Volume Lalu Lintas Tingkat Pelayanan Jalan

18 Tingkat pelayanan jalan ditentukan dalam suatu skala interval yang terdiri dari 6 enam tingkat. Tingkat –tingkat ini dinyatakan dengan huruf A yang merupakan tingkat pelayanan tertinggi sampai F yang merupakan tingkat pelayanan paling rendah. Apabila volume lalu lintas meningkat, maka tingkat pelayanan jalan menurun karena kondisi lalu lintas yang memburuk akibat interaksi dari faktor –faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan. Adapun faktor –faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan, antara lain :  Volume  Kapasitas  Kecepatan Hubungan antara tingkat pelayanan jalan, karakteristik arus lalu lintas dan rasio volume terhadap kapasitas Rasio VC adalah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.9 di bawah ini. Tabel 2.9 Hubungan Antara Tingkat Pelayanan Jalan, Karakteristik Arus Lalu Lintas Dan Rasio Volume Terhadap Kapasitas Rasio VC Sumber :TRB 1994 Tingkat pelayanan jalan tidak hanya dapat dilihat dari perbandingan rasio VC, namun juga tergantung dari besarnya kecepatan operasi pada suatu ruas jalan.Kecepatan operasi dapat diketahui dari survei langsung di lapangan. Apabila kecepatan operasi telah didapat, maka akan dapat dibandingkan dengan kecepatan Tingkat Pelayanan Kondisi Lapangan Rasio VC A Arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa tundaan 0.00 – 0.20 B Arus stabil,kecepatan mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan 0.21 – 0.44 C Arus stabil tetapi kecepatan bergerak dan gerak kendaraan dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan 0.45 – 0.74 D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan oleh kondisi lalu lintas, rasio V C masih bisa ditoleransi 0.75 – 0.84 E Volume lalu lintas mendekati kapasitas, arus tidak stabil, kecepatan kadang terhenti 0.85 – 1.00 F Arus lalu lintas macet, kecepatan rendah, antrian panjang, serta hambatan atau tundaan besar - 19 optimum kecepatan yang dipilih pengemudi pada saat kondisi tertentu. Untuk lebih kelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1.Tingkat Pelayanan Berdasarkan Volume Dengan Kapasitas Yang Dibandingkan Dengan Kecepatan Operasi Sumber : Tamin 2000

2.7 Kecepatan Tempuh

Kecepatan adalah jarak yang ditempuh dalam satuan waktu, atau nilai perubahan jarak terhadap waktu.Kecepatan dipakai sebagai pengukur kualitas perjalanan bagi pengemudi.Departemen PU,1997. Dalam Departemen PU 1997, digunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan, karena mudah dimengerti dan diukur dan merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakaian jalan dalam analisa ekonomi. Kecepatan tempuh didefinisikan dalam manual ini sebagai perbandingan antara panjang jalan dengan waktu tempuh, yang dirumuskan sebagai berikut : TT L V  2.3 Dimana : V = Kecepatan rata-rata kmjam L = Panjang segmen km 20 TT = Waktu tempuh rata-rata sepanjang segmen jam

2.8 Kecepatan Arus Bebas

Kecepatan arus bebas FV dapat didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lainnya di jalan. Kecepatan arus bebas kendaraan ringan dapat digunakan sebagai ukuran utama kinerja segmen jalan pada saat arus sama dengan nol. Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas adalah sebagai berikut, Departemen PU, 1997 : FV = FVo + FVw x FFVsf x FFVcs 2.4 Dimana : FV = kecepatan arus bebas kendaraan ringan sesungguhnya kmjam. FVo = kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan kmjam. FVw = penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif kmjam. FFVsf = faktor penyesuaian kondisi hambatan samping. FFVcs = faktor penyesuaian ukuran kota.

2.8.1 Kecepatan Arus Bebas Dasar FVo

Penentuan kecepatan arus bebas dasar untuk kendaraan dan untuk jalan delapan lajur dapat dianggap sama dengan enam lajur seperti pada Tabel 2.10. Tabel 2.10Kecepatan Arus Bebas Dasar Untuk Jalan Perkotaan FVo Tipe jalan Kecepatan Arus Bebas Dasar Fvo km jam Kendaraan ringan LV Kendaraan berat HV Sepeda Motor MC Semua kendaraan rata –rata Enam lajur terbagi 62 D atauTiga lajur satu arah 31 61 52 48 57 Empat Lajur terbagi 42 D atau Dua Lajur Satu arah 21 57 50 47 55 Empat lajur tak terbagi 42 UD 53 46 43 51 Dua Lajur Tak terbagi 44 40 40 42 Sumber :Departemen PU 1997