nutrien telah habis digunakan, sehingga kematian sel menjadi lebih cepat George dan Sherrington, 1984.
C. Glikosida Jantung
Glikosida jantung banyak ditemukan dalam keluarga tumbuhan yang tidak berkaitan satu sama lain seperti Apocynaceae, Liliaceae, Moraceae, dan
Ranunculaceae Robinson, 1995; juga banyak ditemukan pada anggota suku Scrophulariaceae, Digitalis, Nerium, Asclepiadaceae, dan Asclepis Harborne,
1987. Tumbuhan yang mengandung senyawa ini biasanya digunakan sebagai racun panah dan siksaan pada zaman prasejarah. Contoh glikosida yang
bermanfaat dalam pengobatan misalnya glisirizin, glikosida asam gliserisat, yang terkandung dalam akar Glycyrrhiza glabra sebagai komponen aktif
utama Robinson, 1995. Sumber utama kardenolida ialah genus Digitalis dan Strophantus.
Digitalis mempunyai efek langsung pada jantung yaitu memberi kekuatan bila jantung melemah. Glikosida jantung biasanya mempunyai sifat peluruh air
seni diuretik yang berakibat menurunkan tekanan darah dan mengobati bengkak. Keberadaan senyawa ini dalam tumbuhan mungkin memberi
perlindungan kepada tumbuhan tersebut dari gangguan beberapa serangga Robinson, 1995.
Isolasi glikosida jantung murni dalam tanaman sulit dilakukan karena glikosida jantung merupakan suatu glikosida yang memiliki kepolaran yang
tinggi. Berdasarkan polaritasnya, glikosida jantung dapat diekstrak dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan pelarut yang polar antara lain: etanol, etil asetat, campuran etanol dan air serta campuran etanol dan kloroform Samuelsson, 1999.
Glikosida jantung diklasifikasikan sebagai steroid sterol, karena memiliki inti cyclopentanoperhydrophenanthrene, sebuah cincin lakton
α-β yang tidak jenuh dengan sisi 5 atau 6 pada C
17
, sebuah β-oriented hydroxyl
pada C
14
, sebuah penggabungan cis dari cincin C dan D pada C
13
-C
14
dan tambahan satu atau lebih gula pada C
3
, biasanya deoksiheksometilosa. Cincin lakton tidak jenuh bersisi 5 pentagonal pada C
17
menggolongkan glikosida tersebut sebagai kardenolida, sedangkan cincin lakton tidak jenuh bersisi 6
heksagonal pada posisi yang sama menggolongkan glikosida tersebut sebagai bufadienolida Farnsworth, 1966.
H H
H OH
CH
3
CH
3
HO O
O
H O
O
H H
OH CH
3
CH
3
HO
bufadienolida kardenolida
Gambar 1. Struktur dasar bufadienolida dan kardenolida
Identifikasi glikosida jantung dapat dilakukan dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis KLT secara kualitatif. Reaksi identifikasi terhadap
glikosida jantung dapat dilakukan menggunakan uji dengan pereaksi Baljet 2,4,6-trinitrophenol, uji dengan pereaksi Kedde 3,5-dinitrobenzoic acid, uji
dengan pereaksi Raymond m-dinitrobenzene, uji dengan pereaksi Legal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sodium nitroprusside dimana pereaksi tersebut akan bereaksi dengan grup metilen aktif yang ditemukan dalam cincin lakton tidak jenuh. Pereaksi ini
akan memberikan warna oranye, ungu, biru, dan violet, yang menunjukkan adanya glikosida jantung Farnsworth, 1966.
D. Kromatografi Lapis Tipis