Fathurrohman,  Suryana,    Fatriany  2013:  130  berpendapat  bahwa orang  yang  memiliki  tanggung  jawab  terbiasa  menyelesaikan  tugas-tugas  yang
diberikan kepadanya tepat waktu, menghindari sikap ingkar janji, tidak berburuk sangka  terhadap  orang  lain,  dan  lalai  dalam  mengerjakan  tugasnya.  Tanggung
jawab  berarti  berani  menanggung  resiko,  tidak  melemparkan  kesalahan  pada orang lain, menghindari sikap munafik dan putus asa terhadap kegagalan.
Menurut Lickona 2014: 63, tanggung jawab adalah perluasan dari sikap hormat.  Jika  kita  menghormati  orang  lain,  berarti  kita  menghargainya.  Jika  kita
menghargai  mereka,  berarti  kita  merasakan  tanggung  jawab  tertentu  terhadap kesejahteraan  mereka.  Secara  harafiah  tanggung  jawab  berart
i  “kemampuan untuk  menanggung”.  Ini  berarti  kita  berorientasi  pada  orang  lain,  memberikan
perhatian  pada  mereka,  dan  tanggap  terhadap  mereka.  Tanggung  jawab menekankan  kewajiban  yang  harus  kita  lakukan,  seperti  seorang  guru  wajib
mengajar, siswa wajib belajar, dan setiap orang wajib untuk saling menghormati satu sama lain.
Dari  pendapat-pendapat  di  atas  penulis  menyimpulkan  bahwa  tanggung jawab  adalah  kebiasaan  untuk  berani  menanggung  resiko,  mengendalikan  diri,
merencanakan  langkah  untuk  mecapai  tujuan,  menentukan  tujuan  hidup  yang akan dicapai, melakukan kewajiban, mandiri, berusaha mencapai hasil yang baik,
proaktif, memiliki sikap positif terhadap tugas, mau merenung untuk memberikan contoh yang baik, dan iklas karena pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Macam-macam Tanggung Jawab
Tanggung  jawab  luas  cakupannya  dimulai  dari  tanggung  jawab  kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat luas, dan kepada Tuhan. Akibat dari sikap tidak
bertanggungjawab sering kali bukan hanya menimpa individu yang bersangkutan, tetapi  juga menyebabkan kerugian bagi orang lain seperti  keluarga, masyarakat,
bangsa,  dan  Negara.  Tanggung  jawab  yang  mesti  ada  pada  manusia  Mustari, 2014: 20-22; Nashir, 2013: 82-83 adalah sebagai berikut:
a. Tanggung  jawab  kepada  Tuhan  yang  telah  memberikan  kehidupan  dengan
cara  takut  kepada-Nya,  bersyukur,  dan  memohon  petunjuk.  Semua  manusia memiliki tanggung jawab kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta.
b. Tanggung jawab personal
Tanggung jawab dan tidak tanggung jawab menyangkut tugas dan kewajiban yang  harus  dilakukan  dalam  hidup  individu  yang  bersangkutan,  seperti
seorang  mahasiswa  harus  belajar  agar  dirinya  menjadi  sukses.  Orang  yang bertanggungjawab  kepada  dirinya  adalah  orang  yang  bisa  melakukan  kontol
internal  sekaligus  eksternal.  Kontol  internal  adalah  suatu  keyakin  bahwa  ia boleh  mengontrol  dirinya,  dan  yakin  bahwa  kesuksesan  yang  dicapainya
adalah  hasil  dari  usahanya  sendiri.  Orang-orang  dari  kategori  ini  merasa bahwa nasib mereka tidak ditentukan oleh kekuatan luar.
c. Tanggung jawab moral
Tanggung  jawab  moral  biasanya  merujuk  pada  pemikiran  bahwa  seseorang mempunyai  kewajiban  moral,  kemudian  menjadi  alasan  untuk  diberikan
hukuman.  Hukuman  berlaku  kepada  mereka  yang  mampu  berefleksi  atas situasi  mereka,  membentuk  niat  tentang  bagaimana  mereka  bertindak,  dan
kemudian  melakukan  tindakannya  itu.  Masyarakat  umumnya  beranggapan bahwa  manusia  bertanggungjawab  atas  tindakan  mereka,  dan  akan
mengatakan bahwa mereka layak mendapatkan pujian atau tuduhan atas  apa yang mereka kerjakan. Demikian karena manusia itu pada dasarnya bertindak
bebas.  Kewajiban  bertanggungjawab  sering  kali  membawa  pada  apa  yang disebut
tanggung jawab
hukum. Seseorang
itu secara
hukum bertanggungjawab  bagi  suatu  peristiwa  ketika  orang  itulah  yang
menyebabkan terjadinya suatu peristiwa. d.
Tanggung jawab sosial Sebegitu  besarnya  tanggung  jawab  membebani  manusia,  sehingga  manusia
pun  bertanggungjawab  kepada  masyarkat  di  sekelilingnya.  Inilah  yang disebut dengan tanggung jawab sosial. Di sini manusia secara individual atau
kumpulan  manusia  seperti  pemerintah,  perusahaan,  organisasi  mempunyai tanggung jawab kepada masyarakat secara umum. Tanggung jawab ini dapat
saja bersifat „negatif‟, berarti tiadanya tuduhan yang memberatkan, ataupun bisa  j
adi  positif‟,  yang  berarti  terdapatnya  tanggung  jawab  untuk  bertindak baik sikap positif. Tanggung jawab sosial itu bukan hanya masalah memberi
atau  tidak  membuat  kerugian  kepada  masyarakat.  Tetapi  bisa  juga  tanggung jawab  sosial  itu  merupakan  sifat-sifat  kita  yang  perlu  dikendalikan  dalam
hubungannya dengan orang lain.
3. Karakteristik atau Ciri-ciri Orang yang Memiliki Tanggung Jawab
Karakteristik  atau  ciri-ciri  pokok  orang  yang  memiliki  tanggung  jawab Josephson,  Peter,    Dowd,  2003:  103-123;  Mustari,  2014:  122-199;  Zubaedi,
2011:  61;  Yaumi,  2014:  74-115;  Covey,  2001:  24-25;  Azwar,  1988:  17-22
adalah sebagai berikut:
a. Berani menanggung resiko
Berani  menanggung  resiko  berarti:  1  memiliki  kesiapan  untuk  menerima resiko  yang mungkin timbul dari tindakan  yang dilakukan, seperti:  a berani
menghadapi kegagalan yang telah dilakukan, b berani menghadapi kesalahan yang  telah  dilakukan,  c  berani  bertindak  benar  walaupun  ada  orang  yang
tidak  setuju,  dan  2  mampu  untuk  melaksanakan  yang  diterimanya  untuk bersedia menerima resiko apabila melalaikan tugas yang bersangkutan.
b. Kemampuan mengendalikan diri
Kemampuan mengendalikan diri ditandai oleh: 1 adanya kebiasaan berpikir terlebih  dahulu  sebelum  bertindak,  seperti:  a  berusaha  memutuskan  sesuatu
secara matang atau tidak tergesa-gesa, b mempertimbangkan tindakan  yang akan dilakukan, dan 2 kemampuan mengelola perasaan negatif yang dialami,
seperti:  a  mempunyai  kesabaran  dalam  menghadapi  situasi  yang  sulit,  b mengekspresikan perasaan negatif dengan cara yang tepat.
c. Merencanakan langkah-langkah untuk mencapai tujuan
Merencanakan  langkah-langkah  untuk  mencapai  tujuan  mencakup:  1 merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, seperti: menyusun rencana dan