Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan TPU sebagai RTH

74

5.2 Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan TPU sebagai RTH

Tempat pemakaman umum TPU sebagai suatu lahan kawasan yang mengandung unsur dan struktur alami yang dapat menjalankan proses-proses ekologis nuntuk keseimbangan ekosistem. Selain makam, kawasan ini dapat diisi dengan tanaman, tumbuhan dan vegetasi yang dapat memberikan manfaat secara langsung atau tidak langsung bagi masyarakat. Tempat pemakaman umum merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi-fungsi ekologis, fungsi sosial, fungsi estetis dan fungsi ekonomi. Dengan demikian keberadaan TPU di perkotaan akan dapat menambah luasan ruang terbuka hijau khususnya di kota Medan. 5.2.1 Persepsi masyarakat terhadap fungsi ekologis Fungsi ekologis dari ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan di tempat pemakaman umum adalah sebagai pelindung terhadap panas, filter dari partikel padat yang mencemari udara kota, menghasilkan oksigen, menyerap gas-gas rumah kaca atau hujan asam, meredam kebisingan, penahan angin, areal resapan air, untuk membangun jejaring habitat hidupan liar dan lainnya. TPU Kayu Besar yang terletak di Jalan MH. Thamrin merupakan ruang terbuka yang terletak dikawasan perkotaan, dekat dengan kawasan pendidikan dan kawasan bisnis Kota Medan. Dengan luasan yang mencapai 25000 m2, baru separuh dari pemakaman ini yang diisi dengan petak-petak makam. Sementara separuhya lagi atau 50 dari luasan TPU yang terbentang dari utara keselatan pada Universitas Sumatera Utara 75 bagian barat area pemakaman adalah area potensial untuk penanaman tumbuhan yang dapat mendukung ruang terbuka hijau Sebagai ruang terbuka yang dikelilingi oeh kawasan bisnis, tempat pemakaman ini selayaknya dikembangkan dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon yang dapat menyerap udara kotor, pohon- pohon yang berdaun rindang dan berakar kuat. Secara kuantitatif penanaman pohon- pohon di TPU ini sudah memadai dan ditanam diarea yang belum ada makam, seperti akasia Acacia auriculiformis, sengon Paraserianthes falcataria, mahoni Swietenia mahagoni, nangka Artocarpus integra, mangga Mangifera indica, manggis Garcinia mangostana, kelapa Coccos nucifera, palem dan lamtoro Leucaena glauca Gambar 5.5. Gambar 5.5 Tumbuhan di TPU Kayu Besar Sumber: Penulis Universitas Sumatera Utara 76 Pohon palem yang ditanami disela-sela petak makam dan sepanjang pedestrian yang membelah kawasan pemakaman. Tanaman tersebut akan memanfaatkan cahaya matahari dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen. Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan beracun bagi manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca. Dilain pihak proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia dan hewan. Pohon-pohon yang ditanam tersebut akan meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Penanaman pohon yang selalu hijau sepanjang tahun berguna sebagai penahan angin pada musim dingin, sehingga pada akhirnya dapat menghemat energi sampai dengan 50 persen energi yang digunakan untuk penghangat ruangan pada pemakaian sebuah rumah Forest Service Publications. Trees save energy, 2003. Tanaman-tanaman tersebut belum belum menghasilkan daun yang rindang sehingga keteduhan yang diharapkan belum terasa secara maksimal dikarenakan pohon-pohon sebagai pelindung belum tumbuh sesuai harapan. Pada bagian lain terdapat sebuah pohon berdahan banyak yang ditumbuhi semak belukar dan tidak terawat serta area terbuka yang ditumbuhi ilalang dan rerumputan. Susunan petak makam yang masih berjarak dan lahan pemakaman yang belum terpakai cukup merupakan area resapan air hujan yang sangat baik. Pohon-pohon yang belum rindang belum mengundang kehadiran satwa-satwa untuk membangun jejaring Universitas Sumatera Utara 77 habitat hidupan liar didalamnya. Hamparan rerumputan yang masih terdapat di TPU Kayu Besar merupakan area resapan air hujan ke lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah Urban Forest Research, 2002. Dengan demikian TPU Kayu Besar dapat menjadi RTH pada perkotaan sebagai daerah resapan air sehingga dapat membantu mengatasi masalah genangan air hujan pada kawasan sekitarnya Gambar 5.6. Gambar 5.6 Hamparan rumput TPU Kayu Besar Sumber: Penulis Ruang terbuka hijau bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa Universitas Sumatera Utara 78 terutama burung, mamalia kecil dan serangga Forest Service Publications, 2003. Trees Reduce Noise Pollution and Create Wildlife and Plant Diversity, 2003. Tanaman pepohonan yang terdapat di TPU Kayu Besar dapat menjadi berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. TPU yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan serangga dan dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal. Dikarenakan pohon- pohon yang ada belum memberikan efek keteduhan dan kerindangan di TPU mengakibatkan belum mengundang kehadiran satwa-satwa, khususnya burung- burung di area TPU Kayu Besar. TPU Sutomo Ujung yang terletak perkotaan yang dilintasi oleh lalu lalang kendaraan yang padat sepanjang hari. TPU ini berada di Jalan Sutomo Ujung berdekatan dengan kawasan pendidikan. Dengan luasan yang mencapai 33000 m2. Dua pertiga dari luasan TPU sudah diisi dengan bangunan petak-petak makam, sementara sepertiganya lagi di bagian tengah sebelah barat masih merupakan lahan kosong yang potensial untuk di tanami tumbuhan yang berakar kuat. Sebagai ruang terbuka yang dikelilingi kawasan perumahan dan pemukiman padat penduduk, tempat pemakaman ini selayaknya di kembangkan dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon yang dapat menyerap udara kotor, pohon-pohon yang berdaun rindang dan berakar kuat. Beberapa jenis pohon-pohon yang terdapat di TPU seperti akasia Acacia auriculiformis, mahoni Swietenia mahagoni, Universitas Sumatera Utara 79 trembesi Fragraea fragrans, sengon Paraserianthes falcataria, lamtoro Leucaena glauca dan kelapa sawit Elaeis. Dengan demikian RTH yang dibangun pada daerah resapan air dari kota yang bersangkutan akan dapat membantu mengatasi masalah air dengan kualitas yang baik. Ruang terbuka hijau bisa berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan serangga. Sebagai ruang terbuka hijau, pepohonan yang terdapat di TPU Sutomo Ujung dapat menjadi berfungsi sebagai habitat berbagai jenis hidupan liar dengan keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. TPU yang dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau merupakan tempat perlindungan dan penyedia nutrisi bagi beberapa jenis satwa terutama burung, mamalia kecil dan serangga dan dapat menciptakan lingkungan alami dan keanekaragaman tumbuhan dapat menciptakan ekosistem lokal. Dengan keterbatasan jenis dan kerindangan pohon yang terdapat di TPU Sutomo Ujung, belum mampu secara maksimal mengundang kehadiran satwa-satwa, khususnya burung-burung. Sebagian besar dari tanaman-tanaman tersebut sudah berdaun rindang, tetapi perletakannya terbatas pada pinggir kawasan pemakaman. Ditengah pemakaman pohon-pohon rindang yang menghasilkan keteduhan masih dirasakan kurang, sehingga keteduhan yang diharapkan belum terasa secara maksimal. Pada bagian luar sebelah barat TPU merupakan area terbuka yang banyak yang ditumbuhi tanaman semak dan hamparan rumput penutup lahan ground cover yang Universitas Sumatera Utara 80 berfungsi sebagai area resapan air hujan ke lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah dan tumbuhan pelindung lainnya Gambar 5.7. Gambar 5.7 Tumbuhan Rerumputan dan Pepohonan Sutomo Ujung Sumber: Penulis Susunan petak makam yang masih berjarak dan lahan pemakaman yang belum terpakai cukup merupakan area resapan air hujan yang sangat baik. Pohon-pohon yang rindang dengan jumlah terbatas, belum mengundang banyak kehadiran satwa- satwa untuk membangun jejaring habitat hidupan liar didalamnya. Diperlukan Universitas Sumatera Utara 81 penataan komposisi dan letk tanaman yang baik sehingga dapat merasakan manfaat kualitas ekologis di area pemakaman. TPU Abdullah Lubis yang terletak di Jalan Abdullah Lubis merupakan ruang terbuka yang terletak dikawasan perkotaan, dekat dengan kawasan perumahan kelas menengah Kota Medan. Dengan luasan yang mencapai 15000 m2, TPU sudah dipadati dengan petak-petak makam yang tidak beraturan dan berhimpitan. Sulit menemukan area terbuka yang belum ada petak makamnya. Dipinggir jalan depan pemakaman terdapat deretan pohon akasia yang berdaun rindang dan menutupi pelataran gerbang menuju pemakaman. Terasa nuanasa keteduhan di area ini. Tetapi ketika memasuki area pemakaman, tidak ada pohon rindang yang dapat dijadikan tepat berteduh. Di sela-sela petak makam tumbuh secara liar beberapa pohon seri Kersen. Adapun pohon nangka Artocmbharpus integra, mangga Mangifera indica, dan jambu biji psidium guajava tumbuh dengan jumlah yang terbatas dengan jarak tanam yang tidak diatur sedemikian rupa. Tanaman yang diharapkan untuk memanfaatkan cahaya matahari dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen tidak ditemukan secara baik di TPU ini. Dengan demikian, sangat kecil manfaat yang diharapkan bagi manusia untuk dapat menyerap gas beracun efek rumah kaca dan meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting akan sangat minimal akibat keterbatasan pohon yang terdapat di TPU ini Gambar 5.8. Universitas Sumatera Utara 82 Gambar 5.8 Tumbuhan di TPU Abdullah Lubis Sumber: Penulis Keterbatasan tanaman pepohonan yang terdapat di TPU Abdullah Lubis, mengakibatkan tidak adanya kehadiran habitat berbagai jenis hidupan liar dan jenis satwa terutama burung, mamalia kecil. Hamparan rumput yang diharapkan sebagai resapan air, hanya terbatas pada bagian pinggiran pagar pembatas TPU dengan luasan yang terbatas Gambar 5.9. Gambar 5.9 Tumbuhan semak dan petak makam di TPU Abdullah Lubis Sumber: Penulis Universitas Sumatera Utara 83 Tidak ditemukan pedestrian di area pemakaman, untuk mencapai petak makam pengunjung harus melangkahi makam-makam ada. Susunan petak makam Tidak ditemukan pedestrian di area pemakaman, untuk mencapai petak makam pengunjung harus melangkahi makam-makam ada. Susunan petak makam yang sangat rapat dan tidak berjarak mengakibatkan minimnya area resapan air. Jenis pohon pelindung yang terdapat dalam area pemakaman sangat terbatas. Pohon-pohon yang terdapat dalam area makam tidak terlihat menonjol dan tidak menimbulkan suasana teduh di tengah pemakaman. Tanaman semak seperti teh-teh an , bunga, tanaman penutup tanah adalah rumput dan tanaman rambat yang tumbuh secara liar dan terkesan kumuh. Kondisi ini lah yang menimbulkan kesan angker, seram dan menakutkan pada area pemakaman. Sebagai resapan air hujan manfaatnya dapat dirasakan, tetapi sebagai penarik kehadiran satwa-satwa liar dan burung-burung masih sangat rendah. Kondisi ekologis yang terbatas di ketiga TPU menyebabkan tingkat kepuasan responden hanya 33, 3 Tabel 5.1 sehingga kondisi ekologis perlu ditingkatkan agar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Tabel 5.1 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi ekologis Tingkat Kepuasan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas 2 8 10 11,11 Tidak Puas 2 5 13 20 22,22 Kurang Puas 11 11 8 30 33,33 Puas 10 9 1 20 22,22 Sangat Puas 7 3 10 11,11 Universitas Sumatera Utara 84 Keberadaan TPU di tengah kota metropolitan, seperti Kota Medan adalah sebuah keberuntungan bagi masyarakat kota. Sebagai ruang terbuka, TPU dapat memberikan manfaat untuk menimbulkan keteduhan, kenyamanan dan kesegaran bagi kehidupan masyarakat kota. TPU yang dipenuhi dengan berbagai jenis tumbuhan dan pohon dapat meningkatkan kualitas fungsi ekologis ruang terbuka hijau. Selain itu dengan menghirup udara segar ditengah kota akan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat kota. Dengan manfaat ekologis yang tinggi kehadiran TPU ditengah kota bukan sebuah beban bagi masyarakat. Menyadari pentingnya keberadaan fungsi ekologis ruang terbuka yang terdapat di TPU, masyarakat responden memberikan persepsi yang tinggi terhadap pentingnya kehadiran ruang terbuka dengan tampilan fungsi dan manfaat ekologis yang baik sangatlah tinggi yaitu, 73,3 Tabel 5.2. Tabel 5.2 Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi ekologis Tingkat Kepentingan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting 0,00 Tidak Penting 4 2 6 6,67 Kurang Penting 5 5 8 18 20,00 Penting 10 13 16 39 43,33 Sangat Penting 15 8 4 27 30,00 Menyadari akan pentingnya fungsi dan manfaat ekologis di perkotaan, maka kehadiran TPU ditengah kota haruslah dimanfaatkan dengan baik. Dengan penataan yang baik, ksan kumuh angker dan menakutkan bagi kawasan pemakaman yang terdapat di tengah kota akan dapat dihilangkan. Pada kawasan tengah kota dengan Universitas Sumatera Utara 85 aktivitas bisnis dan perdagangan, bukanlah sesuatu yang mudah untuk mencari ruang terbuka dengan luasan memadai. Beberapa pohon besar layak ditambah guna meningkatkan keteduhan mengurangi kebisingan dan penyaring udara kotor akibat asap kendaraan yang lalu lalang. Tanaman berdaun lebat dan berakar kuat dapat melindungi kawasan makam dari terik dan panas sehingga penziarah ke makam dapat merasakan keteduhan dan kenyamanan disiang hari serta meningkatkan kualitas keteduhan dan meningkatkan kehadiran satwa liar dan burung-burung di pemakaman ini. Pemahaman terhadap peningnya peningkatan kualitas fungsi ekologis di perkotaan, maka TPU sebagai ruang terbuka hijau akan dapat menyaring partikel-partikel udara kotor dari asap-asap kendaraan. Masyarakat responden memberikan persetujuan yang tinggi, yakni 85,55 Tabel 5.3 untuk peningkatan kualitas ekologis diarea TPU. Tabel 5.3. Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi ekologis Tingkat Persetujuan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju 0,00 Tidak Setuju 1 2 3 3,33 Kurang Setuju 3 3 4 10 11,11 Setuju 14 11 12 37 41,11 Sangat Setuju 13 15 12 40 44,44 Meningkatkan kualitas fungsi ekologis dipemakaman dapat dilakukan sebagaimana yang dilakukan pada kawasan terbuka lainnya. Dari pandangan tokoh agama islam, menanam pohon untuk penghijauan merupakan perbuatan mulia berupa amal shalih dan amal jariah yang mengandung banyak manfaat bagi manusia Universitas Sumatera Utara 86 dan makhluk lainnya sesuai dengan hadist Rasulullah SAW berikut: Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau dimakan manusia atau hewan, kecuali menjadi shodaqoh baginya penanam”HR. Al-Bukhoriy. Tanaman dan pohon yang ditanam oleh seorang muslim memiliki banyak manfaat, seperti pohon apalagi yang berbentuk kanopi payung bisa menjadi naungan bagi manusia dan hewan, buah dan daunnya ada yang bisa dimakan, batangnya bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan, akarnya bisa mencegah terjadinya erosi dan banjir, daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya, dan pohon juga bisa menjadi pelindung dari angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara, dan masih banyak lagi manfaat tanamanpepohonan. Pohon yang rindang dan teduh akan mengurangi kebisingan diarea pemakaman sehingga peziarah yang datang dapat khidmat dalam merenungi tujuan utamanya ke pemakaman yaitu mengingatkannya untuk sebuah kematian. Aktivitas utama mereka mengunjungi pemakaman terasa lebih menyenangkan dengan suasana hijau, teduh dan nyaman serta dapat menghilangkan kejemuan, mengurangi kekakuan dan monotonitas. Dalam pandangan agama kristen bahwa keteduhan di pemakaman dibutuhkan untuk memberikan ketenganan dan keteduhan bagi pengunjung makam. Sehingga tidak ada larangan bahkan sangat dianjurkan karena banyak sekali manfaat lain dari pohon untuk kehidupan manusia. Universitas Sumatera Utara 87 Dengan adanya penghijauan dan pepohohonan yang rindang di pemakaman yang terletak diperkotaan akan dapat mengundang kehadiran satwa burung-burung dan lainnya. Hal ini tetu menambah susana baru, kita tidak hanya mendengarkan suara mesin-mesin pabrik dan kendaraan tetapi ada kemerduan dari kicau burung setiap paginya. Suasana ini dapat mengurangi kesan pemakaman yang angker, kumuh dan menyeramkan. Fungsi Ekologis di ketiga pemakaman ini masih jauh dari harapan karena belum ditemukan banyak tumbuhan berakar kuat dan berdaun rindang. Tumbuhan masih kecil dan berjarak sehingga belum menghasilkan kerindangan di areal pemakaman Gambar 5.10. Pohon diantara petak makam TPU Abdullah Lubis Pohon rindang di TPU Sutomo Ujung Gambar 5.10 Kondisi fungsi ekologis di TPU Sumber: Penulis Pemakaman sebagai ruang terbuka dapat dikelola dan ditata fungsi ekologisnya menjadi baik dan menyegarkan. Fungsi ekologis yang baik di Universitas Sumatera Utara 88 pemakaman seperti pepohonan rindang dan hamparan rumput yang tertata, hijau dan menyenangkan bagi kawanan burung-burung Gambar 5.11 Pepohonan di sela-sela petak makam Tanaman semak dan perdu di pemakaman Pepohonan rindang pemakaman Gambar 5.11 Fungsi Ekologis di TPU Sumber: Penulis. 5.2.2 Persepsi masyarakat terhadap fungsi sosial Ruang terbuka hijau dalam fungsinya secara sosial dapat menurunkan tingkat stress masyarakat, konservasi situs alami sejarah, menurunkan konflik sosial, meningkatkan keamanan kota, menambah pengetahuan, meningkatkan produktivitas masyarakat, dan sebagainya Marcella, 2004 . Pemakaman sebagai tempat akhir dari perjalanan hidup manusia. Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Sebagai umat yang beragama, manusia yang sudah mati tubuhnya akan dikuburkan. Prosesi penguburan ini akan menimbulkan interaksi sosial antar keluarga, sahabat dan masyarakat lainnya. Berbeda dengan ruang terbuka hijau lainnya, bahwa interaksi sosial di pemakaman ini akan terjadi Universitas Sumatera Utara 89 pada saat saat memakamkan jenazah di pemakaman. Kualitas interaksi sosial yang terjadi di pemakaman sangat ditentukan oleh fasilitas pendukung yang terdapat di pemakaman seperti pedestrian, bangunan-bangunan lainnya seperti MCK, rumah ibadah, rumah duka. Pedestrian yang baik akan meningkatkan kenyamanan pejalan kaki dengan tenang dan tidak berisik di pemakaman. Bagi pengunjung yang berteduh, selain dibawah pohon juga dapat berteduh dibawah bangunan yang berfungsi sebagai sarana ibadah atau fungsi lainnya yang berhubungan dengan pemakaman. Keberagaman tanaman di TPU merupakan salah satu sarana yang baik bagi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan akan pengenalan terhadap jenis-jenis tumbuhan hayati yang sudah sulit ditemui di tengah perkotaan. TPU yang memiliki ribuan petak makam akan menjadi magnit bagi kehadiran anggota keluarga baik secara individu atau rombongan untuk mengunjungi pemakaman. Kehadiran di pemakaman dengan berziarah adalah sebuah perenungan besar dalam kehidupan kehidupan ini, bahwa kita akan menuju kematian seperti mereka yang sudah dikuburkan ini. Aktivitas ini akan semakin lengkap apabila sekaligus dapat menikmati hijau dan teduhnya pepohonan akan dapat mengurangi stress tekanan psikologis akibat tekanan hidup di perkotaan. Kesejukan dan kesegaran yang diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Selain kicauan dan tarian burung, lantunan do’a dari ayat-ayat suci tentunya akan menyentuh relung hati pengunjung pemakaman untuk dapat menghilangkan kejemuan, mengurangi kekakuan dan monotonitas. Universitas Sumatera Utara 90 Memasuki TPU Kayu Besar, suasana pengaturan tanaman dan kerapian petak makam sedikit menimbulkan estetika yang baik. Beberapa pohon palem yang ditanam sepanjang pedestrian dan disela-sela petak makam sudah tumbuh dengan baik. Berbagai sarana yang dibutuhkan dalam mendukung interaksi sosial di pemakaman masih dirasakan kurang memadai seperti pedestrian yang terbatas. Dengan kondisi tersebut untuk mencapai petak makam uang jauh ketengah, peziarah harus rela melangkahi petak-petak makam dalam suasana panas terik matahari. Padahal dalam ajaran agama Islam bahwa peziarah dilarang menggunakan alas kaki dan melangkahi kuburan ketika berziarah. Seharusnya disediakan pedestrian yang cukup sehingga peziarah di pemakaman muslim seperti TPU Kayu Besar agar tidak melanggar aturan agama. Interaksi sosial yang yang diharapkan di pemakaman akan terlihat lebih baik di TPU Sutomo Ujung dengan melihat banyaknya variasi pedestrian di pemakaman. Selain dari arah timur ke barat ada juga dari utara ke selatan bahkan terdapat juga pedestrian di sepenjang pinggiran kawasan TPU. Pedestrian ini sangat membantu aktivitas pengunjung untuk sampai di petak makam yang di tuju. Sudah terlihat beberapa jenis pohon berbunga dan bertajuk indah, namun belum ditemukan komposisi tanaman yang baik. Untuk mencapai petak makam yang jauh ketengah, peziarah harus rela melangkahi petak-petak makam dalam suasana panas terik matahari. Di pinggiran kawasan pemakaman ditemukan beberapa jenis pohon rindang yang sudah memberikan kesan teduh dan rindang Gambar 5.12. Universitas Sumatera Utara 91 Tumbuhan bertajuk Pedestrian Gambar 5.12 Fungsi sosial di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis Dengan lahan yang kosong yang masih tersedia, pemakaman ini masih memungkinkan untuk melakukan penataan komposisi tanaman agar terlihat asri dan menyejukkan. Sarana lainnya sebagai penambah kualitas interaksi sosial yang sudah terdapat di TPU Sutomo Ujung adalah bangunan Mesjid dan Rumah duka dalam area pemakaman Gambar 5.13. Mesjid di area TPU Sutomo Ujung Bangunan Pelayanan Jenazah Gambar 5.13 Fasilitas sosial di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis Universitas Sumatera Utara 92 Kondisi di TPU Abdullah Lubis dalam lahan terbatas dan terlihat petak makam yang tumpang tindih dan tidak beraturan serta tidak adanya pedestrian akan sangat menyulitkan pengunjung untuk melihat makam keluarganya di pemakaman ini. Tanaman meneduhkan hanya terdapat di depan pintu gerbang tepatnya sepanjang pinggiran jalan Abdullah Lubis. Pohon yang tumbuh di sela-sela petak makam, adalah pohon liar yang terkesan tumbuh sendiri. Minim sekali sentuhan penataan yang dapat menimbulkan kesarian di pemakaman ini. Berbagai sarana yang dibutuhkan dalam mendukung interaksi sosial di pemakaman sangat kurang. Pengunjung ke pemakaman enggan untuk berlama-lama dengan kondisi tersebut. Menyiapkan pedestrian di pemakaman ini sesuatu yang sulit diwujudkan diakibatkan lahan terbatas dan petak makam yang sudah berhimpitan. Kondisi tersebut diatas memberikan penilaian yang kurang baik terhadap funsi sosial di TPU dengan menunjukkan tingkat kepuasan rendah dari responden 20 Tabel 5.4. Tabel 5.4 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi sosial Tingkat Kepuasan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas 3 5 6 13 14,44 Tidak Puas 10 8 12 30 33,33 Kurang Puas 10 8 11 29 32,22 Puas 8 6 1 15 16,67 Sangat Puas 3 3,33 Fungsi sosial pemakaman sebagai tempat mengingat kematian akan sering dikunjungi, jika terdapat kenyamanan dan keteduhan. Kunjungan ke makam untuk Universitas Sumatera Utara 93 menghilangkan stress, kepenatan dan kerinduan akan terobati manakala fasilitas pendukung dan kondisi di pemakaman dalam kondisi baik. Masyarakat menyadari bahwa tujuan utama kepemakaman adalah untuk berziarah dan mengingat kematian, sehingga fungsi sosial yang diharapkan hanya terbatas kepada hal-hal yang berkaitan dengan urusan jenazah. Tingkat kepentingan terhadap fungsi sosial ruang terbuka hijau di pemakaman hanya sebesar 33,64 Tabel 5.5, Tabel 5.5. Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi sosial Tingkat Kepentingan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting 2 2 2,22 Tidak Penting 11 11 22 24,44 Kurang Penting 19 7 10 36 40,00 Penting 8 8 9 25 27,78 Sangat Penting 3 2 5 5,56 Penilaian terhadap kepentingan fungsi sosial ruang terbuka hijau di TPU disebabkan bahwa persepsi masyarakat tentang keberadaan TPU merupakan tempat peristirahatan bagi jenazah, sehingga fungsi sosial yang dianggap penting hanyalah yang berhubungan langsung dengan aktifitas penguburan dan ziarah kubur. Peningkatan kualitas TPU sebagai ruang terbuka akan meningkatkan keinginan masyarakat untuk mengunjungi pemakaman sehingga interaksi antar masyarakat akan lebih sering terjadi. Dengan seringnya interaksi sosial antar masyarakat hal ini akan meningkatkan rasa kekeluargaan, tolong menolong dan mengurangi tingkat keresahan antar masyarakat. Persetujuan masyarakat untuk fungsi sosial ruang terbuka hijau di TPU masih rendah, yaitu hanya 45,56 Tabel Universitas Sumatera Utara 94 5.6. Hal ini disebabkan bahwa peningkatan dan penambahan fungsi sosial ruang terbuka hijau di pemakaman masih dikhawatirkan dapat mengganggu ketenangan di pemakaman. Tabel 5.6 Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi sosial Tingkat Persetujuan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju 2 2 2,22 Tidak Setuju 6 6 12 13,33 Kurang Setuju 12 9 14 35 38,89 Setuju 14 11 9 34 37,78 Sangat Setuju 4 2 1 7 7,78 Fungsi sosial yang diharapkan di TPU berbeda dengan fungsi sosial untuk diruang terbuka umumnya. Dalam pandangan agama fungsi sosial yang dibolehkan di TPU hanya terbatas untuk hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas pemakaman. Orang yang mengunjungi makam dilarang untuk membuat keributan dan kebisingan. Diperlukan suasana tenang dan khidmat sehingga tujuan kepemakaman untuk mengingat kematian akan menimbulkan manfaat bagi peningkatan keimanan bagi manusia. Ajaran tersebut menguatkan dukungan terhadap persepsi masyarakat untuk menolak kehadiran fasilitas lainnya seperti sarana bermain anak, sarana olah raga dan sarana lainnya yang tidak berhubungan dengan tujuan utama ke pemakaman, karena dapat mengaburkan makna utama orang-orang ke pemakaman. Dengan keterbatasan sarana pendukung aktifitas sosial di pemakaman, diperlukan penambahan khususnya untuk pedestrian, bangunan untuk pengelola Universitas Sumatera Utara 95 makam sekaligus tempat berteduh dan bertegur sapa sesama pengunjung pemakaman Gambar 5.14. TPU Abdullah Lubis TPU Kayu Besar TPU Sutomo Ujung Gambar 5.14 Kondisi Pedestrian di TPU Sumber: Penulis Dari pandangan tokoh agama menyatakan bahwa pemanfaatan fungsi sosial pemakaman bagi manusia merupakan aktifitas religius. Dalam pandangan Islam bahwa tujuan utama kepemakaman adalah sebagai pelajaran bagi manusia yang masih hidup dengan mengingat kematian. Bahwasannya setiap manusia akan menuju kematian. Karenanya fungsi sosial ini sangat dibutuhkan oleh semua manusia sehingga diperlukan fasilitas yang baik guna mendukung interaksi sosial antar masyrakat yang melakukan ziarah kubur. Adanya larangan untuk duduk, menginjak dan melangkahi, menggunakan sandal di pemakaman mengisyaratkan bahwa hendaknya area pemakaman dilengkapi dengan pedestrian yang baik dan memadai serta tata letak makam yang rapi dan beraturan. Hal ini sebagi wujud dari penghormatan kita kepada jenazah yang sudah dikuburkan. Universitas Sumatera Utara 96 Dalam pandangan agama kristen juga mengharapkan tersedianya fasilitas sebagai penunjang interaksi sosial di pemakaman guna menambah keakraban antar masyarakat ketika melakukan aktifitas saat menguburkan makam atau ketika melakukan kunjungan ke makam kelurganya di tempat pemakaman umum. 5.2.3 Persepsi masyarakat terhadap fungsi estetika Bentuk tajuk yang bervariasi dengan penempatan pengaturan tata ruang yang sesuai akan memberi kesan keindahan tersendiri. Tajuk pohon juga berfungsi untuk memberi kesan lembut pada bangunan di perkotaan yang cenderung bersifat kaku Hakim, R, 2006. Komposisi tanaman dapat diatur dan diletakkan sedemikian rupa, sehingga pemandangan yang kurang enak dilihat seperti: tempat pembuangan sampah, pemukiman kumuh, rumah susun dengan jemuran yang beraneka bentuk dan warna, pabrik dengan kesan yang kaku dapat sedikit ditingkatkan citranya menjadi lebih indah, sopan, manusiawi dan akrab dengan hadirnya ruang terbuka hijau sebagai tabir penyekat di sana. Fungsi estetika di pemakaman dapat dilakukan sedemikian rupa dengan melakukan penanaman pohon-pohon bertajuk. Disepanjang pedestrian pemakaman dan disela-sela petak makam pengelola dapat menambah variasi tanaman. Peningkatan kualitas estetika di pemakaman tidaklah mengurangi makna dan fungsi utama dari pemakaman. Bahkan hal ini dapat menambah keinginan individu dan masyarakat untuk berkunjung ke pemakaman. Universitas Sumatera Utara 97 TPU Kayu Besar masih kekurangan dalam keberagaman pohon yang meneduhkan. Tumbuhan berbunga dan bertajuk indah nyaris tidak terlihat di kawasan pemakaman. Sebagai pemakaman umum yang dikunjungi dari beragam latar belakang keluarga, sangat diharapkan dapat menambah keasrian dan pengetahuan bagi pengunjung Gambar 5.15. Pohon Palem sepanjang pedestrian Pohon mangga dan rerumputan Gambar 5.15 Pohon di TPU Kayu Besar Sumber: Penulis Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota. Pagar kawasan diperlukan sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman dari penyerobotan oleh masyarakat. Pencahayaan di TPU ini masih dirasakan kurang mampu menerangi seluruh kawasan TPU dan area sekitarnya, meskipun sudah ada lampu dengan kapasitas voltase besar Gambar 5.16. Masih diperlukan penambahan variasi warna-warni pencahayaan di sepanjang pagar depan pemakaman untuk menambah keindahan. Universitas Sumatera Utara 98 Lampu ber voltase tinggi Pencahayaan malam hari di TPU Gambar 5.16 Pencahayaan TPU Kayu Besar Sumber: Penulis TPU Sutomo Ujung memiliki beberapa jenis tumbuhan pohon yang sudah menghasilkan kesan hijau dan teduh. Kehijauan dan keasrian ini masih perlu ditingkatkan dengan menambah keberagaman pohon yang meneduhkan, khususnya di bagian tengah area pemakaman agar pengunjung terhindar dari panas terik matahari. Tumbuhan berbunga dan bertajuk sudah terlihat tetapi masih perlu penambahan kuantitas dan variasinya, sehingga menyenangkan bagi pengunjung dari beragam latar belakang keluarga dapat menambah keasrian dan pengetahuan. Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota. Pagar kawasan diperlukan sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman dari penyerobotan oleh masyarakat, khususnya pada bagian barat kawasan pemakaman. Pencahayaan di Universitas Sumatera Utara 99 TPU ini masih sangat kurang sehingga dimalam hari kesan angker dan menakutkan masih terasa Gambar 5.17. Pemagaran TPU Pencahayaan malam hari di TPU Gambar 5.17 Pagar dan Pencahayaan di TPU Sutomo Ujung Sumber: Penulis Memasuki kawasan TPU Abdullah Lubis tumbuhan pohon yang meneduhkan alam di pemakaman masih sangat dirasakan kurang. Tumbuhan berbunga dan bertajuk indah tidak terlihat di kawasan pemakaman, sehingga pemakaman yang dikunjungi dari beragam latar belakang keluarga ini tidak meningkatkan keinginan yang tinggi menikmati suasana di ruang terbuka Gambar 5.18. Tampak Depan TPU Abdullah Lubis Kegersangan TPU Abdullah Lubis Gambar 5.18 Kondisi Fungsi Estetika di TPU Abdullah Lubis Sumber : Penulis Universitas Sumatera Utara 100 Fasilitas penunjang bagi estetika di pemakaman ini berupa pintu gerbang diperlukan sebagai sebuah identitas pemakaman di tengah kota . Pagar kawasan sebagai pembatas dan pengaman lahan pemakaman sudah cukup baik. Pencahayaan di TPU sudah cukup menerangi seluruh kawasan TPU, tetapi masih diperlukan variasi warna-warni untuk pagar bagian depan guna menambah keindahan Gambar 5.19. Pengaturan tata letak dan tinggi rendah petak makam sangat diperlukan agar dapat mengurangi kesan kekakuan di kawasan pemakaman TPU Abdullah Lubis. Kondisi umum pemakaman yang belum memberikan suasana teduh dan menyenangkan bagi pengunjung makam. Gerbang TPU Pagar TPU Pencahayaan TPU Gambar 5.19 Kondisi fasilitas estetika di TPU Abdullah Lubis Sumber: Penulis Masih terlihat jelas tata letak makam yang tidak beraturan, kurangnya pedestrian yang layak untuk mencapai titik makam, sehingga pengunjung harus Universitas Sumatera Utara 101 berjalan melangkahi petak-petak makam di sekitarnya. Pohon-pohon bertajuk masih sangat kurang baik disepanjang pedestrian ataupun disela-sela petak makam. Pemakaman hanya terlihat susunan petak-petak beton dan batu nisan. Pemandangan secara umum di pemakaman masih menimbulkan kesan angker, seram dan menakutkan. Keasrian yang diharapkan di TPU masih sangat jauh dari harapan responden, tingkat kepuasan yang rendah 42,22 lihat Tabel 5.7. Tabel 5.7. Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi Estetika Tingkat Kepuasan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas 1 1 2 2,22 Tidak Puas 3 7 9 19 21,11 Kurang Puas 9 7 15 31 34,44 Puas 16 10 5 31 34,44 Sangat Puas 2 5 7 7,78 TPU sebagai ruang terbuka baiknya ditata dengan komposisi tanaman dan diletakkan sedemikian rupa, sehingga pemandangan yang kurang enak dilihat dapat ditingkatkan citranya menjadi lebih indah, sopan, manusiawi dan akrab dengan hadirnya ruang terbuka hijau sebagai tabir penyekat di sana. Bentuk tajuk yang bervariasi dengan penempatan pengaturan tata ruang yang sesuai akan memberi kesan keindahan tersendiri. Tajuk pohon juga berfungsi untuk memberi kesan lembut pada bangunan area pemakaman yang cenderung bersifat kaku. Pemakaman juga layaknya dterangi dengan cahaya yang cukup sehingga menimbulkan keindahan di malam hari. Pengaturan dan penataan untuk kualitas fungsi estetika ini adalah penting Universitas Sumatera Utara 102 guna mengurangi kesan angker, seram dan menakutkan di area pemakaman. 77,78 Tabel 5.8. Tabel 5.8. Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi estetika Tingkat Kepentingan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting 2 2 2,22 Tidak Penting 1 2 1 4 4,44 Kurang Penting 4 6 6 16 17,78 Penting 15 12 18 45 50,00 Sangat Penting 10 10 5 25 27,78 Sebagai TPU yang terletak ditengah kota haruslah ditata untuk menjadi indah guna mendukung keberadaannya di tengah kota. TPU yang menimbulkan kesan indah tidak akan dianggap sebagai beban bagi sebuah kota. Dalam pegembangan dan pembangunan di perkotaan, pemakaman seringkali menjadi sasaran untuk penggusuran. Hal ini terjadi karena kurangnya penataan dan pengaturana terhadap pemakaman. Pemakaman masih dianggap sebagai tempat yang angker, kumuh, menakutkan dan tidak jarang menjadi tempat maksiat dan transaksi narkoba Harian Waspada, 30 Mei 2012. Fenemona tersebut haruslah dihilangkan dan responden setuju untuk peningkatan dengan meningkatkan kualitas estetika di pemakaman, yaitu 86,67 Tabel 5.9. Tabel 5.9. Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi estetika Tingkat Persetujuan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju 1 1 1,11 Tidak Setuju 2 2 2,22 Kurang Setuju 1 3 5 9 10,00 Setuju 17 13 14 44 48,89 Sangat Setuju 12 11 11 34 37,78 Universitas Sumatera Utara 103 Penataan juga mencakup pohon-pohon yang ada di dalam area makam harus lebih variatif sebagai pelindung yang lebih teduh dengan tetap mempertimbangkan akar-akar yang tidak merusak bangunan makam. Pemanfaatan Tempat Pemakaman Umum sebagai Ruang terbuka Hijau di Kota Medan sangat memungkinkan dengan meningkatkan fungsi ekologis. Pohon- pohon yang sudah ada di TPU perlu ditambah untuk meningkatkan suasana teduh dan melindungi di area TPU. Dalam pandangan tokoh agama keindahan itu identik dengan kebersihan sehingga hal itu adalah sebuah kebaikan. Ajaran Islam melarang setiap orang untuk mengotori dan membuang kotoran dipemakaman. Memagari area pemakaman untuk mengamankan kawasan pemakaman dan memberi pencahayaan untuk mengurangi kesan kumuh dan angker tidaklah merupakan suatu larangan, terkecuali memagari dan menerangi makam tertentu karena maksud lain. Penambahan dan penataan tanaman bertajuk dan berbunga di pemakaman akan menimbulkan aroma wewangian dengan tujuan mengurangi bau sampah dan mengindahkan pandangan mata. Selain itu keindahan akan mengurangi kekakuan bangunan petak makam di area pemakaman yang terletak di perkotaan. Fungsi estetika yang baik di TPU akan menambah kenyamanan bagi masyarakat sekitar dan pengunjung TPU sekaligus menambah keasrian kota. Peningkatan fungsi estetis di TPU akan mengurangi pemanfaatan area pemakaman sebagai sarang kejahatan dan menyeramkan bagi masyarakat sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 104 Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Pertamanan sudah membangun tembok dan memasang lampu-lampu penerangan pada setiap Tempat Pemakaman di Kota Medan. Kondisi fungsi estetis diketiga TPU terlihat pada Gambar 5.20. TPU Abdullah Lubis TPU Kayu Besar TPU Sutomo Ujung Gambar 5.20 Kondisi fungsi estetis di TPU Sumber: Penulis 5.2.4 Persepsi masyarakat terhadap fungsi ekonomi Manfaat ruang terbuka hijau dalam aspek ekonomi bisa diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, manfaat ekonomi ruang terbuka hijau diperoleh dari penjualan atau penggunaan hasil ruang terbuka hijau berupa kayu bakar maupun kayu perkakas. Penanaman jenis tanaman ruang terbuka hijau yang bisa menghasilkan biji, buah atau bunga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf gizi, kesehatan dan penghasilan masyarakat. Buah kenari selain untuk dikonsumsi juga dapat dimanfaatkan untuk kerajinan tangan. Bunga tanjung dapat diambil bunganya. Buah sawo, mangga, asam, Universitas Sumatera Utara 105 dan lain-lain dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat kota. Sedangkan secara tidak langsung, manfaat ekonomi ruang terbuka hijau berupa perlindungan terhadap angin serta fungsi ruang terbuka hijau sebagai perindang, menambah kenyamanan masyarakat kota Fandeli, 2004. Fungsi ekonomi di TPU dapat dilakukan di ketiga lokasi pemakaman ini, belum terlaksana secara maksimal. Lahan-lahan kosong masih terbuka di srea pemakaman tidak ditanami dengan tananam yang bisa dimanfaatkan untuk keseharian. Terkesan adanya larangan bagi masyarakat memanfaatkan lahan kosong ini. Dari pihak pengelola pemakaman adanya kekhawatiran jika lahan kosong ini digunakan akan dimanfa pertanyaan yang ditanggapi oleh responden dengan menyatakanatkan untuk hunian liar yang dikemudian hari akan sulit untuk memindahkan mereka dari kawasan tersebut. Pemanfaatan TPU dilihat dari sisi ekonomi secara langsung belum didapatkan dari ketiga lokasi TPU ini. Secara arsitektural TPU sebagai ruang terbuka dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota yang dapat mendatangkan wisatawan untuk melihat dan berkunjung kepemakaman. Belum adanya tokoh-tokoh penting atau publik figure yang dimakamkan di ketiga TPU ini, sehingga pengunjung ke pemakaman ini hanya terbatas dari kalangan keluarga yang bertujuan untuk berziarah. Sementara itu untuk manfaaat ekenomi secara tidak langsung dapat terlihat pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang bulan ramadhan dan hari-hari besar keagamaan. Pemakaman akan dipenuhi dengan pedagang musiman yang menjual Universitas Sumatera Utara 106 bunga-bunga dan kebutuhan lain bagi peziarah ke pemakaman. Sebagai pemakaman, fungsi ekonomi ruang terbuka bukan sesuatu yang diharapkan kehadirannya, sehingga tingkat kepuasan mayoritas responden rendah, yaitu 16,66 Tabel 5.10. Tabel 5.10 Persepsi tingkat kepuasan responden terhadap fungsi ekonomi Tingkat Kepuasan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Puas 5 11 8 24 26,67 Tidak Puas 5 8 12 25 27,78 Kurang Puas 16 5 5 26 28,89 Puas 3 5 5 13 14,44 Sangat Puas 1 1 2 2,22 Kegiatan seperti membuat tempat jajanan malam dan tempat pedagang musiman tidak penting karena hal itu dianggap dapat menimbulkan kebisingan dan mengotori lokasi makam dengan sampah-sampah makanan. Responden menanggapi bahwa keberadaan fungsi ekonomi ruang terbuka di pemakaman adalah hal yang tidak penting 20,0 Tabel 5.11. Tabel 5.11 Persepsi tingkat kepentingan responden terhadap fungsi ekonomi Tingkat Kepentingan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Penting 1 2 3 3,33 Tidak Penting 13 14 14 41 45,56 Kurang Penting 6 10 12 28 31,11 Penting 11 4 2 17 18,89 Sangat Penting 1 1 1,11 Persetujuan yang diberikan responden terhadap pemanfaatan TPU sebagai ruang terbuka dari fungsi ekonomi kurang memuaskan. Sebagai tempat pemakaman Universitas Sumatera Utara 107 yang bernuansa religius masyarakat tidak menghendaki adanya kegiatan ekonomi seperti tempat jajanan, pedagang musiman atau manfaat ekonomi di pemakaman. Karena bukan sesuatu yang diperlukan bagi sebuah pemakaman, responden yang memberikan persetujuannya cukup rendah, yaitu 17,77 Tabel 5.12. Tabel 5.12 Persepsi tingkat persetujuan responden terhadap fungsi ekonomi Tingkat Persetujuan Nama TPU Jumlah Persentase Kayu Besar Sutomo Ujung Abdullah Lubis Sangat Tidak Setuju 13 12 25 27,78 Tidak Setuju 10 4 6 20 22,22 Kurang Setuju 12 7 10 29 32,22 Setuju 8 3 2 13 14,44 Sangat Setuju 3 3 3,33 Hal lain yang disampaikan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat adalah bahwa kegiatan ekonomi seperti tempat jajanan malam dan pedagang musiman dikhawatirkan dapat menimbulkan suasana bising dan kumuh di pemakaman. Pemakaman adalah tempat untuk mengingat kematian, bukan tempat untuk jajanan nongkrong dan ngobrol panjang yang tidak berkaitan dengan perenungan dan instropeksi diri menghadapi akhir dari kehidupan. Adanya aktifitas jajanan juga bisa berdampak penumpukan sampah yang menimbulkan bau, kotor dan kumuh. Manfaat ekonomi yang terlihat di pemakaman adalah berupa pemanfaatan lahan kosong untuk tanaman rempah dan obat-obatan serta tempat parkir kendaraan pada lokasi yang tidak mengganggu aktifitas pemakaman Gambar 5.21. Universitas Sumatera Utara 108 Tanaman bernilai ekonomi Parkir kendaraan Gambar 5.21 Kondisi fungsi ekonomi di TPU Sumber: Penulis

5.3 Analisis Potensi Pemanfaatan TPU sebagai RTH