Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 14
BAB 2 MENETAPKAN SISTEMATIKA PROPOSAL
PTK PENJASORKES
Seberapa layak kemampuan seorang guru pendidikan jasmani, pelatih olahraga, termasuk juga mahasiswa calon guru atau calon pelatih dalam ber-PTK,
dapat dilihat dari bagaimana kemampuannnya dalam menyusun proposal Penelitian Tindakan Kelas PTK. Proposal itu dapat diibaratkan sebuah rencana
matang sebelum yang bersangkutan benar-benar akan melaksanakan PTK. Banyak yang beranggapan bahwa 80 pemahaman PTK dapat dicermati dari bagaimana
seseorang itu menyusun proposal PTK. Kita sudah memahami pandangan umum seperti itu, bahwa perencanaan itu sesuatu yang sangat strategis dan vital sebelum
pelaksanaan. Ada ungkapan um um bahwa: “ failing to plan is planing to fail”,
artinya bahwa kegagalan dalam menyusun sebuah rencana proposal, berarti merencanakan memproposalkan suatu kegagalan.
Langkah awal sebelum menyusun proposal adalah menetapkan terlebih dahulu sistematika proposal yang akan digunakan. Sebagaimana penelitian-
penelitian yang lain, penyusunan proposal itu harus mengikuti sistematika yang berlaku. Dalam kaitannya dengan ini maka akan terdapat banyak sekali versi
sistematika proposal. Proposal PTK juga akan ditemukan banyak versi. Apapun versi proposal yang akan digunakan maka ada sebuah keharusan yang harus
dimiliki oleh calon peneliti PTK, yaitu bahwa calon telah benar-benar menemukenali permasalahan praktis dalam setting alami serta alternatif tindakan
yang direncanakan akan diimplementasikan. Dengan kata lain, telah tercipta ide matang dari calon peneliti tentang masalah penelitian serta tindakannya.
Penyusunan proposal hanyalah merupakan penuangan ide tersebut dalam sebuah format perencanaan yang sistematis. Semakin sistematis dan rinci,
maka proposal tersebut semakin banyak membantu peneliti dalam pelaksanaan PTK. Sebaliknya, jika ide atau gagasan peneliti dituangkan dalam sebuah proposal
yang kurang sistematis dan kurang rinci, maka dalam pelaksanaannya akan ditemukan berbagai kendala teknis. Oleh karena itu proposal itu harus berisi
komponen-komponen khusus dan penting yang secara teknis telah menampung
Modul PLPG Penjaskes Rayon 113 UNS Surakarta 15
berbagai hal yang mudah diimplementasikan dalam praktek penelitian di lapangan kelas. Proposal PTK memiliki fungsi sebagai dokumen pemandu dan
pengarah dalam pelaksanaan penelitian PTK. Sistematika proposal PTK dalam pendidikan jasmani dan kepelatihan
olahraga pada umumnya meliputi komponen proposal yang meliputi: 1 Judul; 2 Latar Belakang Masalah; 3 Rumusan Masalah; 4 Tujuan Penelitian; 5
Manfaat Penelitian; 6 Kajian Pustaka; 7 Metode Penelitian; 8 Jadwal Penelitian; 9 Rincian Beaya Penelitian; 10 Daftar Pustaka; dan 11 Lampiran-
lampiran. Untuk kepentingan pemahaman isi proposal dalam rangka persiapan
penyusunan laporan PTK, lazimnya komponen-komponen tersebut kemudian dikemas secara teknis dalam sebuah format dengan pola standar 3 bab, yakni
sebagai berikut: Tabel 2.1. Format Pola Standar 3 Bab Proposal PTK
JUDUL PTK BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.