Pengertian Parafrasa Cara Membuat Parafrasa

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Jakarta masih menyukai koki impor. Padahal harga koki impor jauh lebih mahal dibandingkan koki lokal.” Sumber : Majalah Ikan+Mancing, Januari 2003

A. Pengertian Parafrasa

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, parafrasa adalah seperti berikut. 1 Pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi macam yang lain tanpa mengubah pengertiannya. 2 Penguraian kembali sebuah teks karangan dalam bentuk susunan kata-kata yang lain, dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi. Parafrasa mengandung arti pengungkapan kembali suatu tuturan atau karangan menjadi bentuk lain namun tidak mengubah pengertian awal. Parafrasa tampil dalam bentuk lain dari bentuk aslinya, misalnya sebuah wacana asli menjadi wacana yang lebih ringkas, bentuk puisi ke prosa, drama ke prosa, dan sebaliknya. Parafrasa cenderung diuraikan dengan menggunakan bahasa si pembuat parafrasa bukan diambil dari kalimat sumber aslinya apalagi membuat parafrasa secara lisan. Memparafrasakan suatu tuturan atau karangan secara lisan bisa dilakukan setelah mendengar tuturan lisan atau setelah membaca suatu naskah tulisan. Hal itu lazim dilakukan oleh orang yang sudah terbiasa membuat parafrasa. Untuk mereka yang baru dalam taraf belajar, langkah membuat parafrasa ialah dengan cara meringkasnya terlebih dahulu. Namun, harus diingat parafrasa disusun dengan bahasa sendiri, bukan dengan bahasa asli penulis.

B. Cara Membuat Parafrasa

Berikut adalah hal yang perlu dilakukan untuk membuat parafrasa dari sebuah bacaan. 1 Bacalah naskah yang akan diparafrasakan sampai selesai untuk memperoleh gambaran umum isi bacaantulisan. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI 2 Bacalah naskah sekali lagi dengan memberi tanda pada bagian-bagian penting dan kata-kata kunci yang terdapat pada bacaan. 3 Catatlah kalimat inti dan kata-kata kunci secara berurut. 4 Kembangkan kalimat inti dan kata-kata kunci menjadi gagasan pokok yang sesuai dengan topik bacaan. 5 Uraikan kembali gagasan pokok menjadi paragraf yang singkat dengan bahasa sendiri. Agar lebih jelas perhatikanlah contoh di bawah ini. Wacana asli Masalah-masalah yang dihadapi di bidang pendidikan pada saat akan dimulainya pelaksanaan Repelita I adalah sangat berat dan mendesak. Di bidang kurikulum terasa sekali kebutuhan akan pembaharuan agar sistem pendidikan dapat memenuhi tuntutan pembangunan dan kemajuan. Di samping itu, terdapat ketidakseimbangan baik di antara berbagai tingkat pendidikan vertikal maupun di antara berbagai jenis pendidikan. Jumlah anak yang tidak tertampung di sekolah jauh lebih besar daripada jumlah anak yang bersekolah. Demikian pula jumlah anak yang putus sekolah drop out adalah jauh lebih besar daripada mereka yang berhasil menyelesaikan suatu tahap pendidikan. Sementara itu, tenaga-tenaga yang bekerja di bidang pendidikan baik teknis maupun administratif sangat kurang jumlahnya. Di samping itu, mutu keahlian tenaga-tenaga tersebut perlu ditingkatkan. Prasarana pendidikan seperti gedung dan ruang sekolah sangat tidak mencukupi . Buku-buku sangat sedikit jumlahnya. Kecuali itu, sedikit sekali sekolah-sekolah yang mempunyai perpustakaan, alat-alat peraga ataupun laboratorium dan tempat praktik. Akhirnya, organisasi dan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan di pusat maupun di daerah belum mencerminkan kerja sama yang serasi. Demikian pula belum ada sistem informasi pendidikan untuk keperluan perencanaan yang terarah. Wacana di atas dapat diparafrasakan sebagai berikut. Banyak masalah berat yang dihadapi pada awal Repelita I: masalah kurikulum, ketidak-seimbangan tingkat dan jenis pendidikan; penampungan murid dan masalah putus sekolah; kekurangan tenaga pendidikan, kurangnya mutu keahlian dan fasilitas; kurangnya kerja sama dan tiada sistem informasi. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Membuat parafrasa lisan berarti uraian tertulis yang telah dibaca atau yang telah didengar, diungkapkan kembali secara lisan dengan kalimat sendiri dengan menerapkan teknik membuat parafrasa sama seperti di atas. Teknik membuat parafrasa lisan adalah seperti berikut. 1 Membaca informasi secara cermat. 2 Memahami isi informasi secara umum. 3 Menulis inti atau pokok informasi dengan kalimat sendiri. 4 Mencatat kalimat pokok atau inti secara urut. 5 Mengembangkan kalimat inti atau kata-kata kunci menjadi pokok- pokok pikiran yang sesuai dengan tematopik informasi sumber. 6 Menyampaikan atau menguraikan secara lisan pokok pikiran tersebut dengan menggunakan kata atau kalimat sendiri. 7 Jika kesulitan menguraikannya, hal di bawah ini dapat membantu: a Gunakan kata-kata yang bersinonim dengan kata aslinya. b Gunakan ungkapan yang sepadan jika terdapat ungkapan untuk membedakan dengan uraian aslinya. c Ubahlah kalimat langsung menjadi tidak langsung atau kalimat aktif menjadi pasif. d Jika berbentuk narasi, bisa menggunakan kata ganti orang ketiga.

C. Memparafrasakan Puisi Menjadi Prosa