Topik-topik Peningkatan Tanggung jawab Mahasiswa Program Studi
Dalam pembentukan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat adalah faktor internal, dan faktor eksternal seperti: keluarga, sekolah, lingkungan
sosial. Tanggung jawab yang tinggi dapat dimiliki oleh mahasiswa apabila mereka mampu melakukan tugas perkembangannya dangan baik sesuai
dengan perannya sebagai pelajar. Selain itu adanya dukungan dari pihak- pihak eksternal yang membuat mahasiswa menjadi pribadi yang
bertanggungjawab, sesuai dengan perannya sebagai pelajar yang menjalankan kewajiban yang dimilikinya. Manfaat memiliki tanggung jawab yang tinggi,
yaitu: 1 memiliki kesiapan untuk meghadapi hambatan, 2 dipercaya oleh orang lain, 3 bisa memanfaatkan waktu luang, 4 optimis ketika menghadapi
kesulitan, dan 5 akan berhasil menjalankan tugas perkembangan selanjutnya. Berikut ini yang meyebabkan atau mempengarui mahasiswa dalam
mencapai tingkat tanggung jawab yang baik Raka, dkk, 2011: 43-47 yaitu: a.
Keluarga
Pembentukan tanggung jawab berawal dari keluarga, kususnya orang tua yang membimbing dan membantu anak tembuh menjadi dewasa, melalui
latihan-latihan seperti: memberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya baik, membuat pilihan-pilihan yang akan dilakukan
untuk menyelsaikan masalah. Keluarga adalah tempat untuk belajar
konsep baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah. Selain itu juga mengembangkan konsep awal mengenai keberhasilan dalam
hidup.
b. Sekolah
Sekolah diharapkan menjadi salah satu tempat atau lingkungan yang dapat membantu anak mengembankan tanggung jawab. Sekolah berperan
dalam proses pembentukan pribadi yang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat. Sekolah memiliki tata tertib yang
harus ditaati oleh seluruh siswa dan memiliki konsekunsi bagi yang melanggar aturan untuk memperlancar proses belajar mengajar.
c. Lingkungan sosial
Teman sepergaulan adalah salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Adakalanya pengaruh
teman tidak sejalan dengan keluarga, bahkan bertentangan. Seperti anaknya terlibat atau terlesat dalam kebiasaan yang tidak baik,
penggunaan narkoba karena berkali-kali di bujuk temannya.