terjadi. Selain itu, sinar ultraviolet hanya mampu mematikan bentuk fertilisasi bakteri dan jamur, bukan bentuk spora Katuuk, 1989.
6. Penanaman eksplan
Penanaman eksplan dilakukan di dalam laminar air flow LAF dengan kondisi aseptis. Sebelum bekerja di dalam LAF, semua perhiasan
tangan harus dilepas dan tangan dibasuh dengan alkohol 70. Saat menanam eksplan, pekerja harus menggunakan masker penutup mulut dan hidung
Hendaryono dan Wijayani, 1994. Eksplan ditanam ke dalam media dengan sedikit ditekan agar eksplan
bersinggungan dengan media. Selanjutnya wadah ditutup dengan alumunium foil atau parafin untuk mencegah penguapan. Media yang berisi eksplan
diinkubasikan dalam ruangan dengan suhu 25 ˚C Dixon, 1985.
7. Subkultur
Subkultur adalah usaha untuk mengganti media tanam kultur jaringan dengan media yang baru, sehingga kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan kalus
dapat terpenuhi Hendaryono dan Wijayani, 1994. Subkultur pada media padat dilakukan dengan meletakkan kalus yang
sudah terbentuk di atas cawan petri dan membelah-belahnya lagi menjadi bagian-bagian kecil dengan menggunakan skalpel dan pinset. Potongan-
potongan kalus tersebut segera dimasukkan kembali ke dalam wadah yang berisi media baru dengan komposisi media yang sama dengan media lama dan
diinkubasikan kembali. Seluruh proses ini dilakukan dalam kondisi aseptis Hendaryono dan Wijayani, 1994.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Pertumbuhan kalus
Ada 3 tahapan perkembangan dan pertumbuhan kalus, mulai dari waktu subkultur atau penaburan inokulum, yaitu induksi pembelahan sel,
pembelahan sel aktif dan tahap pembelahan sel lambat atau sel berhenti membelah. Laju pertumbuhan kalus umumnya ditetapkan secara kuantitatif
dengan parameter indeks pertumbuhan bobot kalus basah. Pertambahan bobot kalus basah merupakan selisih antara bobot kalus basah pada periode tertentu
dikurangi bobot kalus mula-mula atau bobot inokulum. Selanjutnya dari kurva pertumbuhan kalus yang menyatakan hubungan antara pertumbuhan bobot
kalus basah dengan umur dapat diketahui fase-fase pertumbuhan kalus antara lain:
a. Fase lag, yaitu fase belum terjadinya pertumbuhan secara nyata, keadaan
ini terjadi selama beberapa waktu setelah kalus disubkultur, serta merupakan waktu adaptasi kalus dengan media yang baru. Pada fase ini
pertambahan bobot kalus hanya sedikit dan terlihat hampir mendatar pada kurva.
b. Fase eksponensial, yaitu fase mulai terjadinya pertumbuhan kalus.
Pertambahan bobot kalus mulai terlihat nyata dan diikuti fase linier dimana pertumbuhan kalus terus menaik secara eksponensial seperti garis
lurus ke atas dan berhenti. c.
Fase stasioner, yaitu fase saat pertumbuhan kalus sama dengan kematian sel-sel kalus. Pada fase ini, kalus tidak dapat bertahan hidup dalam waktu
yang lama. Sel-sel mulai mati, media pertumbuhan kelebihan muatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nutrien telah habis digunakan, sehingga kematian sel menjadi lebih cepat George dan Sherrington, 1984.
C. Glikosida Jantung