Daya Sebar PENELAAHAN PUSTAKA

meningkatkan kecepatan pelepasan obat pada tempat aplikasi dan mempermudah pemakaian obat di tubuh. Farmasi di bidang compounding secara rutin menggunakan viskositas untuk meningkatkan stabilitas dari berbagai sediaan Allen, 1999. Proses aplikasi sediaan dan penerimaan pasien terhadap sediaan farmasi berupa semi solid seperti gel, krim, dan salep bergantung pada sifat alir dari produk tersebut. Pengukuran viskositas menjadi tahap penting yang harus dilakukan untuk mengetahui sifat alir dan deformasi, sehingga produk dapat diaplikasikan dan diterima oleh pasien dengan baik Herh et al, 1998

H. Daya Sebar

Daya sebar merupakan kemampuan suatu sediaan untuk menyebar di mana sediaan tersebut diaplikasikan. Daya sebar merupakan aspek yang bertanggung jawab terhadap keefektifan dan penerimaan pasien dalam penggunaan suatu sediaan. Faktor yang mempengaruhi daya sebar yaitu rigiditas sediaan, lama penekanan, temperatur tempat aksi, viskositas sediaan, dll Garg et al , 2002. Parallel plate methode merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk menguji daya sebar pada sediaan semi solid. Keuntungan dari metode ini adalah sederhana dan murah. Namun di sisi lain, metode ini kurang presisi dan sensitif. Keterulangan dan reprodusibilitas dari metode ini telah dilakukan Garg et al, 2002. Kapasitas penyebaran dari formula suatu gel diukur 48 jam setelah preparasi dengan mengukur diameter penyebaran 1 g gel antara dua pelat kaca berdiameter 20x20 piring cm setelah 1 menit. Berat standar pelat kaca bagian atas adalah pada 125 g Garg et al, 2002.. Pengukuran daya sebar menggunakan persamaan sebagai berikut : S = m x L t dimana S = daya sebar cm gdetik, L = jarak tempuh cm, m = berat kaca bulat bagian atas g, t = waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan kaca bagian atas dan bawah detik Kumar, Verma, 2010.

I. Analisis Statistik

ANAVA analisis varian merupakan salah satu uji dalam statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan antara sampel yang berbeda, serta untuk mengetahui apakah suatu sampel memiliki varian populasi yang sama atau tidak Santoso, 2010. ANAVA merupakan salah satu jenis uji parametrik. Syarat dari uji parameterik adalah 1. Skala pengukuran variabel harus berupa variabel numerik 2. Distribusi data yang dianalisis harus normal dapat dilakukan dengan Saphiro –Wilk 3. Kesamaan variasi data tidak menjadi syarat mutlak untuk uji kelompok berpasanagan dan untuk 2 kelompok tidak berpasangan, namun kesamaan variasi menjadi syarat yang harus dipenuhi untuk uji lebih dari 2 kelompok tidak berpasangan. Variasi data bisa dilakukan dengan uji Levene Santoso, 2010. Apabila data yang diperoleh tidak memiliki distribusi yang normal, data tidak bisa dianalisis menggunakan ANAVA. Namun terdapat alternatif uji non parametrik yang bisa dilakukan. Alternatif uji ANAVA satu arah adalah Kruskal- Wallis Santoso, 2010.

J. Landasan Teori