74
5.2 Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan TPU sebagai RTH
Tempat pemakaman umum TPU sebagai suatu lahan kawasan yang mengandung unsur dan struktur alami yang dapat menjalankan proses-proses
ekologis nuntuk keseimbangan ekosistem. Selain makam, kawasan ini dapat diisi dengan tanaman, tumbuhan dan vegetasi yang dapat memberikan manfaat secara
langsung atau tidak langsung bagi masyarakat. Tempat pemakaman umum merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi-fungsi ekologis,
fungsi sosial, fungsi estetis dan fungsi ekonomi. Dengan demikian keberadaan TPU di perkotaan akan dapat menambah luasan ruang terbuka hijau khususnya di kota
Medan.
5.2.1 Persepsi masyarakat terhadap fungsi ekologis Fungsi ekologis dari ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan di tempat
pemakaman umum adalah sebagai pelindung terhadap panas, filter dari partikel padat yang mencemari udara kota, menghasilkan oksigen, menyerap gas-gas rumah kaca
atau hujan asam, meredam kebisingan, penahan angin, areal resapan air, untuk membangun jejaring habitat hidupan liar dan lainnya.
TPU Kayu Besar yang terletak di Jalan MH. Thamrin merupakan ruang terbuka yang terletak dikawasan perkotaan, dekat dengan kawasan pendidikan dan
kawasan bisnis Kota Medan. Dengan luasan yang mencapai 25000 m2, baru separuh dari pemakaman ini yang diisi dengan petak-petak makam. Sementara
separuhya lagi atau 50 dari luasan TPU yang terbentang dari utara keselatan pada
Universitas Sumatera Utara
75
bagian barat area pemakaman adalah area potensial untuk penanaman tumbuhan yang dapat mendukung ruang terbuka hijau Sebagai ruang terbuka yang dikelilingi
oeh kawasan bisnis, tempat pemakaman ini selayaknya dikembangkan dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon yang dapat menyerap udara kotor, pohon-
pohon yang berdaun rindang dan berakar kuat. Secara kuantitatif penanaman pohon- pohon di TPU ini sudah memadai dan ditanam diarea yang belum ada makam, seperti
akasia Acacia auriculiformis, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia mahagoni, nangka Artocarpus integra, mangga Mangifera indica, manggis
Garcinia mangostana, kelapa Coccos nucifera, palem dan lamtoro Leucaena glauca Gambar 5.5.
Gambar 5.5 Tumbuhan di TPU Kayu Besar Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
76
Pohon palem yang ditanami disela-sela petak makam dan sepanjang pedestrian yang membelah kawasan pemakaman. Tanaman tersebut akan
memanfaatkan cahaya matahari dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Dengan demikian
proses ini sangat bermanfaat bagi manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan beracun bagi manusia dan hewan serta akan
mengakibatkan efek rumah kaca. Dilain pihak proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen yang sangat
diperlukan oleh manusia dan hewan. Pohon-pohon yang ditanam tersebut akan meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan
ranting. Penanaman pohon yang selalu hijau sepanjang tahun berguna sebagai penahan angin pada musim dingin, sehingga pada akhirnya dapat menghemat energi
sampai dengan 50 persen energi yang digunakan untuk penghangat ruangan pada pemakaian sebuah rumah Forest Service Publications. Trees save energy, 2003.
Tanaman-tanaman tersebut belum belum menghasilkan daun yang rindang sehingga keteduhan yang diharapkan belum terasa secara maksimal dikarenakan
pohon-pohon sebagai pelindung belum tumbuh sesuai harapan. Pada bagian lain terdapat sebuah pohon berdahan banyak yang ditumbuhi semak belukar dan tidak
terawat serta area terbuka yang ditumbuhi ilalang dan rerumputan. Susunan petak makam yang masih berjarak dan lahan pemakaman yang belum terpakai cukup
merupakan area resapan air hujan yang sangat baik. Pohon-pohon yang belum rindang belum mengundang kehadiran satwa-satwa untuk membangun jejaring
Universitas Sumatera Utara
77
habitat hidupan liar didalamnya. Hamparan rerumputan yang masih terdapat di TPU Kayu Besar merupakan area resapan air hujan ke lapisan tanah yang lebih dalam
menjadi air infiltrasi dan air tanah Urban Forest Research, 2002. Dengan demikian TPU Kayu Besar dapat menjadi RTH pada perkotaan sebagai daerah resapan air
sehingga dapat membantu mengatasi masalah genangan air hujan pada kawasan sekitarnya Gambar 5.6.
Gambar 5.6 Hamparan rumput TPU Kayu Besar Sumber: Penulis
Ruang terbuka hijau bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Ruang terbuka hijau
merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa
Universitas Sumatera Utara
78
terutama burung, mamalia kecil dan serangga Forest Service Publications, 2003. Trees Reduce Noise Pollution and Create Wildlife and Plant Diversity, 2003.
Tanaman pepohonan yang terdapat di TPU Kayu Besar dapat menjadi berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang
cukup tinggi. TPU yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung,
mamalia kecil dan serangga dan dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal. Dikarenakan pohon-
pohon yang ada belum memberikan efek keteduhan dan kerindangan di TPU mengakibatkan belum mengundang kehadiran satwa-satwa, khususnya burung-
burung di area TPU Kayu Besar. TPU Sutomo Ujung yang terletak perkotaan yang dilintasi oleh lalu lalang
kendaraan yang padat sepanjang hari. TPU ini berada di Jalan Sutomo Ujung berdekatan dengan kawasan pendidikan. Dengan luasan yang mencapai 33000 m2.
Dua pertiga dari luasan TPU sudah diisi dengan bangunan petak-petak makam, sementara sepertiganya lagi di bagian tengah sebelah barat masih merupakan lahan
kosong yang potensial untuk di tanami tumbuhan yang berakar kuat. Sebagai ruang terbuka yang dikelilingi kawasan perumahan dan pemukiman padat penduduk,
tempat pemakaman ini selayaknya di kembangkan dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon yang dapat menyerap udara kotor, pohon-pohon yang
berdaun rindang dan berakar kuat. Beberapa jenis pohon-pohon yang terdapat di TPU seperti akasia Acacia auriculiformis, mahoni Swietenia mahagoni,
Universitas Sumatera Utara
79
trembesi Fragraea fragrans, sengon Paraserianthes falcataria, lamtoro Leucaena glauca dan kelapa sawit Elaeis.
Dengan demikian RTH yang dibangun pada daerah resapan air dari kota yang bersangkutan akan dapat membantu mengatasi masalah air dengan kualitas yang baik.
Ruang terbuka hijau bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Ruang terbuka hijau merupakan tempat
perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan serangga. Sebagai ruang terbuka hijau, pepohonan yang terdapat
di TPU Sutomo Ujung dapat menjadi berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. TPU yang
dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan
serangga dan dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal. Dengan keterbatasan jenis dan kerindangan
pohon yang terdapat di TPU Sutomo Ujung, belum mampu secara maksimal mengundang kehadiran satwa-satwa, khususnya burung-burung.
Sebagian besar dari tanaman-tanaman tersebut sudah berdaun rindang, tetapi perletakannya terbatas pada pinggir kawasan pemakaman. Ditengah pemakaman
pohon-pohon rindang yang menghasilkan keteduhan masih dirasakan kurang, sehingga keteduhan yang diharapkan belum terasa secara maksimal. Pada bagian
luar sebelah barat TPU merupakan area terbuka yang banyak yang ditumbuhi tanaman semak dan hamparan rumput penutup lahan ground cover yang
Universitas Sumatera Utara
80
berfungsi sebagai area resapan air hujan ke lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah dan tumbuhan pelindung lainnya Gambar 5.7.
Gambar 5.7 Tumbuhan Rerumputan dan Pepohonan Sutomo Ujung Sumber: Penulis
Susunan petak makam yang masih berjarak dan lahan pemakaman yang belum terpakai cukup merupakan area resapan air hujan yang sangat baik. Pohon-pohon
yang rindang dengan jumlah terbatas, belum mengundang banyak kehadiran satwa- satwa untuk membangun jejaring habitat hidupan liar didalamnya. Diperlukan
Universitas Sumatera Utara
81
penataan komposisi dan letk tanaman yang baik sehingga dapat merasakan manfaat kualitas ekologis di area pemakaman.
TPU Abdullah Lubis yang terletak di Jalan Abdullah Lubis merupakan ruang terbuka yang terletak dikawasan perkotaan, dekat dengan kawasan perumahan kelas
menengah Kota Medan. Dengan luasan yang mencapai 15000 m2, TPU sudah dipadati dengan petak-petak makam yang tidak beraturan dan berhimpitan. Sulit
menemukan area terbuka yang belum ada petak makamnya. Dipinggir jalan depan pemakaman terdapat deretan pohon akasia yang berdaun rindang dan menutupi
pelataran gerbang menuju pemakaman. Terasa nuanasa keteduhan di area ini. Tetapi ketika memasuki area pemakaman, tidak ada pohon rindang yang dapat dijadikan
tepat berteduh. Di sela-sela petak makam tumbuh secara liar beberapa pohon seri Kersen. Adapun pohon nangka Artocmbharpus integra, mangga Mangifera
indica, dan jambu biji psidium guajava tumbuh dengan jumlah yang terbatas dengan jarak tanam yang tidak diatur sedemikian rupa.
Tanaman yang diharapkan untuk memanfaatkan cahaya matahari dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen tidak ditemukan secara baik di TPU ini. Dengan demikian, sangat kecil manfaat yang diharapkan bagi manusia untuk dapat menyerap gas
beracun efek rumah kaca dan meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting akan sangat minimal akibat keterbatasan pohon
yang terdapat di TPU ini Gambar 5.8.
Universitas Sumatera Utara
82
Gambar 5.8 Tumbuhan di TPU Abdullah Lubis Sumber: Penulis
Keterbatasan tanaman pepohonan yang terdapat di TPU Abdullah Lubis, mengakibatkan tidak adanya kehadiran habitat berbagai jenis hidupan liar dan jenis
satwa terutama burung, mamalia kecil. Hamparan rumput yang diharapkan sebagai resapan air, hanya terbatas pada bagian pinggiran pagar pembatas TPU dengan
luasan yang terbatas Gambar 5.9.
Gambar 5.9 Tumbuhan semak dan petak makam di TPU Abdullah Lubis Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
83
Tidak ditemukan pedestrian di area pemakaman, untuk mencapai petak makam pengunjung harus melangkahi makam-makam ada. Susunan petak makam
Tidak ditemukan pedestrian di area pemakaman, untuk mencapai petak makam pengunjung harus melangkahi makam-makam ada. Susunan petak makam
yang sangat rapat dan tidak berjarak mengakibatkan minimnya area resapan air. Jenis pohon pelindung yang terdapat dalam area pemakaman sangat terbatas.
Pohon-pohon yang terdapat dalam area makam tidak terlihat menonjol dan tidak menimbulkan suasana teduh di tengah pemakaman. Tanaman semak seperti teh-teh
an , bunga, tanaman penutup tanah adalah rumput dan tanaman rambat yang tumbuh secara liar dan terkesan kumuh. Kondisi ini lah yang menimbulkan kesan angker,
seram dan menakutkan pada area pemakaman. Sebagai resapan air hujan manfaatnya dapat dirasakan, tetapi sebagai penarik kehadiran satwa-satwa liar dan burung-burung
masih sangat rendah. Kondisi ekologis yang terbatas di ketiga TPU menyebabkan tingkat kepuasan responden hanya 33, 3 Tabel 5.1 sehingga kondisi ekologis
perlu ditingkatkan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
Tabel 5.1 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi ekologis
Tingkat Kepuasan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas
2 8
10
11,11
Tidak Puas 2
5 13
20 22,22
Kurang Puas 11
11 8
30 33,33
Puas 10
9 1
20 22,22
Sangat Puas 7
3 10
11,11
Universitas Sumatera Utara
84
Keberadaan TPU di tengah kota metropolitan, seperti Kota Medan adalah sebuah keberuntungan bagi masyarakat kota. Sebagai ruang terbuka, TPU dapat
memberikan manfaat untuk menimbulkan keteduhan, kenyamanan dan kesegaran bagi kehidupan masyarakat kota. TPU yang dipenuhi dengan berbagai jenis
tumbuhan dan pohon dapat meningkatkan kualitas fungsi ekologis ruang terbuka hijau. Selain itu dengan menghirup udara segar ditengah kota akan meningkatkan
kesehatan dan kualitas hidup masyarakat kota. Dengan manfaat ekologis yang tinggi kehadiran TPU ditengah kota bukan sebuah beban bagi masyarakat. Menyadari
pentingnya keberadaan fungsi ekologis ruang terbuka yang terdapat di TPU, masyarakat responden memberikan persepsi yang tinggi terhadap pentingnya
kehadiran ruang terbuka dengan tampilan fungsi dan manfaat ekologis yang baik sangatlah tinggi yaitu, 73,3 Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi ekologis
Tingkat Kepentingan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting
0,00
Tidak Penting 4
2 6
6,67
Kurang Penting 5
5 8
18 20,00
Penting 10
13 16
39 43,33
Sangat Penting 15
8 4
27 30,00
Menyadari akan pentingnya fungsi dan manfaat ekologis di perkotaan, maka kehadiran TPU ditengah kota haruslah dimanfaatkan dengan baik. Dengan penataan
yang baik, ksan kumuh angker dan menakutkan bagi kawasan pemakaman yang terdapat di tengah kota akan dapat dihilangkan. Pada kawasan tengah kota dengan
Universitas Sumatera Utara
85
aktivitas bisnis dan perdagangan, bukanlah sesuatu yang mudah untuk mencari ruang terbuka dengan luasan memadai. Beberapa pohon besar layak ditambah guna
meningkatkan keteduhan mengurangi kebisingan dan penyaring udara kotor akibat asap kendaraan yang lalu lalang. Tanaman berdaun lebat dan berakar kuat dapat
melindungi kawasan makam dari terik dan panas sehingga penziarah ke makam dapat merasakan keteduhan dan kenyamanan disiang hari serta meningkatkan
kualitas keteduhan dan meningkatkan kehadiran satwa liar dan burung-burung di pemakaman ini. Pemahaman terhadap peningnya peningkatan kualitas fungsi
ekologis di perkotaan, maka TPU sebagai ruang terbuka hijau akan dapat menyaring partikel-partikel udara kotor dari asap-asap kendaraan. Masyarakat
responden memberikan persetujuan yang tinggi, yakni 85,55 Tabel 5.3 untuk peningkatan kualitas ekologis diarea TPU.
Tabel 5.3. Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi ekologis
Tingkat Persetujuan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju
0,00
Tidak Setuju 1
2 3
3,33
Kurang Setuju 3
3 4
10 11,11
Setuju 14
11 12
37 41,11
Sangat Setuju 13
15 12
40 44,44
Meningkatkan kualitas fungsi ekologis dipemakaman dapat dilakukan sebagaimana yang dilakukan pada kawasan terbuka lainnya. Dari pandangan tokoh
agama islam, menanam pohon untuk penghijauan merupakan perbuatan mulia berupa amal shalih dan amal jariah yang mengandung banyak manfaat bagi manusia
Universitas Sumatera Utara
86
dan makhluk lainnya sesuai dengan hadist Rasulullah SAW berikut: Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung
memakannya atau dimakan manusia atau hewan, kecuali menjadi shodaqoh baginya penanam”HR. Al-Bukhoriy.
Tanaman dan pohon yang ditanam oleh seorang muslim memiliki banyak manfaat, seperti pohon apalagi yang berbentuk kanopi payung bisa menjadi
naungan bagi manusia dan hewan, buah dan daunnya ada yang bisa dimakan, batangnya bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan, akarnya bisa mencegah
terjadinya erosi dan banjir, daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya, dan pohon juga bisa menjadi pelindung dari angin, membantu sanitasi
lingkungan dalam mengurangi polusi udara, dan masih banyak lagi manfaat tanamanpepohonan.
Pohon yang rindang dan teduh akan mengurangi kebisingan diarea pemakaman sehingga peziarah yang datang dapat khidmat dalam merenungi tujuan
utamanya ke pemakaman yaitu mengingatkannya untuk sebuah kematian. Aktivitas utama mereka mengunjungi pemakaman terasa lebih menyenangkan dengan suasana
hijau, teduh dan nyaman serta dapat menghilangkan kejemuan, mengurangi kekakuan dan monotonitas.
Dalam pandangan agama kristen bahwa keteduhan di pemakaman dibutuhkan untuk memberikan ketenganan dan keteduhan bagi pengunjung
makam. Sehingga tidak ada larangan bahkan sangat dianjurkan karena banyak sekali manfaat lain dari pohon untuk kehidupan manusia.
Universitas Sumatera Utara
87
Dengan adanya penghijauan dan pepohohonan yang rindang di pemakaman yang terletak diperkotaan akan dapat mengundang kehadiran satwa burung-burung
dan lainnya. Hal ini tetu menambah susana baru, kita tidak hanya mendengarkan suara mesin-mesin pabrik dan kendaraan tetapi ada kemerduan dari kicau burung
setiap paginya. Suasana ini dapat mengurangi kesan pemakaman yang angker, kumuh dan menyeramkan.
Fungsi Ekologis di ketiga pemakaman ini masih jauh dari harapan karena belum ditemukan banyak tumbuhan berakar kuat dan berdaun rindang. Tumbuhan
masih kecil dan berjarak sehingga belum menghasilkan kerindangan di areal pemakaman Gambar 5.10.
Pohon diantara petak makam TPU Abdullah Lubis
Pohon rindang di TPU Sutomo Ujung
Gambar 5.10 Kondisi fungsi ekologis di TPU Sumber: Penulis
Pemakaman sebagai ruang terbuka dapat dikelola dan ditata fungsi ekologisnya menjadi baik dan menyegarkan. Fungsi ekologis yang baik di
Universitas Sumatera Utara
88
pemakaman seperti pepohonan rindang dan hamparan rumput yang tertata, hijau dan menyenangkan bagi kawanan burung-burung Gambar 5.11
Pepohonan di sela-sela petak makam
Tanaman semak dan perdu di pemakaman
Pepohonan rindang pemakaman
Gambar 5.11 Fungsi Ekologis di TPU Sumber: Penulis.
5.2.2 Persepsi masyarakat terhadap fungsi sosial Ruang terbuka hijau dalam fungsinya secara sosial dapat menurunkan tingkat
stress masyarakat, konservasi situs alami sejarah, menurunkan konflik sosial, meningkatkan keamanan kota, menambah pengetahuan, meningkatkan produktivitas
masyarakat, dan sebagainya Marcella, 2004 .
Pemakaman sebagai tempat akhir dari perjalanan hidup manusia. Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Sebagai umat yang beragama, manusia yang
sudah mati tubuhnya akan dikuburkan. Prosesi penguburan ini akan menimbulkan interaksi sosial antar keluarga, sahabat dan masyarakat lainnya. Berbeda dengan
ruang terbuka hijau lainnya, bahwa interaksi sosial di pemakaman ini akan terjadi
Universitas Sumatera Utara
89
pada saat saat memakamkan jenazah di pemakaman. Kualitas interaksi sosial yang terjadi di pemakaman sangat ditentukan oleh fasilitas pendukung yang terdapat di
pemakaman seperti pedestrian, bangunan-bangunan lainnya seperti MCK, rumah ibadah, rumah duka.
Pedestrian yang baik akan meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dengan tenang dan tidak berisik di pemakaman. Bagi pengunjung yang berteduh, selain
dibawah pohon juga dapat berteduh dibawah bangunan yang berfungsi sebagai sarana ibadah atau fungsi lainnya yang berhubungan dengan pemakaman.
Keberagaman tanaman di TPU merupakan salah satu sarana yang baik bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan akan pengenalan terhadap jenis-jenis
tumbuhan hayati yang sudah sulit ditemui di tengah perkotaan. TPU yang memiliki ribuan petak makam akan menjadi magnit bagi
kehadiran anggota keluarga baik secara individu atau rombongan untuk mengunjungi pemakaman. Kehadiran di pemakaman dengan berziarah adalah sebuah perenungan
besar dalam kehidupan kehidupan ini, bahwa kita akan menuju kematian seperti mereka yang sudah dikuburkan ini. Aktivitas ini akan semakin lengkap apabila
sekaligus dapat menikmati hijau dan teduhnya pepohonan akan dapat mengurangi stress tekanan psikologis akibat tekanan hidup di perkotaan. Kesejukan dan
kesegaran yang diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Selain kicauan dan tarian burung,
lantunan do’a dari ayat-ayat suci tentunya akan menyentuh relung hati pengunjung pemakaman untuk dapat menghilangkan
kejemuan, mengurangi kekakuan dan monotonitas.
Universitas Sumatera Utara
90
Memasuki TPU Kayu Besar, suasana pengaturan tanaman dan kerapian petak makam sedikit menimbulkan estetika yang baik. Beberapa pohon palem yang
ditanam sepanjang pedestrian dan disela-sela petak makam sudah tumbuh dengan baik. Berbagai sarana yang dibutuhkan dalam mendukung interaksi sosial di
pemakaman masih dirasakan kurang memadai seperti pedestrian yang terbatas. Dengan kondisi tersebut untuk mencapai petak makam uang jauh ketengah, peziarah
harus rela melangkahi petak-petak makam dalam suasana panas terik matahari. Padahal dalam ajaran agama Islam bahwa peziarah dilarang menggunakan alas kaki
dan melangkahi kuburan ketika berziarah. Seharusnya disediakan pedestrian yang cukup sehingga peziarah di pemakaman muslim seperti TPU Kayu Besar agar tidak
melanggar aturan agama. Interaksi sosial yang yang diharapkan di pemakaman akan terlihat lebih baik
di TPU Sutomo Ujung dengan melihat banyaknya variasi pedestrian di pemakaman. Selain dari arah timur ke barat ada juga dari utara ke selatan bahkan terdapat juga
pedestrian di sepenjang pinggiran kawasan TPU. Pedestrian ini sangat membantu aktivitas pengunjung untuk sampai di petak makam yang di tuju. Sudah terlihat
beberapa jenis pohon berbunga dan bertajuk indah, namun belum ditemukan komposisi tanaman yang baik. Untuk mencapai petak makam yang jauh ketengah,
peziarah harus rela melangkahi petak-petak makam dalam suasana panas terik matahari. Di pinggiran kawasan pemakaman ditemukan beberapa jenis pohon
rindang yang sudah memberikan kesan teduh dan rindang Gambar 5.12.
Universitas Sumatera Utara
91
Tumbuhan bertajuk Pedestrian
Gambar 5.12 Fungsi sosial di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis
Dengan lahan yang kosong yang masih tersedia, pemakaman ini masih memungkinkan untuk melakukan penataan komposisi tanaman agar terlihat asri dan
menyejukkan. Sarana lainnya sebagai penambah kualitas interaksi sosial yang sudah terdapat di TPU Sutomo Ujung adalah bangunan Mesjid dan Rumah duka dalam area
pemakaman Gambar 5.13.
Mesjid di area TPU Sutomo Ujung Bangunan Pelayanan Jenazah
Gambar 5.13 Fasilitas sosial di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
92
Kondisi di TPU Abdullah Lubis dalam lahan terbatas dan terlihat petak makam yang tumpang tindih dan tidak beraturan serta tidak adanya pedestrian akan
sangat menyulitkan pengunjung untuk melihat makam keluarganya di pemakaman ini. Tanaman meneduhkan hanya terdapat di depan pintu gerbang
tepatnya sepanjang pinggiran jalan Abdullah Lubis. Pohon yang tumbuh di sela-sela petak makam, adalah pohon liar yang terkesan tumbuh sendiri. Minim sekali
sentuhan penataan yang dapat menimbulkan kesarian di pemakaman ini. Berbagai sarana yang dibutuhkan dalam mendukung interaksi sosial di pemakaman sangat
kurang. Pengunjung ke pemakaman enggan untuk berlama-lama dengan kondisi tersebut. Menyiapkan pedestrian di pemakaman ini sesuatu yang sulit diwujudkan
diakibatkan lahan terbatas dan petak makam yang sudah berhimpitan. Kondisi tersebut diatas memberikan penilaian yang kurang baik terhadap
funsi sosial di TPU dengan menunjukkan tingkat kepuasan rendah dari responden 20 Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi sosial
Tingkat Kepuasan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas
3 5
6 13
14,44
Tidak Puas 10
8 12
30 33,33
Kurang Puas 10
8 11
29 32,22
Puas 8
6 1
15 16,67
Sangat Puas 3
3,33
Fungsi sosial pemakaman sebagai tempat mengingat kematian akan sering dikunjungi, jika terdapat kenyamanan dan keteduhan. Kunjungan ke makam untuk
Universitas Sumatera Utara
93
menghilangkan stress, kepenatan dan kerinduan akan terobati manakala fasilitas pendukung dan kondisi di pemakaman dalam kondisi baik. Masyarakat menyadari
bahwa tujuan utama kepemakaman adalah untuk berziarah dan mengingat kematian, sehingga fungsi sosial yang diharapkan hanya terbatas kepada hal-hal yang berkaitan
dengan urusan jenazah. Tingkat kepentingan terhadap fungsi sosial ruang terbuka hijau di pemakaman hanya sebesar 33,64 Tabel 5.5,
Tabel 5.5. Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi sosial
Tingkat Kepentingan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting
2 2
2,22
Tidak Penting 11
11 22
24,44
Kurang Penting 19
7 10
36 40,00
Penting 8
8 9
25
27,78
Sangat Penting 3
2 5
5,56
Penilaian terhadap kepentingan fungsi sosial ruang terbuka hijau di TPU disebabkan bahwa persepsi masyarakat tentang keberadaan TPU merupakan tempat
peristirahatan bagi jenazah, sehingga fungsi sosial yang dianggap penting hanyalah yang berhubungan langsung dengan aktifitas penguburan dan ziarah kubur.
Peningkatan kualitas TPU sebagai ruang terbuka akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk mengunjungi pemakaman sehingga interaksi antar
masyarakat akan lebih sering terjadi. Dengan seringnya interaksi sosial antar masyarakat hal ini akan meningkatkan rasa kekeluargaan, tolong menolong dan
mengurangi tingkat keresahan antar masyarakat. Persetujuan masyarakat untuk fungsi sosial ruang terbuka hijau di TPU masih rendah, yaitu hanya 45,56 Tabel
Universitas Sumatera Utara
94
5.6. Hal ini disebabkan bahwa peningkatan dan penambahan fungsi sosial ruang terbuka hijau di pemakaman masih dikhawatirkan dapat mengganggu ketenangan di
pemakaman.
Tabel 5.6 Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi sosial
Tingkat Persetujuan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju
2 2
2,22
Tidak Setuju 6
6 12
13,33
Kurang Setuju 12
9 14
35 38,89
Setuju 14
11 9
34 37,78
Sangat Setuju 4
2 1
7 7,78
Fungsi sosial yang diharapkan di TPU berbeda dengan fungsi sosial untuk diruang terbuka umumnya. Dalam pandangan agama fungsi sosial yang dibolehkan
di TPU hanya terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas pemakaman. Orang yang mengunjungi makam dilarang untuk membuat keributan dan kebisingan.
Diperlukan suasana tenang dan khidmat sehingga tujuan kepemakaman untuk mengingat kematian akan menimbulkan manfaat bagi peningkatan keimanan bagi
manusia. Ajaran tersebut menguatkan dukungan terhadap persepsi masyarakat untuk menolak kehadiran fasilitas lainnya seperti sarana bermain anak, sarana olah raga
dan sarana lainnya yang tidak berhubungan dengan tujuan utama ke pemakaman, karena dapat mengaburkan makna utama orang-orang ke pemakaman.
Dengan keterbatasan sarana pendukung aktifitas sosial di pemakaman, diperlukan penambahan khususnya untuk pedestrian, bangunan untuk pengelola
Universitas Sumatera Utara
95
makam sekaligus tempat berteduh dan bertegur sapa sesama pengunjung pemakaman Gambar 5.14.
TPU Abdullah Lubis TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung Gambar 5.14 Kondisi Pedestrian di TPU
Sumber: Penulis
Dari pandangan tokoh agama menyatakan bahwa pemanfaatan fungsi sosial pemakaman bagi manusia merupakan aktifitas religius. Dalam pandangan Islam
bahwa tujuan utama kepemakaman adalah sebagai pelajaran bagi manusia yang masih hidup dengan mengingat kematian. Bahwasannya setiap manusia akan menuju
kematian. Karenanya fungsi sosial ini sangat dibutuhkan oleh semua manusia sehingga diperlukan fasilitas yang baik guna mendukung interaksi sosial antar
masyrakat yang melakukan ziarah kubur. Adanya larangan untuk duduk, menginjak dan melangkahi, menggunakan sandal di pemakaman mengisyaratkan bahwa
hendaknya area pemakaman dilengkapi dengan pedestrian yang baik dan memadai serta tata letak makam yang rapi dan beraturan. Hal ini sebagi wujud dari
penghormatan kita kepada jenazah yang sudah dikuburkan.
Universitas Sumatera Utara
96
Dalam pandangan agama kristen juga mengharapkan tersedianya fasilitas sebagai penunjang interaksi sosial di pemakaman guna menambah keakraban antar
masyarakat ketika melakukan aktifitas saat menguburkan makam atau ketika melakukan kunjungan ke makam kelurganya di tempat pemakaman umum.
5.2.3 Persepsi masyarakat terhadap fungsi estetika Bentuk tajuk yang bervariasi dengan penempatan pengaturan tata ruang
yang sesuai akan memberi kesan keindahan tersendiri. Tajuk pohon juga berfungsi untuk memberi kesan lembut pada bangunan di perkotaan yang cenderung bersifat
kaku Hakim, R, 2006. Komposisi tanaman dapat diatur dan diletakkan sedemikian rupa, sehingga
pemandangan yang kurang enak dilihat seperti: tempat pembuangan sampah, pemukiman kumuh, rumah susun dengan jemuran yang beraneka bentuk dan warna,
pabrik dengan kesan yang kaku dapat sedikit ditingkatkan citranya menjadi lebih indah, sopan, manusiawi dan akrab dengan hadirnya ruang terbuka hijau sebagai tabir
penyekat di sana. Fungsi estetika di pemakaman dapat dilakukan sedemikian rupa dengan
melakukan penanaman pohon-pohon bertajuk. Disepanjang pedestrian pemakaman dan disela-sela petak makam pengelola dapat menambah variasi tanaman.
Peningkatan kualitas estetika di pemakaman tidaklah mengurangi makna dan fungsi utama dari pemakaman. Bahkan hal ini dapat menambah keinginan individu dan
masyarakat untuk berkunjung ke pemakaman.
Universitas Sumatera Utara
97
TPU Kayu Besar masih kekurangan dalam keberagaman pohon yang meneduhkan. Tumbuhan berbunga dan bertajuk indah nyaris tidak terlihat di kawasan
pemakaman. Sebagai pemakaman umum yang dikunjungi dari beragam latar belakang keluarga, sangat diharapkan dapat menambah keasrian dan pengetahuan
bagi pengunjung Gambar 5.15.
Pohon Palem sepanjang pedestrian Pohon mangga dan rerumputan
Gambar 5.15 Pohon di TPU Kayu Besar Sumber: Penulis
Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota. Pagar kawasan
diperlukan sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman dari penyerobotan oleh masyarakat. Pencahayaan di TPU ini masih dirasakan kurang mampu
menerangi seluruh kawasan TPU dan area sekitarnya, meskipun sudah ada lampu dengan kapasitas voltase besar Gambar 5.16. Masih diperlukan penambahan
variasi warna-warni pencahayaan di sepanjang pagar depan pemakaman untuk menambah keindahan.
Universitas Sumatera Utara
98
Lampu ber voltase tinggi Pencahayaan malam hari di TPU
Gambar 5.16 Pencahayaan TPU Kayu Besar Sumber: Penulis
TPU Sutomo Ujung memiliki beberapa jenis tumbuhan pohon yang sudah menghasilkan kesan hijau dan teduh. Kehijauan dan keasrian ini masih perlu
ditingkatkan dengan menambah keberagaman pohon yang meneduhkan, khususnya di bagian tengah area pemakaman agar pengunjung terhindar dari panas terik
matahari. Tumbuhan berbunga dan bertajuk sudah terlihat tetapi masih perlu penambahan kuantitas dan variasinya, sehingga menyenangkan bagi pengunjung dari
beragam latar belakang keluarga dapat menambah keasrian dan pengetahuan. Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang
diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota. Pagar kawasan diperlukan sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman dari penyerobotan
oleh masyarakat, khususnya pada bagian barat kawasan pemakaman. Pencahayaan di
Universitas Sumatera Utara
99
TPU ini masih sangat kurang sehingga dimalam hari kesan angker dan menakutkan masih terasa Gambar 5.17.
Pemagaran TPU Pencahayaan malam hari di TPU
Gambar 5.17 Pagar dan Pencahayaan di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis
Memasuki kawasan TPU Abdullah Lubis tumbuhan pohon yang meneduhkan alam di pemakaman masih sangat dirasakan kurang. Tumbuhan berbunga dan
bertajuk indah tidak terlihat di kawasan pemakaman, sehingga pemakaman yang dikunjungi dari beragam latar belakang keluarga ini tidak meningkatkan keinginan
yang tinggi menikmati suasana di ruang terbuka Gambar 5.18.
Tampak Depan TPU Abdullah Lubis Kegersangan TPU Abdullah Lubis
Gambar 5.18 Kondisi Fungsi Estetika di TPU Abdullah Lubis
Sumber : Penulis
Universitas Sumatera Utara
100
Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota . Pagar kawasan
sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman sudah cukup baik. Pencahayaan di TPU sudah cukup menerangi seluruh kawasan TPU, tetapi masih diperlukan
variasi warna-warni untuk pagar bagian depan guna menambah keindahan Gambar 5.19.
Pengaturan tata letak dan tinggi rendah petak makam sangat diperlukan agar dapat mengurangi kesan kekakuan di kawasan pemakaman TPU Abdullah
Lubis. Kondisi umum pemakaman yang belum memberikan suasana teduh dan menyenangkan bagi pengunjung makam.
Gerbang TPU Pagar TPU
Pencahayaan TPU Gambar 5.19 Kondisi fasilitas estetika di TPU Abdullah Lubis
Sumber: Penulis
Masih terlihat jelas tata letak makam yang tidak beraturan, kurangnya pedestrian yang layak untuk mencapai titik makam, sehingga pengunjung harus
Universitas Sumatera Utara
101
berjalan melangkahi petak-petak makam di sekitarnya. Pohon-pohon bertajuk masih sangat kurang baik disepanjang pedestrian ataupun disela-sela petak makam.
Pemakaman hanya terlihat susunan petak-petak beton dan batu nisan. Pemandangan secara umum di pemakaman masih menimbulkan kesan angker, seram dan
menakutkan. Keasrian yang diharapkan di TPU masih sangat jauh dari harapan responden, tingkat kepuasan yang rendah 42,22 lihat Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi Estetika
Tingkat Kepuasan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas
1 1
2
2,22
Tidak Puas 3
7 9
19 21,11
Kurang Puas 9
7 15
31 34,44
Puas 16
10 5
31 34,44
Sangat Puas 2
5 7
7,78
TPU sebagai ruang terbuka baiknya ditata dengan komposisi tanaman dan diletakkan sedemikian rupa, sehingga pemandangan yang kurang enak dilihat dapat
ditingkatkan citranya menjadi lebih indah, sopan, manusiawi dan akrab dengan hadirnya ruang terbuka hijau sebagai tabir penyekat di sana. Bentuk tajuk yang
bervariasi dengan penempatan pengaturan tata ruang yang sesuai akan memberi kesan keindahan tersendiri. Tajuk pohon juga berfungsi untuk memberi kesan lembut
pada bangunan area pemakaman yang cenderung bersifat kaku. Pemakaman juga layaknya dterangi dengan cahaya yang cukup sehingga menimbulkan keindahan di
malam hari. Pengaturan dan penataan untuk kualitas fungsi estetika ini adalah penting
Universitas Sumatera Utara
102
guna mengurangi kesan angker, seram dan menakutkan di area pemakaman. 77,78 Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi estetika
Tingkat Kepentingan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting
2 2
2,22
Tidak Penting 1
2 1
4 4,44
Kurang Penting 4
6 6
16 17,78
Penting 15
12 18
45 50,00
Sangat Penting 10
10 5
25
27,78
Sebagai TPU yang terletak ditengah kota haruslah ditata untuk menjadi indah guna mendukung keberadaannya di tengah kota. TPU yang menimbulkan kesan indah
tidak akan dianggap sebagai beban bagi sebuah kota. Dalam pegembangan dan pembangunan di perkotaan, pemakaman seringkali menjadi sasaran untuk
penggusuran. Hal ini terjadi karena kurangnya penataan dan pengaturana terhadap pemakaman. Pemakaman masih dianggap sebagai tempat yang angker, kumuh,
menakutkan dan tidak jarang menjadi tempat maksiat dan transaksi narkoba Harian Waspada, 30 Mei 2012. Fenemona tersebut haruslah dihilangkan dan responden
setuju untuk peningkatan dengan meningkatkan kualitas estetika di pemakaman, yaitu 86,67 Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi estetika
Tingkat Persetujuan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju
1 1
1,11
Tidak Setuju 2
2 2,22
Kurang Setuju 1
3 5
9 10,00
Setuju 17
13 14
44
48,89
Sangat Setuju 12
11 11
34
37,78
Universitas Sumatera Utara
103
Penataan juga mencakup pohon-pohon yang ada di dalam area makam harus lebih variatif sebagai pelindung yang lebih teduh dengan tetap mempertimbangkan
akar-akar yang tidak merusak bangunan makam. Pemanfaatan Tempat Pemakaman Umum sebagai Ruang terbuka Hijau di
Kota Medan sangat memungkinkan dengan meningkatkan fungsi ekologis. Pohon- pohon yang sudah ada di TPU perlu ditambah untuk meningkatkan suasana teduh dan
melindungi di area TPU. Dalam pandangan tokoh agama keindahan itu identik dengan kebersihan
sehingga hal itu adalah sebuah kebaikan. Ajaran Islam melarang setiap orang untuk mengotori dan membuang kotoran dipemakaman. Memagari area pemakaman
untuk mengamankan kawasan pemakaman dan memberi pencahayaan untuk mengurangi kesan kumuh dan angker tidaklah merupakan suatu larangan,
terkecuali memagari dan menerangi makam tertentu karena maksud lain. Penambahan dan penataan tanaman bertajuk dan berbunga di pemakaman
akan menimbulkan aroma wewangian dengan tujuan mengurangi bau sampah dan mengindahkan pandangan mata. Selain itu keindahan akan mengurangi kekakuan
bangunan petak makam di area pemakaman yang terletak di perkotaan. Fungsi estetika yang baik di TPU akan menambah kenyamanan bagi
masyarakat sekitar dan pengunjung TPU sekaligus menambah keasrian kota. Peningkatan fungsi estetis di TPU akan mengurangi pemanfaatan area pemakaman
sebagai sarang kejahatan dan menyeramkan bagi masyarakat sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara
104
Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertamanan sudah membangun tembok dan memasang lampu-lampu penerangan pada setiap Tempat Pemakaman di
Kota Medan. Kondisi fungsi estetis diketiga TPU terlihat pada Gambar 5.20.
TPU Abdullah Lubis TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung
Gambar 5.20 Kondisi fungsi estetis di TPU Sumber: Penulis
5.2.4 Persepsi masyarakat terhadap fungsi ekonomi Manfaat ruang terbuka hijau dalam aspek ekonomi bisa diperoleh secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, manfaat ekonomi ruang terbuka hijau diperoleh dari penjualan atau penggunaan hasil ruang terbuka hijau berupa kayu
bakar maupun kayu perkakas. Penanaman jenis tanaman ruang terbuka hijau yang bisa menghasilkan biji, buah atau bunga dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf gizi, kesehatan dan penghasilan masyarakat. Buah kenari selain untuk dikonsumsi juga dapat dimanfaatkan untuk
kerajinan tangan. Bunga tanjung dapat diambil bunganya. Buah sawo, mangga, asam,
Universitas Sumatera Utara
105
dan lain-lain dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat kota. Sedangkan secara tidak langsung, manfaat ekonomi
ruang terbuka hijau berupa perlindungan terhadap angin serta fungsi ruang terbuka hijau sebagai perindang, menambah kenyamanan masyarakat kota Fandeli, 2004.
Fungsi ekonomi di TPU dapat dilakukan di ketiga lokasi pemakaman ini, belum terlaksana secara maksimal. Lahan-lahan kosong masih terbuka di srea
pemakaman tidak ditanami dengan tananam yang bisa dimanfaatkan untuk keseharian. Terkesan adanya larangan bagi masyarakat memanfaatkan lahan kosong
ini. Dari pihak pengelola pemakaman adanya kekhawatiran jika lahan kosong ini digunakan akan dimanfa pertanyaan yang ditanggapi oleh responden dengan
menyatakanatkan untuk hunian liar yang dikemudian hari akan sulit untuk memindahkan mereka dari kawasan tersebut.
Pemanfaatan TPU dilihat dari sisi ekonomi secara langsung belum didapatkan dari ketiga lokasi TPU ini. Secara arsitektural TPU sebagai ruang terbuka dapat
meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota yang dapat mendatangkan wisatawan untuk melihat dan berkunjung kepemakaman. Belum adanya tokoh-tokoh
penting atau publik figure yang dimakamkan di ketiga TPU ini, sehingga pengunjung ke pemakaman ini hanya terbatas dari kalangan keluarga yang bertujuan untuk
berziarah. Sementara itu untuk manfaaat ekenomi secara tidak langsung dapat terlihat
pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan ramadhan dan hari-hari besar keagamaan. Pemakaman akan dipenuhi dengan pedagang musiman yang menjual
Universitas Sumatera Utara
106
bunga-bunga dan kebutuhan lain bagi peziarah ke pemakaman. Sebagai pemakaman, fungsi ekonomi ruang terbuka bukan sesuatu yang diharapkan kehadirannya,
sehingga tingkat kepuasan mayoritas responden rendah, yaitu 16,66 Tabel 5.10.
Tabel 5.10 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi ekonomi
Tingkat Kepuasan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas
5 11
8 24
26,67
Tidak Puas 5
8 12
25
27,78
Kurang Puas 16
5 5
26 28,89
Puas 3
5 5
13 14,44
Sangat Puas 1
1 2
2,22
Kegiatan seperti membuat tempat jajanan malam dan tempat pedagang musiman tidak penting karena hal itu dianggap dapat menimbulkan kebisingan dan
mengotori lokasi makam dengan sampah-sampah makanan. Responden menanggapi bahwa keberadaan fungsi ekonomi ruang terbuka di pemakaman adalah
hal yang tidak penting 20,0 Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi ekonomi
Tingkat Kepentingan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting
1 2
3 3,33
Tidak Penting 13
14 14
41 45,56
Kurang Penting 6
10 12
28 31,11
Penting 11
4 2
17
18,89
Sangat Penting 1
1
1,11
Persetujuan yang diberikan responden terhadap pemanfaatan TPU sebagai ruang terbuka dari fungsi ekonomi kurang memuaskan. Sebagai tempat pemakaman
Universitas Sumatera Utara
107
yang bernuansa religius masyarakat tidak menghendaki adanya kegiatan ekonomi seperti tempat jajanan, pedagang musiman atau manfaat ekonomi di pemakaman.
Karena bukan sesuatu yang diperlukan bagi sebuah pemakaman, responden yang memberikan persetujuannya cukup rendah, yaitu 17,77 Tabel 5.12.
Tabel 5.12 Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi ekonomi
Tingkat Persetujuan Nama TPU
Jumlah Persentase
Kayu Besar Sutomo Ujung
Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju
13 12
25 27,78
Tidak Setuju 10
4 6
20 22,22
Kurang Setuju 12
7 10
29 32,22
Setuju 8
3 2
13
14,44
Sangat Setuju 3
3 3,33
Hal lain yang disampaikan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah bahwa kegiatan ekonomi seperti tempat jajanan malam dan pedagang musiman
dikhawatirkan dapat menimbulkan suasana bising dan kumuh di pemakaman. Pemakaman adalah tempat untuk mengingat kematian, bukan tempat untuk jajanan
nongkrong dan ngobrol panjang yang tidak berkaitan dengan perenungan dan instropeksi diri menghadapi akhir dari kehidupan. Adanya aktifitas jajanan juga bisa
berdampak penumpukan sampah yang menimbulkan bau, kotor dan kumuh. Manfaat ekonomi yang terlihat di pemakaman adalah berupa pemanfaatan lahan kosong untuk
tanaman rempah dan obat-obatan serta tempat parkir kendaraan pada lokasi yang tidak mengganggu aktifitas pemakaman Gambar 5.21.
Universitas Sumatera Utara
108
Tanaman bernilai ekonomi Parkir kendaraan
Gambar 5.21 Kondisi fungsi ekonomi di TPU Sumber: Penulis
5.3 Analisis Potensi Pemanfaatan TPU sebagai RTH