8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Persepsi Masyarakat
Persepsi merupakan proses akhir dari suatu pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, dan baru
kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamanakan persepsi. Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang lingkungan yang ada disekitarnya
maupun hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan Davidoff, 1981 dalam Walgito, 2000.
Jadi persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui,
mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun didalam diri individu.
Berdasarkan atas hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa adanya kemungkinan hasil persepsi antara individu dengan individu yang lain tidak sama
sekalipun stimulusnya sama dikarenakan pengalaman yang tidak sama, kemampuan berpikir yang tidak sama, dan kerangka acuan yang tidak sama,
Persepsi dipengaruhi oleh adalah faktor internal, seperti: perasaan, pengalaman, kemampuan berpikir, motivasi dan kerangka acuan sedangkan dan
Universitas Sumatera Utara
9
faktor eksternal seperti: stimulus itu sendiri dan keadaan lingkungan persepsi itu berlangsung. Kejelasan stimulus sangat mempengaruhi persepsi. Bila stimulus itu
berwujud benda-benda bukan manusia, maka ketepatan persepsi sangat dite individtukan oleh individu yang mengadakan persepsi karena benda-benda yang
dipersepsi tersebut tidak dapat mempengaruhi persepsi. Persepsi dihasilkan dari para stakeholders termasuk staf dan masyarakat
umum. Persepsi berbeda-beda mulai dari identifikasi isu kritis dalam taman dan tempat pemakaman umum sampai kepada sebuah visi dari sistem yang ideal dari
tempat pemakaman umum, ruang terbuka hijau, tempat ziarah dan pedestrian yang diinginkan untuk masyarakat. Mengenai pengertian masyarakat dalam kamus bahasa
inggris, masyarakat disebut society asal katanya socius yang berarti kawan. Arti yang lebih khusus, bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang mempunyai kehidupan
jiwa seperti adanya ungkapan-ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran masyarakat dan sebagainya. Sedangkan jiwa masyarakat ini merupakan potensi yang
berasal dari unsur-unsur masyarakat meliputi pranata, status dan peranan sosial. Sehingga para pakar sosiologi seperti Maclver, J.L Gillin memberikan pengertian
bahwa masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling bergaul berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur
yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu identitas bersama Soelaiman, 1993 dalam
Mussadun, 2000.
Universitas Sumatera Utara
10
Persepsi masyarakat merupakan tanggapan atau pengetahuan lingkungan dari kumpulan individu-individu yang bergaul dan berinteraksi atas dasar nilai-nilai,
norma-norma, cara-cara dan prosedur merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang berlangsung secara terus menerus dan terikat oleh
suatu identitas bersama yang diperoleh melalui interpretasi data indera.
2.2 Ruang Terbuka Hijau