Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
air. Usahakan jangan sampai air menggenangi pangkal batang. Sebab, pangkal batang peka terhadap genangan air, dan bisa mematikan.
Langkah terakhir, letakkan buah naga di pot di lokasi yang mendapat sinar matahari, terutama pada pagi hari. Tak lama, Anda pun akan menikmati
indahnya tabulampot buah naga. Mungkin itu yang membuatnya jadi makin dicari orang.
Sumber : Tunas, Edisi 05, 17-30 November 2007
A. Pengertian Wacana
Wacana berasal dari bahasa Inggris discourse, yang artinya antara
lain ”Kemampuan untuk maju menurut urutan-urutan yang teratur dan semestinya.” Pengertian lain, yaitu ”Komunikasi buah pikiran, baik lisan
maupun tulisan, yang resmi dan teratur.” Jadi, wacana dapat diartikan adalah sebuah tulisan yang teratur menurut urut-urutan yang semestinya
atau logis. Dalam wacan,a setiap unsurnya harus memiliki kesatuan dan kepaduan.
Setiap wacana memiliki tema sebab tema merupakan hal yang diceritakan atau diuraikan sepanjang isi wacana. Tema menjadi acuan atau
ruang lingkup agar isi wacana teratur, terarah dan tidak menyimpang ke mana-mana. Sebelum menulis wacana, seseorang harus terlebih dahulu
menentukan tema, setelah itu baru tujuan. Tujuan ini berkaitan dengan bentuk atau model isi wacana. Tema wacana akan diungkapkan dalam corak
atau jenis tulisan seperti apa itu bergantung pada tujuan dan keinginan si penulis. Setelah menetapkan tujuan, penulis akan membuat kerangka
karangan yang terdiri atas topik-topik yang merupakan penjabaran dari tema. Topik-topik itu disusun secara sistematis. Hal itu dibuat sebagai
pedoman agar karangan dapat terarah dengan memperlihatkan pembagian unsur-unsur karangan yang berkaitan dengan tema. Dengan itu, penulis
dapat mengadakan berbagai perubahan susunan menuju ke pola yang sempurna. Membuat kerangka karangan sangat dianjurkan sebelum
penulisan, terutama bagi pengarang pemula.
Kerangka karangan bermanfaat sebagai berikut. 1. Pedoman agar penulisan dapat teratur dan terarah.
2. Penggambaran pola susunan dan kaitan antara ide-ide pokoktopik. 3. Membantu pengarang melihat adanya pokok bahasan yang
menyimpang dari topik dan adanya ide pokok yang sama.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
4. Menjadi gambaran secara umum struktur ide karangan sehingga membantu pengumpulan bahan-bahan pustaka yang diperlukan.
Agar penyusunan kerangka karangan dapat efektif menjadi acuan pembuatan karangan, langkah yang mesti ditempuh oleh pengarang untuk
menyusun kerangka karangan adalah seperti berikut. 1 Menentukan tematopik karangan
2 Menjabarkan tema ke dalam topik-topiksubtema 3 Mengembangkan topik-topik menjadi subtopik
4 Menginvestaris sub-sub topik 5 Menyeleksi topik dan sub-subtopik yang cocok
6 Menentukan pola pengembangan karangan
Kerangka karangan dapat ditulis dalam dua bentuk, berikut. 1. Kerangka kalimat, ialah kerangka karangan yang disusun dalam bentuk
kalimat-kalimat lengkap yang menjabarkan ide-ide pokok karangan. 2. Kerangka topik, ialah kerangka karangan yang dituangkan dalam
bentuk frasa dan klausa sehingga tampak lebih praktis. Penyusunan kerangka karangan dapat berbentuk kalimat dan frasa
atau klausa sekaligus, meskipun yang lebih banyak digunakan adalah kerangka topik. Berikut contoh kedua bentuk penyusunan kerangka
karangan tersebut.
Contoh kerangka kalimat:
Membuka usaha warnet di tengah perkembangan teknologi informasi. 1. Masuknya ajaran komputer di sekolah-sekolah menambah pengetahuan
tentang teknologi informasi. 2. Perkembangan sarana komputer menjadi sarana jaringan informasi
melalui internet. 3. Penggunaan internet menjadi kebutuhan remaja dan anak sekolah.
4. Memanfaatkan minat remaja dan anak sekolah dengan membuka warnet.
Contoh kerangka topik
Antisipasi lonjakan arus mudik lebaran : 1. Jumlah Pemudik Lebaran
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI
a. perkiraan lonjakan jumlah pemudik b. sarana angkutan yang dipersiapkan
c. sarana angkutan yang diandalkan
2. Pengaturan jalur Jakarta-Surabaya a. jalur utara
b. jalur selatan c. kemacetan lalu lintas dan usaha pencegahannya
3. Petunjuk pemanfaatan jalur a. dari DLLAJR
b. dari instansi terkait
B. Jenis-Jenis Wacana