Metode Pengumpulan Data METODOLOGI PENELITIAN

22 Dalam penelitian ini kecemasan dapat ditemukan dari sebagian atau keseluruhan cerita dalam CAT. Dari cerita-cerita CAT dapat ditemukan jenis- jenis kecemasan pada anak-anak, antara lain kecemasan yang berhubungan dengan bahaya fisik, hukuman, takut karena kurangnya atau kehilangan kasih sayang, penolakan, dan kesendirian kesepian, kurangnya dukungan. Hal ini akan menjadi berharga untuk dicatat dalam konteks pertahanan anak terhadap ketakutan yang dihadapinya Bellak, 1997.

C. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subjek yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian ini memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Subjek berada pada masa pertengahan anak-anak middle childhood yaitu usia enam hingga 11 tahun sesuai tahap perkembangan Bukatko dan Berk 2008 b. Subjek merupakan anak dari orang tua yang bercerai. c. Perceraian orang tua terjadi dalam masa kehidupan subjek, yaitu ketika subjek sudah lahir.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumen. Menurut KBBI Pusat Bahasa 2012, dokumen adalah surat yang 23 tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai bukti keterangan. Dokumen memiliki beberapa kelebihan, antara lain: dokumen merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong; sebagai bukti untuk suatu pengujian; sifatnya alamiah, sesuai dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks Guba dan Lincoln dalam Moleong, 2009, dan dapat menggali data yang tidak dapat diperoleh melalui metode lain wawancara dan observasi. Dalam penelitian ini, dokumen yang digunakan sebagai data penelitian meliputi respon CAT dan data latar belakang subjek. 1. Data Utama : Respon CAT Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, CAT merupakan tes proyektif apersepsi atau tes bercerita story telling. CAT terdiri dari sepuluh gambar dengan situasi yang tidak terstruktur dan ambigu. Melalui gambar yang disajikan dalam CAT ini, anak dapat memproyeksikan dan akan lebih mudah mengekspresikan kebutuhan, konflik, kecemasan, dan dinamika hubungan interpersonal. Selain itu, menurut Wenar dan Kerig 2000, melalui CAT anak akan lebih mudah mengekspresikan ide-ide yang terlalu mengancam untuk dibicarakan secara langsung. Prosedur dalam CAT tersebut, yaitu anak diberikan 10 kartu dengan situasi ambigu, kemudian anak diminta untuk bercerita sesuai gambar yang disajikan. Cerita tersebut meliputi apa yang terjadi, apa yang dipikirkan oleh tokoh, apa yang dirasakan, dan akhir ceritanya seperti apa. 24 2. Data Pelengkap : Dokumen latar belakang subjek Selain menggunakan data CAT, peneliti juga menggunakan data latar belakang untuk mendapatkan data secara lebih mendalam dan menyeluruh terkait dengan munculnya kecemasan pada anak. Data latar belakang diperoleh berdasarkan wawancara dan observasi. Latar belakang tersebut meliputi kehidupan intrapersonal subjek konsep diri subjek dan kehidupan interpersonal subjek yang meliputi riwayat keluarga, pandangan subjek terhadap orang tua, relasi dengan keluarga dan teman sebaya.

E. Analisis Tematik