kencang, agar ketika tekanan di dalam autoklaf cukup tinggi, tutup tidak terbuka. Saluran  tempat  keluar  uap  juga  harus  ditutup  untuk  menjaga  tekanan  di  dalam
autoklaf.  Pengaturan  suhu  dan  lama  sterilisasi  diatur  terlebih  dahulu  sebelum autoklaf dinyalakan. Setelah itu, autoklaf dinyalakan dan ditunggu hingga proses
selesai  secara  otomatis  sesuai  pengaturan  lama  sterilisasi.  Saat  membuka  tutup autolaf, tekanan di dalam autoklaf  harus menunjukkan angka 0.
Langkah yang harus dilakukan pada sterilisasi panas kering dengan oven tidak  serumit  dengan  menggunakan  autoklaf.  Sebelum  memasukkan  serbuk
alginat  yang  akan  disterilkan,  oven  harus  dinaikkan  suhunya  terlebih  dahulu hingga suhu sterilisasi yang dikehendaki, setelah itu serbuk alginat dimasukkan ke
dalam oven dan ditunggu hingga lama sterilisasi yang dikehendaki. Gel  alginat  dan  serbuk  alginat  yang  telah  disterilisasi  kemudian
didinginkan dan dapat diuji sterilitasnya.
C. Uji Sterilitas Basis Gel Alginat
Setelah  proses  sterilisasi  selesai  dilakukan,  untuk  mengetahui  apakah materialbahan  sudah  setril  atau  belum,  perlu  dilakukan  uji  sterilisasi.  Menurut
USP United State Pharmacopea, uji  sterilitas pada umumnya dibagi  menjadi  2 metode,  yang  pertama  uji  sterilitas  langsung,  dan  yang  kedua  uji  sterilitas  tidak
langsung. Pada  uji  sterilitas  langsung,  sampel  uji  langsung  diaplikasikan  dalam
media,  sedangkan  pada  uji  sterilitas  tidak  langsung,  sampel  uji  disaring  terlebih dahulu, kemudian membran penyaring yang digunakan diaplikasikan pada media.
Pada umumnya pada uji sterilitas, media yang direkomendasikan untuk digunakan adalah  soybean  casein  digest  medium  dan    fluid  thioglycollate  medium  karena
cukup sensitif terhadap adanya kontaminasi bakteri. Pada  penelitian  ini,  uji  sterilitas  yang  digunakan  adalah  uji  sterilitas
langsung,  dimana  gel  atau  serbuk  alginat  yang  sudah  selesai  disterilkan  dan didinginkan  diaplikasikan  pada  media  nutrien  agar  secara  goresan.  Penggunaan
metode  uji  sterilitas  langsung  karena  sampel  uji  berbentuk  serbuk  dan  gel, sehingga  tidak  memungkinkan  untuk  dilakukan  penyaringan  seperti  pada  uji
sterilitas  tidak  langsung.  Media  yang  penulis  gunakan  untuk  uji  sterilitas  adalah nutrien  agar,  dan  bukan  soybean  casein  digest  medium  dan    fluid  thioglycollate
medium seperti yang direkomendasikan karena nutrien agar merupakan salah satu
media pertumbuhan universal  bakteri, dan sudah dapat menggambarkan sterilitas suatu sediaan uji.
Sebelum  dilakukan  uji  sterilitas,  berbagai  persiapan  harus  dilakukan terlebih  dahulu.  Pertama,  cawan  petri  untuk  media  disterilkan  dengan
menggunakan autoklaf pada suhu 121
o
C selama 25 menit, kemudian dimasukkan ke  dalam  oven  untuk  mengeringkan  lembab  yang  mungkin  masih  ada  setelah
proses  autoklaf,  dan  baru  dikeluarkan  setelah  akan  digunakan  untuk  mengurangi kontaminasi terhadap peralatan.
Kedua, pembuatan media nutrien agar dengan ketentuan 28 gram nutrien agar  dibutuhkan  untuk  1  liter  media.  Pembuatan  media  disesuaikan  dengan
kebutuhan, pada penelitian ini setiap cawan petri digunakan + 10 mL media.
Ketiga,  media  nutrien  agar  disterilisasi  dengan  menggunakan  autoklaf pada suhu 121
o
C selama 15 menit, kemudian media dimasukkan ke dalam cawan petri yang sudah disterilkan, dan media dibiarkan memadat.
Setelah media nutrien agar memadat, gel atau serbuk alginat yang sudah disterilkan,  digoreskan  di  permukaan  media  nutrien  agar  menggunakan  ose.
Sebelum  dan  sesudah  digunakan,  ose  harus  disterilkan  dengan  memijarkannya pada api bunsen.
Uji  sterilitas  dilakukan  secara  aseptis,  untuk  mencegah  terjadinya kontaminasi  dari  lingkungan,  sehingga  hasil  yang  diperoleh  nanti  benar  berasal
dari  gel  atau  serbuk  alginat  yang  digoreskan.  Suasana  aseptis  dilakukan  dengan bekerja  pada  jarak  +  15-20  cm  di  dekat  api  bunsen.  Selain  itu  setiap  akan
membuka dan  menutup cawan petri, bagian tepi cawan petri  juga dilalukan pada api bunsen.
Cawan  petri  yang  sudah  berisi  media  dengan  goresan  sampel  kemudian diinkubasi selama 24 jam untuk diamati ada tidaknya pertumbuhan mikroba. Pada
uji sterilitas juga diperlukan kontrol kontaminasi media dan juga kontrol negatif. Kontrol  kontaminasi  media  hanya  berupa  cawan  petri  berisi  media
nutrien  agar  yang  digunakan  untuk  uji  sterilitas.  Kontrol  ini  penting  dilakukan untuk  mengetahui  apakah  media  yang  digunakan  untuk  uji  sterilitas  terdapat
kontaminasi  atau tidak,  sehingga  jika  nanti terdapat pertumbuhan  bakteri, benar- benar berasal dari sampel dan bukan dari media yang digunakan. Kontrol negatif
dilakukan  dengan  menggoreskan  gel  atau  serbuk  alginat  pada  media.  Kontrol negatif penting untuk dilakukan sebagai pembanding terhadap perlakuan.
Gambar 5. Hasil uji sterilitas gel dengan sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121
o
C selama a 5 menit, b 10 menit, c 15 menit, d 20 menit, e 25 menit, yang dibandingkan dengan f kontrol tanpa sterilisasi dan g kontrol kontaminasi
media
Hasil  uji  sterilitas  yang  dilakukan  terhadap  sampel  yang  disterilisasi dengan menggunakan autoklaf mendapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel III. Hasil uji sterilitas gel alginat yang disterilkan dengan autoklaf Perlakuan
Kontrol Lama
sterilisasi menit
Suhu sterilisasi Kontrol
negatif Kontrol
kontaminasi media
110
o
C 115
o
C 121
o
C 127
o
C 1  2
3 1  2
3 1  2
3 1  2
3 1  2
3
5
+  + +
+  + +
+  + +
- -
- +  +
+ -
10
+  + +
+  + +
+  + +
- -
-
15 +  +
+ +  +
+ -
- -
- -
-
20
+  + +
+  + +
- -
- -
- -
25 +  +
+ +  +
+ -
- -
- -
- Keterangan :
+    : ada pertumbuhan bakteri, gel tidak steril
- : tidak ada pertumbuhan bakteri, gel steril
Hasil uji menunjukkan bahwa sterilisasi gel menggunakan autoklaf pada suhu  110
o
dan  115
o
C  selama  5  sampai  25  menit  serta  suhu  121
o
C  selama  5-10 a
b
g f
e d
c
menit  tidak  dapat  mensterilkan  gel  dengan  baik,  hal  ini  ditunjukkan  dengan adanya  pertumbuhan  bakteri  pada  media  yang  diinokulasikan  gel.  Proses
sterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121
o
C selama  15-25 menit dan 127
o
C selama 5-25 menit menghasilkan gel yang sudah steril, hal ini ditunjukkan dengan
bersihnya media, tanpa pertumbuhan bakteri. Hasil  uji  sterilitas  yang  dilakukan  terhadap  sampel  yang  disterilisasi
dengan menggunakan oven mendapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel IV. Hasil uji sterilitas gel alginat yang disterilkan dengan oven Perlakuan
Kontrol Lama
sterilisa si
menit Suhu sterilisasi
Kontrol negatif
Kontrol kontamina
si media 130
o
C 140
o
C 150
o
C 160
o
C 170
o
C 1  2  3  1  2  3  1  2  3  1  2  3  1  2  3  1  2  3
30
+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  -  -  - +
+  + -
60
+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  -  -  -
90
+  +  +  +  +  +  +  +  +  - -
- -  -  -
120
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-  -  -
150 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -  -  -
Keterangan : +    : ada pertumbuhan bakteri, gel tidak steril
- : tidak ada pertumbuhan bakteri, gel steril
D. Uji Sifat Fisik Sediaan Gel Alginat