijadikan data dalam penelitian ini adalah : 1.
Hasil wawancara terhadap guru mata pelajaran Sejarah tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam mata pelajaran Sejarah.
2. Hasil angket terhadap peserta didik tentang pelaksanaan Kurikulum 2013
dalam mata pelajaran Sejarah.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian ini maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
38
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru
35
Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 75.
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendek atan Prak tik , 2010, Jakarta : PT Rineka Cipta, hlm.172
37
Lofland dan Lofland, 1984 : 47, dalam Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2008, Bandung : PT Remaja Rosdakarya. hlm 157.
38
Ibid
yang mengampu mata pelajaran sejarah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai persepsi guru mengenai implementasi Kurkulum 2013 di SMK
Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta. Berikut adalah kisi-kisi wawancara guru:
Tabel 1. Kisi-kisi wawancara guru No
Kisi Kisi Pertayaan Indikator
Pertanyaan 1
perencanaan implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran sejarah
Pelatihan SDM Silabus dan RPP
Modul dan Sumber Evaluasi
2 langkah
langkah yang
dilaksanakan dalam
implementasi kurikulum 2013 3
perbedaan mendasar dari kurikulum 2013 dan kurikulum yg sebelumnya
Landasan Orientasi
Metode Pengelolaan
4 Efektivitas Kurikulum 2013 dalam pembelajaran
sejarah 5
kendala yang
terjadi ketika kurikulum 2013
diimplementasikan dalam mata pelajaran sejarah 6
solusi dari kendala yang telah ditemukan
2. Angket kuesioner
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan
petunjuk pengisiannya.
39
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.
40
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket semi terbuka dimana sudah disediakan pilihan
39
Wina Sanjaya, op.cit, hlm. 255
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RB, 2011, cetakan ke-14, Bandung : ALFABETA, hlm. 162