Perbandingan Pola Pertumbuhan Kalus
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6
4 8
12 16
20 24
28 32
36 40
hari panen pe
rt um
buha n
g
wpm 3 wpm 2
Gambar 7. Perbandingan Pola Pertumbuhan Kalus Kedua Media
Gambar di atas menunjukkan bahwa kalus pada WPM 3 mempunyai pertumbuhan yang lebih optimum puncak yang lebih tinggi dibanding WPM 2.
Hal ini berarti konsentrasi zat pengatur tumbuh yang ada dalam WPM 3 adalah konsentrasi yang optimum untuk menumbuhkan kalus.
F. Susut Pengeringan Kalus
Kalus basah hasil pemanenan dikeringkan dan ditimbang dengan tujuan untuk mengetahui banyak sedikitnya kandungan air dari kalus. Kandungan air
kalus dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh auksin yang dapat meningkatkan permeabilitas sel terhadap air dan melunakkan dinding sel yang diikuti dengan
menurunnya tekanan dinding sel sehingga air dapat masuk ke dalam sel Hendaryono dan Wijayani, 1994. Semakin sedikit kandungan air dari kalus,
biomassa kalus semakin besar dan diharapkan kandungan metabolit sekundernya dalam hal ini glikosida jantung semakin banyak. Untuk melihat pengaruh variasi
konsentrasi terhadap kandungan air kalus, dilakukan perbandingan susut pengeringan dari kalus pada kedua media. Persen susut pengeringan adalah nilai
persen dari pengurangan rerata bobot kalus basah dengan rerata bobot kalus kering dibagi dengan rerata bobot kalus basah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persen susut pengeringan kalus yang diperoleh dari hasil penelitian ditunjukkan pada gambar 8. Persen susut pengeringan kalus meningkat secara
drastis pada hari ke-0 hingga hari ke-4. Hal tersebut menunjukkan bahwa kalus menyerap lebih banyak air pada fase awal pertumbuhan kalus yaitu pada fase lag
akibat adanya penambahan zat pengatur tumbuh auksin 2,4-D ke dalam media. Adanya 2,4-D dapat menurunkan tekanan dinding sel sehingga air dapat masuk ke
dalam disertai dengan kenaikan volume sel, sehingga kalus membesar dan persen susut pengeringan mengalami kenaikan. Selanjutnya persen susut pengeringan
kalus mulai konstan pada hari ke-4 hingga hari ke-36. Hal tersebut menunjukkan bahwa kalus lebih banyak melakukan aktivitas pembelahan sel dibanding
menyerap air
Susut Pengeringan Kalus
20 40
60 80
100
4 8
12 16
20 24
28 32
36 40
Umur Kalus hari S
us ut
P e
ng e
r ing
a n
kalus WPM 2 kalus WPM 3
Gambar 8. Perbandingan susut pengeringan kalus pada kedua media
Gambar di atas menunjukkan bahwa susut pengeringan kedua media tidak berbeda jauh dan perbedaan konsentrasi ZPT, terutama auksin, pada kedua
media tidak mempengaruhi kandungan air dalam kalus. Hal ini diduga karena kamboja jepang merupakan tanaman sukulen yang memiliki kemampuan untuk
menyimpan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Analisis Kandungan Kimia Kalus