Menggunakan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang santun dalam Berkomunikasi Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi

Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Berbagai kain asli Indonesia turut tampil seperti kain tenun Bali, tenun Sulawesi Selatan, kain tenun Lampung, batik Palembang, dan tenun ikat Ende Flores hadir dalam padu padan ini. Tak ketinggalan kain batik rancangan dari Keraton Solo tampil dalam pergelaran ini di antaranya motif parang karya KPH Sawonggaling, koleksi batik antik HRB. Padu padan tersebut juga diperindah balutan selendang dari beberapa pulau yang ada di Indonesia, seperti selendang berbahan kain songket tiga negeri dari Palembang, selendang jepri yang biasa digunakan masyarakat Jambi, Palembang, dan Padang, serta selendang lokcan yang juga berasal dari Pulau Sumatra. Uniknya, konsep padu padan ini juga berlaku pada paduan busana dua potong plus selendang yang berasal dari tiga pulau yang berbeda. Meski belum pernah dipopulerkan sebelumnya dan masih terasa asing, HRB berharap pergelaran ini bisa memperkenalkan budaya dan melestarikan tanpa harus jauh meninggalkan pakem. Sumber : Republika, 10 Juni 2007

A. Menggunakan Kata, Bentukan kata, serta Kalimat yang santun dalam Berkomunikasi

Dalam berkomunikasi yang baik seseorang dituntut untuk mempertimbangkan situasi berbicara. Pertimbangan ini memunculkan bentuk ragam berbahasa. Situasi resmi tentu berbeda dengan situasi tidak resmi. Pembicaraan pada situasi resmi cenderung menggunakan kata, bentukan kata, serta ungkapan yang baku. Berbeda dengan ragam tidak resmi yang digunakan saat santai, saat bergaul, dan dalam suasana akrab konsultatif tidaklah harus menggunakan bentukan kata dan susunan kalimat yang baku. Perhatikan contoh berikut 1. Terima kasih saya ucapkan atas kehadiran Bapak dan Ibu sekalian di tempat ini dalam rangka memenuhi undangan kami 2. Makasih, ya, atas kedatangan kamu semua pada perayaan hari ulang tahunku 3. Thanks berat, ye Akhirnya, lu pada dateng juga ke sini tuk menuhin undangan gue. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI Kalimat nomor satu sangat berbeda dengan nomor dua dan tiga, baik pada tataran pilihan kata, bentukan kata maupun susunan gramatikal kalimatnya. Kalimat nomor satu digunakan dalam situasi resmi, sedang- kan kalimat kedua dan ketiga dalam bentuk situasi umum atau akrab. Pada situasi santai atau akrab, seseorang lebih bebas memilih kata dan bentukannya daripada saat situasi resmi atau formal. Berkomunikasi dalam kondisi dan situasi apa pun, yang terpenting adalah bisa menciptakan komunikasi yang efektif dan lancar. Untuk mencapai komunikasi yang efektif proses penyampaian dan etika berbahasa yang santun tetap harus diperhatikan. Kata-kata kasar sebaiknya dihindari. Selain kurang pantas, kata-kata kasar juga menyinggung pera- saan orang lain. Di samping itu, dalam situasi komunikasi yang terdiri atas dua atau lebih orang, sikap saling menghargai dan menerapkan pola gilir dengan memberikan kesempatan berbicara akan menciptakan kelancaran serta suasana yang lebih nyaman.

B. Memahami Pola Gilir dalam Berkomunikasi

Pemahaman terhadap pola gilir sangat penting dalam keberhasilan berkomunikasi. Komunikasi harus berjalan dua arah ada yang men- dengarkan dan ada yang berbicara. Dengan adanya pola gilir diharapkan komunikasi akan seimbang dan berjalan lancar karena adanya proses pergantian bicara sesuai topik pembicaraan atau sesuai keperluan. Beberapa sikap yang harus dimiliki ketika menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi antara lain seperti berikut 1. Menghargai mitra bicara. Dalam kegiatan berkomunikasi, kita tidak boleh meremehkan lawan bicara, bagaimanapun keadaan lawan bicara tetap kita hormati dan hargai. 2. Peka terhadap kesempatan Dalam kegiatan berkomunikasi secara lisan, sering terjadi dominasi satu pihak saat bicara terhadap pihak lain. Kita harus sadar dan mengetahui kapan saatnya kita bicara dan kapan saatnya kita diam untuk mendengarkan sehingga proses komunikasi berlangsung lancar dan nyaman. Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa Indonesia SMKMAK Setara Tingkat Madya Kelas XI 3. Sadar akan relevansi pembicaraan. Komunikasi berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan jika pembicaraan sesuai dengan permasalahan sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan lancar. 4. Memilih kata yang tepat Memilih dan menggunakan kata bentukan kata dan ungkapan yang santun sesuai dengan situasi komunikasi, demi kelangsungan dan kenyamanan komunikasi. Berkomunikasi dalam kondisi dan situasi apa pun tetap memperhatikan etika berbahasa yang santun hindari kata-kata kasar, kurang pantas yang dapat menyinggung perasaan pihak yang diajak bicara.

C. Penerapan Pola Gilir dalam Berbagai situasi