Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi
obyeknya harus diukur jumlah rupiahnya kosnya dan dicatat dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiahnya akan mempengaruhi atau
tercermin dalam laporan keuangan yang dihasilkan Suwardjono : 2002, 18 . Untuk suatu unit organisasi berupa perusahaan, transaksi keuangan
dapat digolongkan menjadi transaksi eksternal dan transaksi internal. Transaksi eksternal adalah transaksi yang terjadi antara perusahan dengan
pihak luar perusahaan termasuk pemilik yang dianggap pihak luar . Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi dalam unit perusahaan.
Ditinjau dari kegiatan yang dilakukan oleh manajemen suatu transaksi keuangan sering dibedakan menjadi transaksi operasi dan transaksi modal.
Transaki operasi adalah semua transaksi yang berkaitan dengan penggunaan sumber ekonomik perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Transaksi modal dalam arti luas adalah semua transaksi yang berkaitan dengan pemerolehan dana untuk membiayai kegiatan oleh
karena itu sering disebut juga transaksi pendanaan . Dalam arti sempit, transaksi modal adalah semua transaksi yang terjadi antara perusahaan
dengan pemilik pemegang saham , Suwardjono, 2002 : 18
Pemrosesan data keuangan ini menyangkut berbagai tindakan dan kegiatan untuk memperlakukan suatu transaksi tertentu. Mengidentifikasi
berarti mengenali suatu obyek transaksi dan menentukan apakah obyek tersebut memenuhi kriteria untuk diukur dan dimasukkan dalam laporan
keuangan. Mengukur berarti menentukan jumlah rupiah kos suatu
obyek agar jumlah rupiah tersebut dapat diolah lebih lanjut. Mencatat atau mengakui
berarti memasukkan angka hasil pengukuran kos kedalam sistem akuntansi sehingga kos tersebut terefleksi atau termuat dalam
laporan keuangan. Mengklasifikasi berarti memasukkan jumlah rupiah kedalam kategori yang telah ditentukan. Mengalokasi berarti memecahkan
kesatuan kos menjadi beberapa bagian berdasarkan wadah atau obyek tertentu. Meringkas berarti menggabungkan berbagai jumlah rupiah dari
berbagai kategori atau golongan khusus kedalam golongan yang lebih umum. Menyajikan berarti meuat jumlah rupiah kos hasil penggolongan
kedalam laporan dengan format dan susunan yang telah ditentukan Suwardjono, 2002: 18-19 .
2. Konsep Jurnal Penyesuaian Penyesuaian adalah tindakan untuk menyamakan informasi
menurut bagian pembukuan dengan keadaan sebenarnya. Yang harus disesuaikan adalah catatan yang harus dibuat oleh bagian pembukuan
Rosadani Purba ,1994 : 2 . Menurut Rosadani Purba 1994: 3 ada berbagai item yang
memerlukan penyesuaian agar laporan keuangan dapat disajikan secara wajar. Item-item tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pos Transitoris Deferral item yang terdiri dari : a. Beban dibayar dimuka prepaid expenses .
b. Pendapatan diterima dim uka Unearned revenue 2. Pos Antisipasi Accual item yang terdiri dari :
a. Beban yang masih harus dibayar Accrued revenue payable b. Pendapatan yang masih harus diterima Accrued revenue
receivable 3. Beban Kerugian Piutang :
a. Metode penghapusan langsung Direct write off method b. Metode cadangan Allowance method
4. Pemakaian Supplies Supplies used 5. Penyusutan Harta Tetap Depreciation of fexed asset
6. Koreksi Kesalahan Correction error 7. Kas di Bank Cash in bank
8. Persediaan Barang Dagangan Merchandise inventory . Menurut Yoga Firdaus, dkk 2003: 128-138 untuk akuntansi
SMA kelas dua akun-akun yang perlu mendapat penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah:
1. Perlengkapan Perlengkapan merupakan harta yang dimiliki perusahaan untuk
masa penggunaan kurang dari satu tahun. Karena pada saat penggunaan perlengkapan tersebut tidak dilakukan pencatatan, maka
nilai persediaan perlengkapan pada akhir periode masih tercantum dalam neraca saldo sebesar nilai belinya. Untuk itu perlu dilakukan
penyesuaian agar saldo akun perlengkapan dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya
2. Beban di Bayar Muka
Bila perusahaan melakukan pembayaran terlebih dahulu untuk suatu beban, dan pembayaran tersebut melebihi satu periode akuntansi,
maka perlu dilakukan jurnal penyesuaian agar dapat diketahui beban yang sebenarnya terjadi.
3. Pendapatan Diterima di Muka Apabila suatu perusahaan belum menyelasaikan pekerjaan yang
dipesan tetapi telah menerima pembayaran atas pesanan tersebut. 4. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar merupakan beban yang telah terjadi tetapi sampai akhir periode akuntansi belum dibayar.
5. Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva tetap adalah aktiva yang digunakan dalam perusahaan lebih
dari satu periode akuntansi. Karena aktiva digunakan lebih dari satu periode akuntansi maka aktiva tersebut mengalami penurunan nilai
sampai batas umur ekonomisnya. Penurunan ini dalam naraca dicatat pada akun akumulasi penyusutan, yang saldonya dari tahun ke tahun
bertambah. Menurut Haryono Jusup 2001 : 180 , tujuan dari proses
penyesuaian ini adalah : a. Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan
rekening-rekening utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnua pada akhir periode.
b. Agar setiap rekening nominal rekening-rekening pendapatan dan rekening-rekening biaya menunjukkan pendapat dan biaya yang
seharusnya diakui dalam satu periode. 3. Konsep Neraca Lajur
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom berlajur-lajur yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan
pada saat pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis Haryono Jusup, 2001: 232 . Menurut Haryono
Jusup 2001: 232 , tujuan pembuatan neraca lajur adalah : 1. Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan.
2. Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian, sehingga memperoleh persiapan sebelum disusun
laporan keuangan yang formal. 3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan
dalam membuat jurnal penyesuaian. Proses penyusunan neraca lajur Haryono Jusup, 2001: 234-242 :
a. Memasukkan saldo-saldo rekening buku besar kedalam kolom neraca saldo pada formulir neraca lajur.
b. Memasukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian kedalam kolom “ penyesuaian “
c. Mengisi kolom-kolom neraca saldo setelah disesuaikan. d. Memindahkan jumlah-jumlah kedalam kolom-kolom neraca saldo
setelah disesuaikan kedalam kolom rugi dan laba atau kolom naraca.
e. Menjumlahkan kolom-kolom rugi-laba dan kolom=kolom neraca, memasukkan kolom “laba bersih” atau “rugi bersih” sebagai angka
pengimbang kedalam kedua pasang kolom di atas dan sekali lagi menjumlahkan kolom-kolom tersebut.
4. Konsep Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan pertanggungjawaban manajemen
atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya, kepada pihak-pihak luar perusahaan, pemilik perusahaan,
pemerintah, kreditur dan kepada pihak lainnya. Laporan keuangan pada hakekatnya bersifat umum, dalam arti bahwa laporan keuangan yang
ditujukan untuk berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Budi Raharja, 1994 : 1
Dari laporan keuangan akan terlihat bagaimana perkembangan perusahaan selama periode akuntansi yang bersangkutan dan bagaimana
bila dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Dengan demikian akan tampak perkembangan dari tahun ke tahun dan kondisi keuangan
dapat diketahui dengan tepat, baik kekayaan maupun kewajibannya. Menurut Kieso laporan keuangan yang sering disajikan adalah :
1. Neraca Suatu daftar aktiva, kewajiban, dan modal pemilik perusahaan pada
tanggal tertentu, yang biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun.
2. Perhitungan laba rugi Ikhtisar dari pendapatan dan beban dari sebuah perusahaan pada
periode tertentu, misalnya sebulan atau setahun. 3. Laporan arus kas
Ikhtisar penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha untuk suatu peiode waktu tertentu, seperti sebulan atau setahun.
4. Ikhtisar perubahan nodal pemilik suatu perusahaan yang telah terjadi dalam suatu periode tertentu, misalnya bulan atau tahun.
Dua jenis laporan keuangan utama yang umumnya dibuat setiap oleh perusahaan adalah: neraca dan laporan rugi laba dan biasanya
dengan laporan perubahan modal , yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut: Dwi Praswato D, 1995: 16
1. Neraca Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi
keuangan aktiva ,kewajiban, modal perusahaan pada saat tertentu.
2. Laporan rugi laba Laporan keuanga n yang memberikan informasi mengenai kemampuan
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba kinerja selam periode tertentu.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yamg menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen, atau pertanggungjawaban mamajemen atas semberdaya yang
dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapa t membuat keputusan ekonomi; keputusan ini mungkin mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual investasi
mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
Secara ringkas, tujuan dari pelaporan keuangan tersebut adalah untuk memberikan : 1 informasi yang berguna dalam keputusan investasi
dan kredit, 2 informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas, dan 3 informasi mengenai sumberdaya perusahaan, klaim pada
sumberdaya itu, dan perubahan dalam sumberdaya tersebut. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan
informsi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi.