Masjid  SMK  Negeri  2  Depok  berdiri  di  sebelah  barat  ruang  guru  dan  ruang BK.  Masjid  selalu  dipakai  oleh  seluruh  warga  sekolah  untuk  melakukan
ibadah. 7
Ruang  Unit  Kesehatan  Sekolah  UKS Kondisi  ruang  UKS  cukup  baik  walaupun  tidak  begitu  besar.  Tujuan
diadakannya  UKS  adalah  untuk  memberikan  pelayanan  kesehatan  bagi siswa  yang  sakit  selama  mereka  berada di  sekolah.
8 Auditorium
9 Laboratorium
SMK  Negeri  2  Depok  memiliki  beberapa  laboratorium  yang  digunakan sebagai  penunjang  pembelajaran.
10 Showroom
11 Ruang  OSIS
12 Ruang  Media
13 Peralatan  Sekolah
Peralatan  menjadi  sangat  penting  karena  membantu  terlaksananya  proses belajar  mengaja  di  kelas.  Peralatan  yang  ada  di  SMK  Negeri  2  Depok
antara  lain: 1.
Papan tulis  Hitam  dan Putih 2.
Spidol  khusus  papan tulis  putih 3.
Penghapus  papan tulis 4.
Penggaris 5.
Meja gambar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Alat-alat  olahraga
7. Pesawat telepon
8. Meja dan kursi  untuk  belajar
B. Hasil Penelitian
1. Persepsi Guru
Persepsi  guru  terhadap  implementasi  Kurikulum  2013  di  SMK  Negeri  2 Depok  dibagi  ke  dalam  beberapa  kategori  sebagai  berikut  :  perencanaan
implementasi  kurikulum  2013  dalam    mata  pelajaran  sejarah,  langkah  langkah yang  dilaksanakan  dalam  implementasi  kurikulum    2013,  perbedaan
Kurikulum  2013  dan  kurikulum  yang  sebelumnya,  dan  Efektivitas  Kurikulum 2013 dalam  pembelajaran  sejarah.
a. Perencanaan   implementasi  Kurikulum  2013 dalam   mata pelajaran  sejarah
Berkaitan dengan
berubahnya kurikulum
dari KTSP
menjadi Kurikulum  2013,  guru  yang  mengampu  mata  pelajaran  sejarah  di  SMK
Negeri  2  Depok  mengaku  merasa  senang  dengan  berubahnya  kurikulum karena  bisa  bebas  bereksplorasi  dan  perubahan  kurikulum  tersebut  merupakan
jawaban  dari  masa  depan  peserta  didik.  Ibu  Nur  Haryanti  mengaku  merasa senang  dengan  berubahnya  kurikulum  karena  lebih  diberi  kebebasan,  namun
yang  tidak  menyenangkan  adalah  penilaian  didalam  Kurikulum  2013  yang rumit  CL.1.  Sementara  Ibu  Evi  Suryanti  berpendapat  bahwa  dengan
berubahnya  kurikulum  diharapkan  peserta  didik  memiliki  kompetensi  yang mampu  bersaing  di  dunia  kerja,  dan  pendidikan  CL.2.  Dilain  pihak  Ibu
Chatarina  menilai  bahwa  perubahan  kurikulum  adalah  hal  yang  baik,  dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berubahnya  kurikulum  diharapkan  peserta  didik  mampu  untuk  menjawab tantangan  masa  depan  CL.3.  Senada  dengan  tiga  guru  sebelumnya  Ibu  Tiara
menganggap  perubahan  kurikulum  adalah  hal  yang  sangat  baik,  asalkan semua  perubahan  itu  juga  dikikuti  dengan  perubahan  yang  baik  oleh  semua
yang  berkepentingan  dan berkaitan  dengan  kurikulum  CL.4. Berkaitan  dengan  harus  digantikannya  KTSP  dengan  Kurikulum  2013,
Ibu Nur
Haryanti mengatakan
bahwa Kurikulum
2013  merupakan pengembangan  dari  KTSP,  sehingga  ada  beberapa  penambahan  di  Kurikulum
2013,  contonya  seperti  penilaian  yang  menjadi  mengitu  kompleks  dan  rumit CL.1.  Sementara  Ibu  Evi  Suryanti  menilai  bahwa  KTSP  belum  mampu
untuk  memberikan  yang  lebih  kepada  peserta  didik,  dan  oleh  karena  itu  harus diganti  dengan  Kurikulum  2013 CL.2.
Dipihak  lain  Ibu  Chatarina  menilai  bahwa  pergantian  kurikulum  harus dilakukan  karena  merupakan  tuntutan  jaman.  Ibu  Chatarina  mengatakan
bahwa  dalam  KTSP  peserta  didik  tidak  mendapat  kesempatan  untuk bereksplor,  dalam  KTSP  juga  masih  bersifat  guru  oriented.  Kurikulum  2013
adalah  jawaban  untuk  menggali  kemampuan  peserta  didik,  dalam  Kurikulum 2013  terdapat  tahapan-tahapan  yang  mampu  menggali  kemampuan  peserta
didik.  Ibu  Chatarina  juga  menyatakan  bahwa  dalam  Kurikulum  2013  peserta didik  wajib  untuk  banyak  membaca,  dari  membaca  itu  maka  akan  muncul
why,  what,  dan  who  CL.3.  Sementara  itu  Ibu  Tiara  memberikan  pendapat yang  senada  dengan  Ibu  Chatarina  bahwa  kurikulum  itu  harus  diganti  karena
merupakan  tuntutan  jaman,  dan  untuk  menjawab  tantangan  masa  depan peserta didik  CL.4.
Selanjutnya menanggapi
tentang harapan
pemerintah dengan
berubahnya  kurikulum,  Ibu  Nur  Haryanti  mengatakan  bahwa  pemerintah sendiri  mau  mengeksplor,  dan  memberikan  kebebasan  kepada  peserta  didik
dan  guru  sesuai  dengan  kreatifitas  masing-masing  CL.1.  Sementara  ibu  Evi Suryanti  mengatakan  bahwa  pemerintah  mengharapkan  adanya  masyarakat
yang  lebih  maju,  maka  dari  itu  dilakukan  perubahan  dari  pendidikan  yaitu kurikulum
CL.2. Ibu
Chatarina mengatakan
bahwa pemerintah
mengharapkan  output  peserta  didik  yang  siap  untuk  bersaing  dalam  era globalisasi,  Beliau  juga  menyebutkan  beberapa  contoh  hal  yang  akan
dihadapi  seperti  pasar  bebas  ASIA,  ASIA  Pasific,  MEA,  APEC,  kemudian kemajuan  IPTEK  dan  tuntutan  lingkungan  CL.3.  Sementara  Ibu  Tiara
mengatakan  bahwa  prodak  atau  hasil  dari  pendidikan  itu  harus  terus berkembang,  jadi  dengan  berubahnya  kurikulum  pemerintah  ingin  memenuhi
kriteria  tuntutan  jaman,  pemerintah  ingin  menghasilkan  peserta  didik  yang terdidik  sesuai  dengan  kebutuhan  CL.4.
Pada  tahap  persiapan  berkaitan  dengan  pendidikan  dan  pelatihan  yang dilakasakan  baik  oleh  pemerintah  dan  pihak  sekolah  untuk  mempersiapakan
guru  dalam  melaksanakan  Kurikulum  2013.  Ibu  Nur  Haryanti  mengatakan bahwa  beliau  sering  mengikuti  diklat  baik  itu  tingkat  kabupaten  dan  sekolah,
namun  untuk  cukup  atau  tidaknya  beliau  tidak  mengetahuinya,  karena seorang  guru  harus  tetap  mengembangkan  diri  sesuai  dengan  tuntutan  CL.1.
Sementara  Ibu  Evi  Suryanti  mengatakan  bahwa  sudah  mendapatkan  diklat yang  cukup  CL.2.  Senada  dengan  Ibu  Nur  Haryanti  dan  Ibu  Evi  Suryanti,
Ibu  Chatarina  mengatkan  sudah  mendapatkan  diklat  yang  cukup,  baik  itu  dari pemerintah  dan  pihak  sekolah  CL.3.  Sementara  Ibu  Tiara  mengatakan
bahwa  dirinya  belum  mendapatkan  diklat  untuk  melaksanakan  Kurikulum 2013 CL.4.
Dalam  penyusunan  RPP  mata  pelajaran  sejarah  terdapat  perbedaan antara  Kurikulum  2013  dan  KTSP,  dalam  hal  ini  Ibu  Nur  Haryanti
mengatakan bahwa
penyusunan RPP
mata pelajaran
sejarah  harus menyesuaikan
silabus, indikator
dan tujuan
dari pemerintah.  Beliau
mengatakan  dalam  penyusunan  RPP  guru  boleh  menambah  indikator  dan tujuan,  namun  tidak  boleh  merubah  indikator  CL.1.  Sementara  Ibu  Evi
Suryanti  menjelaskan  lebih  rinci  dalam  penyusunan  RPP,  mulai  dari mengembangkan  KD,  SKL,  KI,  tujuan  pembelajaran,  materi,  kegiatan.  Dari
beberapa  tahapan  tersebut,  Ibu  Evi  Suryanti  menekankan  pada  proses pembelajaran  seperti  pengamatan,  mengumpulkan  data,  mendiskusikan,  dan
mempresentasikan  CL.2. Senada  dengan  Ibu  Nur  Haryanti,  Ibu  Chatarina  mengatakan  bahwa
dalam  penyusunan  RPP  guru  memiliki  buku  panduan,  jadi  guru  sejarah  tidak boleh  membuat  RPP  diluar  dari  pedoman.  Ibu  Chatarina  mengatakan  bahwa
didalam  buku  pedoman  tersebut  ada  KI,  KD,  dan  indikator.  Indikator  sendiri tidak  boleh  dirubah  kata  beliau,  namun  bisa  ditambah  asalkan  sesuai  dengan
rambu-rambu  CL.3.  Ibu  Tiara  sendiri  memiliki  pandangan  yang  sama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan  ibu  Chatarina  tentang  penyusunan  RPP,  Ibu  Tiara  mengatakan  bahwa penyusunan  RPP  harus  sesuai  dengan  rambu-rambu  buku  pedoman  yang
diberikan  oleh  pemerintah  CL.4. Berkaitan  dengan  modul  dan  sumber  untuk  menunjang  pembelajaran
sejarah  dengan  Kurikulum  2013,  Ibu  Nur  Haryanti  mengatakan  bahwa  modul sudah  memadai,  namun  beliau  masih  merasa  belum  cukup  untuk  materi
sehingga  beliau  masih  harus  mencari  dari  berbagai  sumber  lain  CL.1. Sementara  Ibu  Evi  Suryanti  mengatakan  bahwa  modul  dan  sumber  sudah
memadai  dan  sudah  disediakan  oleh  pemerintah.  Untuk  materi  pembelajaran sejarah  sendiri  beliau  tidak  mendapatkan  masalah  CL.2.
Dalam  hal  ini  Ibu  Chatarina  mengatakan  bahwa  untuk  pembelajaran sejarah  modul  dan  sumbernya  sudah  memadai,  seperti  buku  panduan  bagi
guru  dan  buku  khusus  untuk  peserta  didik.  Ibu  Chatarina  juga  mengatakan bahwa  selain  yang  disediakan  oleh  pemerintah  sudah  banyak  penerbit  yang
menyediakan  buku  sejarah  dengan  Kurikulum  2013,  bahkan  sudah  banyak LKS  denga  kurikulum  2013  yang  diterbitkan  oleh  beberapa  penerbit  CL.3.
Hampir  senada  dengan  tiga  guru  lainnya  Ibu  Tiara  juga  mengatakan  bahwa pedoman  pelaksanaan  Kurikulum  2013  sudah  memadai,  beliau  juga
mengatakan  bahwa  sudah  banyak  LKS  dengan  Kurikulum  2013  yang  beredar, dan  para  penerbit  tersebut  sudah  mempunyai  pedoman  sendiri  untuk
membuat  LKS  sehinggga  dapat  menunjang  pembelajaran  sejarah  dengan Kurikulum  2013 CL.4.