Tabel VI. Rata- rata ∆viskositas gel alginat yang disterilisasi dengan oven
Lama sterilisasi
Suhu Sterilisasi
30 menit 60 menit 90 menit 120 menit 150 menit 130
o
C 33,33
70 100
123,33 135
140
o
C 73,33
110 135
153,33 170
150
o
C 111,67
145 181,67
195 215
160
o
C 135
155 193,33
221,67 248,33
170
o
C 181,67
205 228,33
256,67 271
3. Daya sebar gel
Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kemampuan suatu sediaan untuk diaplikasikan di kulit dioleskan. Uji ini penting untuk dilakukan karena
terkait dengan kemudahan aplikasi gel, ekstrudabilitas gel, dan penerimaan konsumen Garg et al, 2002.
Pada penelitian ini daya sebar diuji berdasarkan pada prinsip perangkat yang dilakukan oleh Mutimer et al 1956 dengan menggunakan alat pengukur
daya sebar modifikasi laboratorium sediaan padat dan semi padat Universitas Sanata Dharma. Pengukuran dilakukan 2 hari sesudah proses pembuatan seperti
pada pengamatan viskositas. Selain itu setelah 2 hari, suhu tinggi gel akibat proses sterilisasi juga sudah turun, sehingga pengukuran daya sebar tidak
dipengaruhi oleh panas, karena suhu berpengaruh terhadap viskositas yang akan mempengaruhi daya sebar suatu sediaan semi solid.
Menurut Kumar et al 2010, bobot gel yang diletakkan di atas pelat gelas adalah 2 gram, namun pada penelitian ini gel yang digunakan hanya 0,5
gram saja. Hal ini dikarenakan konsistensi gel yang telah disterilisasi terlalu cair, sehingga diameter penyebaran yang akan terbentuk juga sangat besar, padahal
pelat yang digunakan pada saat penelitian tidak terlalu besar. Perbedaan jumlah
gel yang digunakan dirasa tidak akan mempengaruhi objektifitas pengukuran, karena seluruh gel yang diukur mendapatkan perlakuan yang sama.
Gel di atas pelat kemudian ditutup dengan pelat lain yang sudah ditimbang bobotnya untuk perhitungan daya sebar, sehingga terbentuk semacam
lapisan pelat kaca-gel-pelat kaca. Kemudian di atas pelat kaca diberikan beban 1 kg selama 5 menit untuk menghilangkan udara yang mungkin terperangkap dan
memfasilitasi pembentukan lapisan film gel diantara kedua pelat kaca. Setelah 5 menit, diameter yang terbentuk pada plat tersebut diukur dari
berbagai sisi, kemudian diambil nilai rata-ratanya. Waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan kedua pelat kaca tersebut dicatat untuk kemudian dimasukkan ke
dalam persamaan berikut : S = M x L t
1 S = daya sebar yang merupakan cm gdetik
L = jarak tempuh cm M = berat kaca bulat bagian atas
t = waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan kaca bulat bagian atas dan bawah Kumar et al, 2010
Hasil uji daya sebar gel alginat yang mendapatkan perlakuan sterilisasi dan yang tidak mengalami sterilisasi kontrol dihitung selisihnya, hingga menjadi
nilai Δ daya sebar tabel VII dan tabel VIII.
Tabel VII. Rata- rata ∆ daya sebar gel alginat yang disterilisasi dengan autoklaf
Lama sterilisasi
Suhu Sterilisasi
5 menit 10 menit 15 menit
20 menit 25 menit
110
o
C 0.696571 1.365856 1.837937 2.340562 2.512571
115
o
C 1.48186
2.926962 6.081643 8.605587 10.11693 121
o
C 15.10584 18.78896 22.98664 26.46712 31.59231
127
o
C 44.73167 51.95592 62.50964 82.80323 161.5204
Tabel VIII. Rata- rata ∆ daya sebar gel alginat yang disterilisasi dengan Oven
Lama sterilisasi
Suhu Sterilisasi
30 menit 60 menit
90 menit 120 menit 150 menit 130
o
C 3.034667 6.530951 13.76851
19.5948 26.88665
140
o
C 7.554054 14.29164 28.41187
33.625 33.22344
150
o
C 13.34
30.65 34.46
45.93 63.09
160
o
C 26.34
32.32 47.10
69.22 90.13
170
o
C 43.83
52.91 77.18
117.09 185.98
E. Pengaruh Suhu dan Lama Sterilisasi terhadap Sifat Fisik Gel Alginat