Mengembangkan Kebiasaan Mencatat Menulis pada Guru Penjasorkes

Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 6 dirancang secara baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

4. Mengembangkan Kebiasaan Mencatat Menulis pada Guru Penjasorkes

Kendala umum yang menyebabkan kurang produktifnya guru penjas dalam kegiatan penelitian terutama terletak dari kebiasaan guru yang tidak suka mencatat kejadian-kejadian. Guru lebih suka mencatat dalam “hati’ atau “otak”. Padahal catatan kecil itu suatu saat akan menjadi pintu pembuka hal yang sangat luar biasa. Kebanyakan guru-guru pendidikan jasmani itu tidak suka menulis atau mencatat apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan ketika mengatasi permasalahan-permaslahan pembelajaran di lapangan. Hal ini tentunya juga menjadi persoalan krusial pada guru-guru mata pelajaran yang lain, bahkan juga merupakan masalah umum bagi masyarakat Indonesia. Tidak gemar membaca dan menulis sebenarnya merupakan peristiwa budaya, di mana masyarakat kita memang lebih mengarah pada “masyarakat pendengar dan pemirsa”, bukan pada “masyarakat penulis dan pembaca”. Artinya, bahwa kendala-kendala dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas karya tulis ilmiah dan penelitian juga sangat dipengaruhi oleh masih rendahnya budaya menulis dan membaca di kalangan masyarakat kita. Kemampuan guru pendidikan jasmani untuk menulis sesuatu terkait dengan apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan sehubungan dengan persoalan pembelajaran, disebut dengan kemampuan metakognisi. Kemampuan metakognisi ini sesuatu yang perlu dibudayakan di kalangan guru, agar guru tidak puas menyimpan hal-hal bagus yang telah dilaksanakan cukup di dalam benak masing-masing. Hasil dari proses metakognisi tersebut penting sekali agar setiap kali melakukan sesuatu perbaikan proses pembelajaran tidak selalu dan selalu dimulai dari nol atau dari awal lagi. Bahkan sebuah catatan kecil tentang suatu hal, akan berpotensi menjadi inspirasi bagi seseorang pada kesempatan lain, atau menjadi Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 7 stimulus orang lain untuk membantu memecahkan persoalan yang sama untuk melakukan perbaikan atau solusi. Hasil proses metakognisi guru pendidikan jasmani merupakan modal dasar yang sangat berharga bagi dilaksanakannya Penelitian Tindakan Kelas PTK yang berkualitas dan berakar pada persoalan penting di lapangan.

C. Pembekalan PTK bagi Mahasiswa