108
Tanaman bernilai ekonomi Parkir kendaraan
Gambar 5.21 Kondisi fungsi ekonomi di TPU Sumber: Penulis
5.3 Analisis Potensi Pemanfaatan TPU sebagai RTH
Sebagai ruang terbuka, tempat pemakaman umum yang terdapat ditengah kota memiliki potensi yang cukup signifikan untuk dimanfaatkan sebagai ruang terbuka
hijau perkotaan. Apabila kawasan TPU dilakukan penataan yang baik, maka semua fungsi ruang terbuka hijau akan dapat secara maksimal dimanfaatkan. Lahan-lahan
yang terdapat di kawasan TPU yang belum ditempati makam atau lahan kosong diantara makam dapat ditanami pepohonan. Pepohonan yang berdaun rindang dan
berakar kuat akan dapat meningkatkan kualitas ekologis di pemakaman. Pedestrian akan dapat ditambah secara kualitas dan kuantitas sehingga interaksi sosial yang
diharapkan dipemakaman akan berlangsung secara baik. Penataan yang baik juga akan meningkatkan nilai estetis kawasan pemakaman, yaitu dengan penataan dan
variasi tanaman pohon dan tanaman berbunga. Akan dapat dilakukan penataan pintu gerbang dan pagar yang baik sehingga dapat mendukung kawasan sekitarnya
Universitas Sumatera Utara
109
sekaligus menghilangkan kesan pemakaman yang kumur, angker dan menyeramkan. Kawasan-kawasan pemakaman yang telah tertata dengan baik akan dapat
menghasilkan manfaat ekonomi, yaitu menjual kebutuhan bagi penziarah atau masyarakat.
Dengan demikian keberadaan pemakaman akan bermanfaat dan dapat mendukung keberadaan ruang terbuka hijau di perkotaan dan tidak menjadi beban
bagi keindahan dan perkembangan sebuah kota. Sehingga setiap pemakaman yang ada di perkotaan tidak menjadi korban penggusuran untuk pembangunan sebuah
super mall, hotel atau bangunan lainnnya.
5.3.1 Potensi pemanfaatan TPU terhadap fungsi ekologis Kawasan pemakaman yang memiliki luas memadai dapat tumbuh dan
berkembang dalam mendukung perkembangan sebuah kota. TPU merupakan kawasan terbuka yang sangat mungkin untuk dimanfaatkan sebagai pendukung
luasan ruang terbuka hijau di perkotaan. Sebagai lahan terbuka, kawasan pemakaman sebagian besarnya telah
dipenuhi dengan petak-petak makam dan sebagian lainnya masih merupakan lahan kosong yang belum terdapat petak makam. Beragam jenis tumbuhan pepohonan
yang berdaun rindang dan berakar kuat yang dapat dikembangkan di TPU sebagai pohon pelindung, penahan angin, menahan radiasi balik reradiasi dari bumi,
sirkulasi udara paru-paru kota dan pengatur iklim mikro sekaligus peneduh disiang hari bagi penziarah di pemakaman.
Universitas Sumatera Utara
110
Kota Medan memiliki banyak TPU terletak di tengah kota, selain dari TPU kajian yang dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Medan untuk menambah
luasan ruang terbuka hijau. Hal ini sangat dimungkinkan karena untuk menghadirkan sebuah ruang terbuka hijau yang layak dan memadai ditengah
perkotaan bukanlah sesuatu yang mudah bagi pemerintah kota. Karenanya pemanfaatan TPU untuk menjadi ruang terbuka hijau dengan peningkatan fungsi
ekologis merupakan solusi bagi pemenuhan kebutuhan ruang terbuka hijau. Pemerintah Kota Medan perlu melakukan sosialisai kepada segenap unsur
masyarakat Kota Medan seperti ulama, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat guna mendapat dukungan dari secara menyeluruh dalam rangka penataan TPU sebagai
bagian dari ruang terbuka hijau kota. Penataan yang baik dan terencana akan menghasilkan fungsi ekologis yang maksimal di TPU berupa penambahan tanaman
dan pepohonan yang berakar kuat dan berdaun rimbun. Dengan merencanakan penataan fungsi ekologis di TPU secara baik, maka
kawasan TPU akan terlihat asri, teduh dan menyenangkan bagi penziarah ataupun masyarakat lainnya yang melintas atau tinggal disekitar kawasan pemakaman.
Memenuhi harapan tersebut diperlukan pembongkaran ulang seluruh petak-petak makam kemudian ditata ulang, pemagaran dan pembuatan pintu gerbang yang
rapi, pengaturan dan penataan jenis tanaman, penambahan dan penataan pedestrian serta penambahan fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan untuk
menambah keindahan dan keasrian TPU, seperti Gambar 5.22.
Universitas Sumatera Utara
111
TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung
TPU Abdullah Lubis
Gambar 5.22 Potensi penataan fungsi ekologis TPU Sumber : Penulis
Universitas Sumatera Utara
112
Dengan penataan yang baik akan dapat diperbanyak penanaman pohon-pohon di kawasan pemakaman. Penataan tata letak petak makam dan pedestrian juga dapat
dilakukan sedmikian rupa guna mendukung aktifitas penziarah di pemakaman. Tanaman pepohonan yang banyak dengan daun rindang dan teduh di TPU
akan menjadi habitat berbagai jenis satwa-satwa, khususnya burung-burung. Potensi peningkatan fungsi ekologis di TPU ini dapat ditingkatkan dengan melakukan
penataan secara komprehensip terhadap kawasan pemakaman. Menyikapi terhadap rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap fungsi ekologi yang terdapat
dipemakaman , perlu sebuah kebijakan dari pemerintah kota dan dukungan dari masyarakat luas untuk melakukan penataan TPU secara menyeluruh yang lebih baik.
Pengaturan tata letak makam yang semula berupa bangunan beton dijadikan berupa gundukan tanah yang ditanami rumput dengan memasang tanda atau prasasti disetiap
petak makam. Setiap petak makam diberikan luasan dan jarak antar makam yang sama. Dengan penataan ini akan dapat dibangun pedestrian yang baik guna
memudahkan pengunjung menziari makam yang dituju.
5.3.2 Potensi pemanfaatan TPU terhadap fungsi sosial Sebagai tempat akhir dari perjalanan hidup manusia, pemakaman merupakan
ruang terbuka yang memiliki fungsi sosial. Fungsi sosial berupa interaksi langsung antar manusia akan terlihat saat adanya proses pemakaman. Kualitas interaksi sosial
yang terjadi di pemakaman sangat ditentukan oleh fasilitas pendukung yang terdapat
Universitas Sumatera Utara
113
di pemakaman seperti pedestrian, bangunan-bangunan lainnya seperti MCK, rumah ibadah, rumah duka.
Aktivitas ziarah dipemakaman akan menyenangkan bagi penziarah apabila dapat menikmati hijau dan teduhnya pepohonan yang dapat memberikan kesejukan
dan kesegaran, sehingga dapat menghilangkan kejemuan, mengurangi kekakuan dan monotonitas
Potensi sosial yang dapat ditingkatkan di TPU dapat dilakukan dengan melakukan penataan secara baik dan komprehensip terhadap kawasan pemakaman.
Pengaturan tata letak petak makam dari bangunan beton menjadi gundukan tanah yang ditanami rumput dengan luasan dan jarak antar petak makam yang sama.
Penambahan pedestrian akan memudahkan pengunjung menziarahi makam yang dituju. Pemasangan tempat duduk disepanjang pedestrian merupakan saran interaksi
sosial yang baik bagi pengunjung makam, serta penambahan fasilitas-fasilitas lain yang dapat mendorong peningkatan interaksi sosial masyarakat di pemakaman.
Dengan melakukan penataan secara menyeluruh akan menghasilkan fungsi sosial yang luas bagi masyarakat sehingga kehadiran ke TPU selain untuk aktifitas ziarah
juga untuk aktifitas sosial lainnya, seperti Gambar 5.23.
Universitas Sumatera Utara
114
TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung
TPU Abdullah Lubis Gambar 5.23 Potensi penataan fungsi sosial TPU
Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
115
Pengaturan tata letak makam merupakan suatu hal yang baik dan tidak menjadi larangan dalam kaidah agama. Islam melarang untuk membentuk
bangunan sebuah makam dan melarang untuk menginjak makam. Hal ini mengisyaratkan bahwa penataan petak-petak makam dengan rapi, berjarak dan
memiliki pedestrian yang baik merupakan anjuran Islam sehingga memungkinkan untuk diterapkan di TPU Kayu Besar dan TPU Sutomo Ujung yang merupakan
pemakaman khusus bagi umat Islam. Hal ini juga dapat dilakukan pada pemakaman TPU Abdullah Lubis karena penataan untuk peningkatan kualitas fungsi sosial di
pemakaman tidak merupakan sebuah larangan untuk sesuatu yang berkaitan langsung dengan aktivitas pemakaman.
5.3.3 Potensi pemanfaatan TPU terhadap fungsi estetika Fungsi estetika di pemakaman dapat dilakukan sedemikian rupa dengan
melakukan penataan pintu gerbang dan pagar pemakaman. Penanaman pohon-pohon bertajuk disepanjang pagar, pedestrian pemakaman dan disela-sela petak makam
pengelola dapat menambah variasi tanaman. Peningkatan kualitas estetika di pemakaman tidaklah mengurangi makna dan fungsi utama dari pemakaman,bahkan
hal ini dapat menambah keinginan individu dan masyarakat untuk berkunjung ke pemakaman.
TPU kajian yang masih kekurangan dalam keberagaman tumbuhan pepohonan baik yang meneduhkan ataupun tumbuhan berbunga dan bertajuk indah.
Demikian juga dengan tat letak petak makam, pedestrian, pagar komplek
Universitas Sumatera Utara
116
pemakaman. Kondisi ini menyebabkan kurangnya keindahan secara estetis terhadap ketiga TPU kajian yang terdapat ditengah kota tersebut.
Dengan melakukan penataan yang baik terhadap kawasan pemakaman, maka TPU akan terlihat lebih asri. Petak-petak makam yang sudah padat dengan beragam
bentuk bangunan, harus dihilangkan dan diganti dengan gundukan tanah yang ditanamai rumput dan diberi tanda. Perubahan kondisi ini akan memungkinkan
dibuatnya pedestrian dengan kualitas dan kuantitas yang baik sekaligus penambahan kuantitas dan variasi tumbuhan hijau dan menghasilkan bunga di kawasan
pemakaman. Pencahayaan yang cukup dan variasi lampu berwarna untuk untuk menimbulkan keindahan dan keserasian dalam area pemakaman maka kesan
kekumuhan, keangkeran dan ketakutan pada pemakaman akan beubah menjadi kesan yang baik dan menyenangkan bagi masyarakat yang melintasi kawasan pemakaman.
Sebagai TPU yang terletak di tengah kota, masyarakat yang menyatakan dengan tingkat kepuasan, kepentingan dan persetujuan terhadap fungsi estetika yang
cukup tinggi. Apabila penataan ini dapat dilakukan maka pemakaman yang semula kumuh, menyeramkam dapat berubah menjadi kawasan yang teduh, nyaman dan
disenangi oleh masyarakat. Keindahan suatu komplek pemakaman yang terdapat di tengah kota juga akan dapat mengundang kehadiran dan daya tarik bagi masyarakat
luas. Jika hal ini dapat dilaksanakan maka TPU akan menjadi sebuah ikon baru bagi perkembangan kota Medan sebagai kota metropolitan. Penataan dengan fungsi
estetika seperti yang dijelaskan pada Gambar 5.24.
Universitas Sumatera Utara
117
TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung
TPU Abdullah Lubis Gambar 5.24 Potensi penataan fungsi estetis TPU
Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
118
5.3.4 Potensi pemanfaatan TPU terhadap fungsi ekonomi Fungsi ekonomi di TPU dapat dilakukan di ketiga lokasi pemakaman ini,
belum terlaksana secara maksimal. Lahan-lahan kosong masih terbuka di area pemakaman tidak ditanami dengan tananam yang bisa dimanfaatkan untuk
keseharian. Lahan-lahan kosong yang ada difungsikan untuk berbagai hal seperti parkir kendaraan, tempat usaha, pergudangan dan pendirian bangunan liar.
Penataan TPU sebagai ruang terbuka hijau dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota yang dapat mendatangkan wisatawan untuk melihat
dan berkunjung kepemakaman. Meningkatnya kunjungan ini akan merupakan potensi ekonomi secara tidak langsung kepada masyarakat sekitar berupa pengaturan lahan
parkir, pedagang musiman, jasa pembersihan petak makam dan penjualan. Potensi ekonomi yang didapatkan dengan Penataan TPU berupa kunjungan
bagsebagai ruang terbuka hijau dapat meningkatkan nilai keindahan dan kenyamanan kota yang dapat mendai masyarakat yang ingin menikmati keindahan dan keteduhan.
Kunjungan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuka usaha kecil dan musiman berupa penjualan kebutuhan yang diperlukan penziarah ke pemakaman.
Kegiatan ekonomi di TPU dapat dilakukan pada area pedestrian sebelah luar komplek pemakaman, seperti Gambar 5.25. masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi
harus dapat menjamin tidak akan menimbulkan kekotoran, kebisingan dan kekumuhan pada area pemakaman serta tidak akan mengganggu aktifitas penziarah di
pemakaman. Kegiatan ekonomi yang dilakukan harus tetap menjaga keindahan, keasrian dan keteduhan TPU.
Universitas Sumatera Utara
119
TPU Kayu Besar
TPU Sutomo Ujung
TPU Abdullah Lubis Gambar 5.25 Potensi penataan fungsi ekonomi TPU
Sumber: Penulis
Universitas Sumatera Utara
120
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI