Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 17
belas kata. Maksudnya tidak termasuk kata sambung seperti: dan, terhadap, dengan, pada, di, dan lain-lain.
Contoh judul PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan olahraga yang ideal dalam hal pemenuhan syarat singkat, specifik, dan
jelas kurang dari 14 kata :
PTK Pendidikan jasmani: “Optimalisasi Penggunaan Media Belajar
yang Dimodifikasi
untuk Meningkatkan Keberanian Siswa
SD dalam
Pembelajaran Lari Gawang” Jumlah kata yang digunakan adalah 12 kata
PTK Kepelatihan olahraga: “Peningkatan Hasil Latihan Kecepatan
Reaksi melalui f
eedback triangulasi antara
Sesama Atlet Anggar” jumlah kata yang digunakan adalah 10 kata
Untuk mendapatkan judul yang singkat, spesifik dan jelas, seorang calon peneliti PTK tidak boleh memaksakan diri merumuskan
judul dengan menghitung kata-kata. Tingkat kecukupan kata-kata yang harus ditulis sebenarnya tergantung dari tingkat kecukupan dan
kepatutan yang itu menjadi semacam hak individual dari seorang peneliti. Peneliti memiliki semacam
sense tersendiri dalam merencanakan penelitian yang akan dilaksanakan.
2. Judul PTK: Menggambarkan Masalah Yang Akan Diteliti
Persyaratan kedua, adalah bahwa judul PTK itu harus menggambarkan secara jelas masalah yang akan diteliti. Maksudnya
adalah judul PTK telah jelas variabel y atau variabel terikatnya. Variabel terikat y dalam PTK adalah variabel masalah yang akan
diangkat dan dipecahkan melalui serangkaian siklus-siklus dalam tindakan PTK. Variabel y itu sekaligus merupakan masalah sentral yang
telah nyata diangkat dari persoalan praktis dan nyata terjadi di kelas di lapangan. Masalah tersebut nyata dan terjadi pada saat guru pendidikan
jasmani mengajar di kelas, atau seorang pelatih saat melatih di kelompok atlet cabang olahraga tertentu. Masalah tersebut telah
ditemukenali dan dipilih guru pelatih bersama kolaborator sebagai masalah yang urgen untuk dicari solusinya melalui tindakan tertentu.
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 18
Oleh karena masalah yang diangkat itu merupakan masalah riil yang benar-benar terjadi, maka masalah tersebut dapat berupa apa saja,
dan itu berangkat dari situasi yang specifik. Permasalahan itu yang jelas terbentuk dari adanya kesenjangan antara yang seharusnya dan yang
senyatanya. Permasalahan tersebut menjadi benar-benar bermasalah jika telah memberikan efek yang sifatnya “menghambat”,
“mengganggu”, bahkan “membelokkan arah” dalam pencapaian tujuan
pembelajaran pendidikan jasmani atau kepelatihan cabang olahraga tertentu. Di luar itu bukan merupakan masalah jika tidak berefek buruk
bagi proses dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani maupun kepelatihan olahraga.
Permasalahan yang dijadikan variabel y bukan merupakan
sekumpulan masalah, tetapi sebuah masalah terpilih yang dianggap
urgen di antara masalah-masalah lain. Artinya varibel y merupakan masalah yang paling specifik yang hendak dicarikan solusinya.
Kebanyakan guru atau pelatih selalu memandang permasalahan itu datang secara kolektif, yang merupakan timbunan dari berbagai
masalah. Tetapi PTK tidak akan mencari solusi untuk semua masalah secara bersamaan. Ada sebuah pepatah: “ cara tercepat untuk
mengatasi problem atau masalah yang ruwet adalah dengan cara mengatasi masalah satu demi satu
”.
3. Judul PTK: Menggambarkan Tindakan yang Dipilih