Jika terlalu basa ditambahkan HCl 1 N dan jika terlalu asam ditambahkan larutan KOH 1 N. Selanjutnya media dituang ke dalam botol kultur dengan
ketebalan media kurang lebih 1 cm. Botol yang berisi media kemudian ditutup menggunakan alumunium foil dan disterilisasi dengan autoklaf pada suhu
121 C selama 15 menit. Media yang aman digunakan adalah media yang
telah disimpan dalam inkubator selama kurang lebih 1 minggu dan tidak tampak adanya pertumbuhan mikroorganisme kontaminan seperti jamur dan
bakteri. 4. Sterilisasi alat dan ruangan
a. Sterilisasi alat
Erlenmeyer yang berisi akuades dan gelas piala kosong ditutup dengan alumuniumfoil. Cawan petri diisi kertas saring, skalpel, pinset yang
dibungkus dengan kertas payung semuanya dimasukkan dalam autoklaf dan disterilkan pada temperatur 121
˚C selama 20 menit. b. Sterilisasi ruangan
Dinding- dinding ruangan penanaman eksplan dan Laminar Air Flow LAF disterilkan dengan menggunakan alkohol 70 . Selanjutnya lampu
UV, baik yang ada di ruangan maupun di LAF, dinyalakan selama ± 1 jam.
5. Sterilisasi dan penanaman eksplan
a. Sterilisasi eksplan
Sebelum dimasukkan ke dalam LAF, eksplan berupa daun yang diambil dari tanaman induk dicuci di bawah air keran yang mengalir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan diberi sedikit detergen untuk membersihkan kotoran yang melekat di permukaan terluar eksplan. Di dalam LAF eksplan juga disterilkan
dengan direndam-dikocok dalam larutan hipoklorit-Tween-80 selama 5 menit. Eksplan dibilas dengan air steril air yang sudah disterilisasi dengan
autoklaf hingga tidak berbusa lagi kira-kira 3 kali pencucian. Eksplan yang sudah dibilas dengan air steril ini sudah siap untuk ditanam.
b. Penanaman eksplan
Eksplan dipotong-potong sepanjang 1 x 1 cm melewati tulang daun. Potongan eksplan dimasukkan ke dalam media dengan sedikit ditekan
untuk memperbesar sudut kontak eksplan dengan permukaan media klutur. Media yang telah ditanami, diinkubasikan dalam ruang inkubator dengan
suhu ruangan 18 ˚C serta disinari dengan lampu TL ”Day Light” 20 watt
dengan ketinggian 40 cm Wetherell, 1982.
6. Pengamatan waktu inisiasi kalus
Waktu inisiasi kalus dihitung dari saat kalus mulai terbentuk. Karena pertambahan bobot pertumbuhan kalus tidak dapat diamati, penentuan waktu
inisiasi kalus dilakukan secara visual yaitu mulai terlihatnya bintik putih pada bagian pelukaan eksplan.
7. Subkultur
Subkultur dilakukan 36 hari setelah penanaman saat tanaman telah menampakkan gejala kurang nutrisi mulai berwarna kecoklatan atau
bobotnya tidak bertambah. Pada proses subkultur, kalus dipecah menjadi bagian yang lebih kecil kemudian ditanam lagi ke dalam media baru. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
subkultur ini dilakukan sebagai berikut, semua perlengkapan yang digunakan yaitu pinset, skapel, bunsen, alat-alat gelas, botol berisi alkohol 70 dan
botol-botol yang berisi media yang telah diketahui beratnya dimasukkan kedalam laminar air flow dan disterilkan selama ± 1 jam dengan lampu UV.
Media yang berisi kalus kemudian disemprot dengan alkohol 70 kemudian dimasukkan ke dalam laminar air flow. Ketika botol akan dibuka
dan ditutup, maka dilakukan proses flambir. Kemudian ambil kalus dengan pinset dan letakkan di atas cawan petri. Bersihkan kalus dari sisa-sisa eksplan
hingga bersih kemudian belah bagian kalus tersebut dan potong-potong dengan menggunakan pertolongan skapel dan pinset dengan ukuran kalus
awal, yaitu 3–5 mm lalu ditanam dalam media yang baru secara aseptis. Kalus yang telah ditanam tadi kemudian diinkubasikan di dalam ruang inkubator
dengan suhu ruangan 18 ˚C serta disinari dengan lampu TL “Day Light” 20
watt dengan ketinggian 40 cm. Sub-kultur ini dibuat sebanyak 27 botol. Untuk mengetahui bobot kalus maka dilakukan penimbangan pada media baru yang
berisi kalus, selanjutnya bobot yang diperoleh dikurangkan dengan bobot media awal sebelum ditanami kalus.
8. Pemanenan